Gucci Berpisah dengan Sabato De Sarno: Perubahan Besar di Tengah Tekanan Industri Mode
Jakarta, Sofund.news – Gucci resmi mengumumkan perpisahan dengan Direktur Kreatif mereka, Sabato De Sarno, hanya dua tahun setelah ia bergabung dengan rumah mode mewah tersebut. Kepergian De Sarno terjadi di tengah periode sulit bagi Gucci, yang menghadapi penurunan penjualan dan tantangan di pasar barang mewah global.
Dalam pernyataan resminya, Gucci mengungkapkan bahwa peragaan koleksi musim dingin 2025 yang akan berlangsung di Milan Fashion Week pada 25 Februari mendatang akan dikerjakan oleh tim desain internal Gucci tanpa arahan dari seorang direktur kreatif. Sementara itu, strategi dan arah artistik baru rumah mode ini akan diumumkan di kemudian hari.
CEO Gucci, Stefano Cantino, menyampaikan apresiasi atas kontribusi De Sarno selama masa jabatannya. Ia menyoroti bagaimana De Sarno dengan penuh dedikasi menjaga warisan dan keahlian Gucci dalam setiap karyanya. Francesca Bellettini, Wakil CEO Kering—perusahaan induk Gucci—juga mengakui profesionalisme dan kerja keras De Sarno dalam memperkuat fondasi merek tersebut. Ia menegaskan bahwa strategi Gucci ke depan akan terus berfokus pada pertumbuhan berkelanjutan dan kepemimpinan di industri mode global.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Sabato De Sarno mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendukungnya selama menjabat sebagai Direktur Kreatif Gucci. Ia menekankan bahwa tidak ada proyek besar yang bisa terwujud tanpa semangat, kecerdasan, dan kerja keras tim yang luar biasa. Ia juga mengajak rekan-rekannya untuk selalu mencari kegembiraan dalam setiap tantangan yang mereka hadapi.
Kepergian De Sarno terjadi di tengah masa sulit bagi Gucci, yang mengalami penurunan pendapatan sebesar 25 persen pada kuartal ketiga tahun 2024, dengan total pemasukan hanya mencapai €1,64 miliar atau sekitar Rp27,78 triliun. Secara keseluruhan, pendapatan Gucci dalam paruh pertama tahun 2024 tercatat sebesar €4,1 miliar atau sekitar Rp69,4 triliun, turun 18 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Tekanan besar terhadap Kering Group semakin meningkat setelah perusahaan induk tersebut mengalami tiga peringatan laba berturut-turut. Gucci sendiri telah melakukan berbagai upaya untuk memposisikan ulang mereknya di pasar barang mewah, termasuk dengan memperkenalkan strategi baru dalam lini produk mereka, terutama dalam koleksi tas tangan. Namun, koleksi yang diciptakan De Sarno menerima tanggapan yang beragam, dan belum mampu mengembalikan kejayaan Gucci seperti pada era pendahulunya, Alessandro Michele.
Sebelum bergabung dengan Gucci, Sabato De Sarno memiliki pengalaman panjang di industri mode mewah. Kariernya dimulai di Prada pada tahun 2005, sebelum ia bergabung dengan Dolce & Gabbana. Pada 2009, ia mulai bekerja di Valentino dan kemudian menduduki posisi Direktur Mode yang bertanggung jawab atas koleksi pria dan wanita. Pengangkatannya sebagai Direktur Kreatif Gucci pada Januari 2023 sempat menimbulkan ekspektasi tinggi, terutama setelah peran besar yang dimainkan pendahulunya, Alessandro Michele.
Koleksi debut De Sarno untuk Gucci pertama kali diperkenalkan pada Milan Fashion Week pada September 2023, diikuti oleh koleksi Cruise 2025 yang ditampilkan di Tate Modern, London. Ia juga meluncurkan kampanye edisi Valentine pada Januari 2025 dan seharusnya mengungkap koleksi Cruise 2026 Gucci di Florence pada Mei mendatang, meskipun kini masih belum jelas apakah acara tersebut akan tetap berlangsung.
Kepergian De Sarno menjadi bagian dari gelombang perubahan besar di industri mode global. Selain Gucci, sejumlah rumah mode lain juga mengalami pergantian kepemimpinan kreatif. Baru-baru ini, Kim Jones mengumumkan pengunduran dirinya dari Dior Men, sementara Fendi masih mencari pengganti untuk divisi busana wanita setelah kepergian Jones dari rumah mode tersebut.
Kini, Gucci berada di persimpangan penting untuk menentukan arah kreatif mereka selanjutnya. Dengan tekanan untuk mengembalikan daya tarik merek di pasar mewah yang semakin kompetitif, rumah mode ini harus mencari strategi baru yang mampu menarik kembali perhatian para pecinta mode global.
Gucci Berpisah dengan Sabato De Sarno: Perubahan Besar di Tengah Tekanan Industri Mode
Jakarta, Sofund.news – Gucci resmi mengumumkan perpisahan dengan Direktur Kreatif mereka, Sabato De Sarno, hanya dua tahun setelah ia bergabung dengan rumah mode mewah tersebut. Kepergian De Sarno terjadi di tengah periode sulit bagi Gucci, yang menghadapi penurunan penjualan dan tantangan di pasar barang mewah global.
Dalam pernyataan resminya, Gucci mengungkapkan bahwa peragaan koleksi musim dingin 2025 yang akan berlangsung di Milan Fashion Week pada 25 Februari mendatang akan dikerjakan oleh tim desain internal Gucci tanpa arahan dari seorang direktur kreatif. Sementara itu, strategi dan arah artistik baru rumah mode ini akan diumumkan di kemudian hari.
CEO Gucci, Stefano Cantino, menyampaikan apresiasi atas kontribusi De Sarno selama masa jabatannya. Ia menyoroti bagaimana De Sarno dengan penuh dedikasi menjaga warisan dan keahlian Gucci dalam setiap karyanya. Francesca Bellettini, Wakil CEO Kering—perusahaan induk Gucci—juga mengakui profesionalisme dan kerja keras De Sarno dalam memperkuat fondasi merek tersebut. Ia menegaskan bahwa strategi Gucci ke depan akan terus berfokus pada pertumbuhan berkelanjutan dan kepemimpinan di industri mode global.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Sabato De Sarno mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendukungnya selama menjabat sebagai Direktur Kreatif Gucci. Ia menekankan bahwa tidak ada proyek besar yang bisa terwujud tanpa semangat, kecerdasan, dan kerja keras tim yang luar biasa. Ia juga mengajak rekan-rekannya untuk selalu mencari kegembiraan dalam setiap tantangan yang mereka hadapi.
Kepergian De Sarno terjadi di tengah masa sulit bagi Gucci, yang mengalami penurunan pendapatan sebesar 25 persen pada kuartal ketiga tahun 2024, dengan total pemasukan hanya mencapai €1,64 miliar atau sekitar Rp27,78 triliun. Secara keseluruhan, pendapatan Gucci dalam paruh pertama tahun 2024 tercatat sebesar €4,1 miliar atau sekitar Rp69,4 triliun, turun 18 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Tekanan besar terhadap Kering Group semakin meningkat setelah perusahaan induk tersebut mengalami tiga peringatan laba berturut-turut. Gucci sendiri telah melakukan berbagai upaya untuk memposisikan ulang mereknya di pasar barang mewah, termasuk dengan memperkenalkan strategi baru dalam lini produk mereka, terutama dalam koleksi tas tangan. Namun, koleksi yang diciptakan De Sarno menerima tanggapan yang beragam, dan belum mampu mengembalikan kejayaan Gucci seperti pada era pendahulunya, Alessandro Michele.
Sebelum bergabung dengan Gucci, Sabato De Sarno memiliki pengalaman panjang di industri mode mewah. Kariernya dimulai di Prada pada tahun 2005, sebelum ia bergabung dengan Dolce & Gabbana. Pada 2009, ia mulai bekerja di Valentino dan kemudian menduduki posisi Direktur Mode yang bertanggung jawab atas koleksi pria dan wanita. Pengangkatannya sebagai Direktur Kreatif Gucci pada Januari 2023 sempat menimbulkan ekspektasi tinggi, terutama setelah peran besar yang dimainkan pendahulunya, Alessandro Michele.
Koleksi debut De Sarno untuk Gucci pertama kali diperkenalkan pada Milan Fashion Week pada September 2023, diikuti oleh koleksi Cruise 2025 yang ditampilkan di Tate Modern, London. Ia juga meluncurkan kampanye edisi Valentine pada Januari 2025 dan seharusnya mengungkap koleksi Cruise 2026 Gucci di Florence pada Mei mendatang, meskipun kini masih belum jelas apakah acara tersebut akan tetap berlangsung.
Kepergian De Sarno menjadi bagian dari gelombang perubahan besar di industri mode global. Selain Gucci, sejumlah rumah mode lain juga mengalami pergantian kepemimpinan kreatif. Baru-baru ini, Kim Jones mengumumkan pengunduran dirinya dari Dior Men, sementara Fendi masih mencari pengganti untuk divisi busana wanita setelah kepergian Jones dari rumah mode tersebut.
Kini, Gucci berada di persimpangan penting untuk menentukan arah kreatif mereka selanjutnya. Dengan tekanan untuk mengembalikan daya tarik merek di pasar mewah yang semakin kompetitif, rumah mode ini harus mencari strategi baru yang mampu menarik kembali perhatian para pecinta mode global.