Demokrat dan Ujian Kepemimpinan: AHY Singgung Upaya Perebutan Partai

Last Updated: February 24, 2025By Tags: , , , , ,

Jakarta, Sofund.news – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), kembali menyinggung peristiwa yang sempat mengguncang partainya, yaitu upaya perebutan paksa oleh Moeldoko beberapa waktu lalu. Saat itu, Partai Demokrat tengah fokus melakukan konsolidasi internal sebagai bagian dari perannya sebagai oposisi.

Dalam acara Konsolidasi Bersama Anggota Fraksi DPRD Demokrat Se-Indonesia yang digelar di Jakarta Pusat pada Minggu (23/2/2025) malam, AHY menekankan bahwa perjuangan Demokrat sebagai partai oposisi bukanlah hal yang mudah. Namun, meskipun menghadapi berbagai tantangan, Demokrat tetap teguh menjalankan misinya.

“Sebagai partai di luar pemerintahan, perjuangan kami tidaklah mudah. Namun, itu adalah jalan yang telah kami pilih dan harus kami jalani. Di tengah upaya memperkuat struktur internal, kami justru menghadapi ancaman serius, di mana partai kami berusaha direbut dan dikendalikan secara paksa,” ungkap AHY dalam pidatonya.

Meski kini Demokrat telah melewati cobaan tersebut, AHY menegaskan bahwa peristiwa tersebut menjadi pelajaran penting bagi seluruh kader. Ia mengisyaratkan bahwa meskipun Demokrat telah memaafkan pihak-pihak yang mencoba mengambil alih partai, hal itu tidak akan serta-merta dilupakan.

“Kita tentu memaafkan, tetapi apakah begitu saja melupakan? Tidak. Karena itu adalah ujian bagi kita semua. Dari pengalaman pahit itulah kita bisa belajar dan merasakan buahnya saat ini dan di masa depan,” tegas AHY.

Lebih lanjut, AHY menekankan pentingnya menjaga persatuan dan memiliki keberanian dalam menghadapi berbagai bentuk kezaliman. Baginya, mempertahankan kedaulatan Partai Demokrat bukan hanya perjuangan politik, tetapi juga bentuk komitmen terhadap demokrasi di Indonesia.

“Demokrat tetap berdiri tegak karena kader-kadernya yang setia dan siap berada di garis depan dalam mempertahankan kehormatan partai. Perjuangan ini membuat kita semakin kuat. Kini, ketika kita telah menjadi bagian dari pemerintahan nasional, Partai Demokrat memiliki peran yang semakin besar dan strategis, tidak hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk lima tahun ke depan,” tambahnya.

Dengan semangat yang terus menyala, AHY mengajak seluruh kader Demokrat untuk tetap solid dan tidak melupakan sejarah perjuangan partai. Keberhasilan saat ini, menurutnya, adalah hasil dari keteguhan hati dan kesetiaan seluruh anggota yang tetap mempertahankan kedaulatan partai dari segala bentuk ancaman.(Courtesy picture:dok AHY)

Demokrat dan Ujian Kepemimpinan: AHY Singgung Upaya Perebutan Partai

Last Updated: February 24, 2025By Tags: , , , , ,

Jakarta, Sofund.news – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), kembali menyinggung peristiwa yang sempat mengguncang partainya, yaitu upaya perebutan paksa oleh Moeldoko beberapa waktu lalu. Saat itu, Partai Demokrat tengah fokus melakukan konsolidasi internal sebagai bagian dari perannya sebagai oposisi.

Dalam acara Konsolidasi Bersama Anggota Fraksi DPRD Demokrat Se-Indonesia yang digelar di Jakarta Pusat pada Minggu (23/2/2025) malam, AHY menekankan bahwa perjuangan Demokrat sebagai partai oposisi bukanlah hal yang mudah. Namun, meskipun menghadapi berbagai tantangan, Demokrat tetap teguh menjalankan misinya.

“Sebagai partai di luar pemerintahan, perjuangan kami tidaklah mudah. Namun, itu adalah jalan yang telah kami pilih dan harus kami jalani. Di tengah upaya memperkuat struktur internal, kami justru menghadapi ancaman serius, di mana partai kami berusaha direbut dan dikendalikan secara paksa,” ungkap AHY dalam pidatonya.

Meski kini Demokrat telah melewati cobaan tersebut, AHY menegaskan bahwa peristiwa tersebut menjadi pelajaran penting bagi seluruh kader. Ia mengisyaratkan bahwa meskipun Demokrat telah memaafkan pihak-pihak yang mencoba mengambil alih partai, hal itu tidak akan serta-merta dilupakan.

“Kita tentu memaafkan, tetapi apakah begitu saja melupakan? Tidak. Karena itu adalah ujian bagi kita semua. Dari pengalaman pahit itulah kita bisa belajar dan merasakan buahnya saat ini dan di masa depan,” tegas AHY.

Lebih lanjut, AHY menekankan pentingnya menjaga persatuan dan memiliki keberanian dalam menghadapi berbagai bentuk kezaliman. Baginya, mempertahankan kedaulatan Partai Demokrat bukan hanya perjuangan politik, tetapi juga bentuk komitmen terhadap demokrasi di Indonesia.

“Demokrat tetap berdiri tegak karena kader-kadernya yang setia dan siap berada di garis depan dalam mempertahankan kehormatan partai. Perjuangan ini membuat kita semakin kuat. Kini, ketika kita telah menjadi bagian dari pemerintahan nasional, Partai Demokrat memiliki peran yang semakin besar dan strategis, tidak hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk lima tahun ke depan,” tambahnya.

Dengan semangat yang terus menyala, AHY mengajak seluruh kader Demokrat untuk tetap solid dan tidak melupakan sejarah perjuangan partai. Keberhasilan saat ini, menurutnya, adalah hasil dari keteguhan hati dan kesetiaan seluruh anggota yang tetap mempertahankan kedaulatan partai dari segala bentuk ancaman.(Courtesy picture:dok AHY)