Gus Ipul dan Agus Jabo Turun Langsung Bantu Korban Banjir Bekasi, Siapkan Sahur di Dapur Umum
Sofund.news – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono turun langsung ke lokasi banjir di Bekasi untuk memastikan kebutuhan dasar korban terpenuhi, terutama selama bulan Ramadan. Keduanya bahkan ikut menyiapkan sahur bagi para korban banjir di dapur umum Kantor Kelurahan Jatiasih pada Selasa (4/3/2025) malam. Kehadiran mereka menjadi bentuk kepedulian pemerintah terhadap warga yang terdampak bencana, terutama dalam memastikan ketersediaan makanan sahur dan berbuka puasa.
Gus Ipul menjelaskan bahwa di Bekasi, terdapat sekitar 1.600 Kepala Keluarga (KK) atau 11.000 jiwa yang terdampak banjir. “Alhamdulillah, kebutuhan dasar mereka bisa kita penuhi, baik melalui makanan siap saji maupun dapur umum,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Rabu (5/3/2025). Dapur umum di Jatiasih sendiri telah menyiapkan 1.500 bungkus makanan untuk sahur dan berbuka puasa, yang didistribusikan kepada para korban banjir.
Di sekitar wilayah Jatiasih, terdapat tiga posko pengungsian, dengan posko terbesar berlokasi di Gudang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sebagian warga lainnya memilih untuk mengungsi secara mandiri di rumah kerabat atau tempat aman lainnya. Untuk mendukung korban banjir, Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan senilai Rp561 juta. Bantuan tersebut meliputi 3.500 paket makanan siap saji, 500 lembar selimut, 400 lembar kasur, 100 kidware, 50 paket tenda gulung, serta 3 unit perahu karet.
Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Bekasi, Madi, menyebutkan bahwa 46 personel telah diterjunkan untuk mendukung operasi dapur umum. “Dari jumlah tersebut, 27 personel bertugas di Dinas Sosial Kota Bekasi, sementara 19 lainnya di Kantor Kelurahan Jatiasih,” jelas Madi. Ia menambahkan bahwa Tagana tidak hanya menyediakan makanan untuk yang berpuasa, tetapi juga untuk warga yang tidak berpuasa. “Kami memastikan semua warga, baik yang berpuasa maupun tidak, mendapatkan suplai makanan yang cukup,” ujarnya.
Gus Ipul juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto terus memantau perkembangan situasi banjir di wilayah Jabodetabek. “Presiden Prabowo terus memberikan arahan kepada instansi terkait untuk memastikan layanan kepada warga berjalan dengan baik,” kata Gus Ipul. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi, terutama di tengah kondisi bencana.
Banjir di wilayah Jabodetabek dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi dalam durasi lama, serta kiriman air dari sungai di kawasan hulu. Hal ini menyebabkan debit air sungai naik secara signifikan dan membanjiri beberapa wilayah. Meskipun demikian, upaya penanganan bencana telah dilakukan secara cepat dan terkoordinasi oleh pemerintah, termasuk melalui dapur umum dan distribusi bantuan.
Dengan upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak, diharapkan warga yang terdampak banjir dapat melalui masa sulit ini dengan lebih baik. Pemerintah juga diharapkan terus meningkatkan kesiapsiagaan dan penanganan bencana, terutama di wilayah rawan banjir seperti Jabodetabek, agar dampaknya dapat diminimalisir di masa mendatang.(Courtesy picture:dok IG Kemensosri)
Gus Ipul dan Agus Jabo Turun Langsung Bantu Korban Banjir Bekasi, Siapkan Sahur di Dapur Umum
Sofund.news – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono turun langsung ke lokasi banjir di Bekasi untuk memastikan kebutuhan dasar korban terpenuhi, terutama selama bulan Ramadan. Keduanya bahkan ikut menyiapkan sahur bagi para korban banjir di dapur umum Kantor Kelurahan Jatiasih pada Selasa (4/3/2025) malam. Kehadiran mereka menjadi bentuk kepedulian pemerintah terhadap warga yang terdampak bencana, terutama dalam memastikan ketersediaan makanan sahur dan berbuka puasa.
Gus Ipul menjelaskan bahwa di Bekasi, terdapat sekitar 1.600 Kepala Keluarga (KK) atau 11.000 jiwa yang terdampak banjir. “Alhamdulillah, kebutuhan dasar mereka bisa kita penuhi, baik melalui makanan siap saji maupun dapur umum,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Rabu (5/3/2025). Dapur umum di Jatiasih sendiri telah menyiapkan 1.500 bungkus makanan untuk sahur dan berbuka puasa, yang didistribusikan kepada para korban banjir.
Di sekitar wilayah Jatiasih, terdapat tiga posko pengungsian, dengan posko terbesar berlokasi di Gudang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sebagian warga lainnya memilih untuk mengungsi secara mandiri di rumah kerabat atau tempat aman lainnya. Untuk mendukung korban banjir, Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan senilai Rp561 juta. Bantuan tersebut meliputi 3.500 paket makanan siap saji, 500 lembar selimut, 400 lembar kasur, 100 kidware, 50 paket tenda gulung, serta 3 unit perahu karet.
Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Bekasi, Madi, menyebutkan bahwa 46 personel telah diterjunkan untuk mendukung operasi dapur umum. “Dari jumlah tersebut, 27 personel bertugas di Dinas Sosial Kota Bekasi, sementara 19 lainnya di Kantor Kelurahan Jatiasih,” jelas Madi. Ia menambahkan bahwa Tagana tidak hanya menyediakan makanan untuk yang berpuasa, tetapi juga untuk warga yang tidak berpuasa. “Kami memastikan semua warga, baik yang berpuasa maupun tidak, mendapatkan suplai makanan yang cukup,” ujarnya.
Gus Ipul juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto terus memantau perkembangan situasi banjir di wilayah Jabodetabek. “Presiden Prabowo terus memberikan arahan kepada instansi terkait untuk memastikan layanan kepada warga berjalan dengan baik,” kata Gus Ipul. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi, terutama di tengah kondisi bencana.
Banjir di wilayah Jabodetabek dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi dalam durasi lama, serta kiriman air dari sungai di kawasan hulu. Hal ini menyebabkan debit air sungai naik secara signifikan dan membanjiri beberapa wilayah. Meskipun demikian, upaya penanganan bencana telah dilakukan secara cepat dan terkoordinasi oleh pemerintah, termasuk melalui dapur umum dan distribusi bantuan.
Dengan upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak, diharapkan warga yang terdampak banjir dapat melalui masa sulit ini dengan lebih baik. Pemerintah juga diharapkan terus meningkatkan kesiapsiagaan dan penanganan bencana, terutama di wilayah rawan banjir seperti Jabodetabek, agar dampaknya dapat diminimalisir di masa mendatang.(Courtesy picture:dok IG Kemensosri)