Pentingnya Vaksin Pneumonia untuk Perlindungan Paru-Paru

Last Updated: February 14, 2025By Tags: , , , ,

Jakarta, Sofund.news – Pneumonia adalah kondisi peradangan pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius yang bahkan berakibat fatal. Oleh sebab itu, tindakan pencegahan sangat diperlukan agar tubuh terhindar dari serangan pneumonia. Salah satu langkah pencegahan yang efektif adalah melalui vaksinasi pneumonia.

Vaksin pneumonia bertujuan untuk mengurangi risiko infeksi akibat bakteri Streptococcus pneumoniae atau bakteri pneumokokus. Dengan vaksinasi ini, gejala pneumonia dapat dikurangi, serta kemungkinan terjadinya komplikasi dapat diminimalisir. Namun, siapa saja yang sebaiknya menerima vaksin ini, dan kapan waktu yang tepat untuk pemberiannya?

Kelompok yang Disarankan Mendapatkan Vaksin Pneumonia

Vaksin pneumonia diberikan kepada kelompok tertentu yang memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi akibat infeksi ini. Berdasarkan berbagai sumber, berikut adalah kelompok yang direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin pneumonia:

  • Anak-anak di bawah usia 5 tahun
  • Lansia
  • Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pasien yang menjalani kemoterapi, penderita diabetes, dan pengidap HIV
  • Penderita kelainan bawaan, terutama penyakit jantung bawaan
  • Pasien dengan penyakit kronis, termasuk asma, diabetes, dan gagal ginjal kronis
  • Orang dengan kelainan darah, seperti thalassemia dan anemia sel sabit
  • Pasien yang memiliki riwayat operasi tertentu, seperti implan koklea, transplantasi organ, atau pengangkatan limpa
  • Perokok aktif

Selain kelompok di atas, vaksin pneumonia juga disarankan bagi calon jamaah haji dan umrah sebelum keberangkatan. Meskipun bukan vaksinasi wajib, pemberian vaksin ini dapat membantu menjaga kesehatan para jamaah agar dapat menjalankan ibadah dengan lebih optimal.

Jadwal Pemberian Vaksin Pneumonia

Vaksin pneumonia diberikan dengan jadwal yang berbeda berdasarkan kelompok usia penerimanya. Berikut adalah panduan pemberian vaksin sesuai rekomendasi medis:

Anak-anak

Bayi di bawah usia 1 tahun akan menerima 3 dosis vaksin pneumonia. Jadwal pemberiannya adalah:

  • Dosis pertama pada usia 2 bulan
  • Dosis kedua pada usia 4 bulan
  • Dosis ketiga pada usia 6 bulan

Selain itu, dosis pengulangan atau booster diberikan ketika anak menginjak usia 12-15 bulan untuk meningkatkan perlindungan terhadap infeksi pneumonia.

Orang Dewasa

Pada orang dewasa, vaksin pneumonia diberikan dalam dua tahap:

  • Tahap pertama menggunakan vaksin jenis PCV
  • Tahap kedua diberikan dengan vaksin jenis PPV, yang disuntikkan dengan jeda waktu 1 tahun setelah pemberian vaksin PCV

Pemberian vaksin pneumonia secara tepat dapat menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan paru-paru serta mengurangi risiko infeksi serius. Oleh karena itu, bagi kelompok yang rentan terhadap pneumonia, berkonsultasi dengan tenaga medis mengenai vaksinasi ini menjadi keputusan yang bijak guna meningkatkan perlindungan terhadap penyakit ini.(Courtesy picture:Ilustrasi kesehatan)

 

Pentingnya Vaksin Pneumonia untuk Perlindungan Paru-Paru

Last Updated: February 14, 2025By Tags: , , , ,

Jakarta, Sofund.news – Pneumonia adalah kondisi peradangan pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius yang bahkan berakibat fatal. Oleh sebab itu, tindakan pencegahan sangat diperlukan agar tubuh terhindar dari serangan pneumonia. Salah satu langkah pencegahan yang efektif adalah melalui vaksinasi pneumonia.

Vaksin pneumonia bertujuan untuk mengurangi risiko infeksi akibat bakteri Streptococcus pneumoniae atau bakteri pneumokokus. Dengan vaksinasi ini, gejala pneumonia dapat dikurangi, serta kemungkinan terjadinya komplikasi dapat diminimalisir. Namun, siapa saja yang sebaiknya menerima vaksin ini, dan kapan waktu yang tepat untuk pemberiannya?

Kelompok yang Disarankan Mendapatkan Vaksin Pneumonia

Vaksin pneumonia diberikan kepada kelompok tertentu yang memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi akibat infeksi ini. Berdasarkan berbagai sumber, berikut adalah kelompok yang direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin pneumonia:

  • Anak-anak di bawah usia 5 tahun
  • Lansia
  • Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pasien yang menjalani kemoterapi, penderita diabetes, dan pengidap HIV
  • Penderita kelainan bawaan, terutama penyakit jantung bawaan
  • Pasien dengan penyakit kronis, termasuk asma, diabetes, dan gagal ginjal kronis
  • Orang dengan kelainan darah, seperti thalassemia dan anemia sel sabit
  • Pasien yang memiliki riwayat operasi tertentu, seperti implan koklea, transplantasi organ, atau pengangkatan limpa
  • Perokok aktif

Selain kelompok di atas, vaksin pneumonia juga disarankan bagi calon jamaah haji dan umrah sebelum keberangkatan. Meskipun bukan vaksinasi wajib, pemberian vaksin ini dapat membantu menjaga kesehatan para jamaah agar dapat menjalankan ibadah dengan lebih optimal.

Jadwal Pemberian Vaksin Pneumonia

Vaksin pneumonia diberikan dengan jadwal yang berbeda berdasarkan kelompok usia penerimanya. Berikut adalah panduan pemberian vaksin sesuai rekomendasi medis:

Anak-anak

Bayi di bawah usia 1 tahun akan menerima 3 dosis vaksin pneumonia. Jadwal pemberiannya adalah:

  • Dosis pertama pada usia 2 bulan
  • Dosis kedua pada usia 4 bulan
  • Dosis ketiga pada usia 6 bulan

Selain itu, dosis pengulangan atau booster diberikan ketika anak menginjak usia 12-15 bulan untuk meningkatkan perlindungan terhadap infeksi pneumonia.

Orang Dewasa

Pada orang dewasa, vaksin pneumonia diberikan dalam dua tahap:

  • Tahap pertama menggunakan vaksin jenis PCV
  • Tahap kedua diberikan dengan vaksin jenis PPV, yang disuntikkan dengan jeda waktu 1 tahun setelah pemberian vaksin PCV

Pemberian vaksin pneumonia secara tepat dapat menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan paru-paru serta mengurangi risiko infeksi serius. Oleh karena itu, bagi kelompok yang rentan terhadap pneumonia, berkonsultasi dengan tenaga medis mengenai vaksinasi ini menjadi keputusan yang bijak guna meningkatkan perlindungan terhadap penyakit ini.(Courtesy picture:Ilustrasi kesehatan)