Ifan Seventeen Pimpin PFN, Babak Baru Industri Film Indonesia

Last Updated: March 12, 2025By Tags: ,

Jakarta, Sofund.news – Nama Riefian Fajarsyah, atau yang lebih dikenal sebagai Ifan Seventeen, kini tengah menjadi sorotan publik. Musisi kelahiran Yogyakarta, 16 Maret 1983 ini resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama (Dirut) Produksi Film Negara (PFN), sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri audiovisual. PFN yang sebelumnya berfokus pada produksi film kini tengah bertransformasi menjadi perusahaan pembiayaan film, dan Ifan dipercaya untuk memimpin perubahan ini.

Pengangkatan Ifan sebagai Dirut PFN menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah akun Instagram @lambe_turah mengunggah kabar tersebut. Sejumlah netizen memberikan beragam tanggapan, termasuk mempertanyakan latar belakang Ifan yang lebih dikenal di industri musik daripada film. Beberapa warganet menilai bahwa Indonesia memiliki banyak sineas berbakat yang lebih berpengalaman dalam dunia perfilman.

“Kenapa seorang penyanyi tiba-tiba menjadi Direktur Utama PFN? Bukannya ada banyak sineas hebat seperti Mira Lesmana, Riri Riza, Hanung Bramantyo, atau Reza Rahadian?” tulis seorang pengguna media sosial. Sementara itu, ada juga yang bertanya mengenai alasan pemilihan Ifan untuk posisi tersebut, mengingat banyaknya tokoh perfilman yang telah lama berkecimpung dalam industri ini.

Namun, di balik perdebatan yang muncul, rekam jejak Ifan dalam dunia perfilman ternyata tidak sepenuhnya kosong. Berdasarkan catatan yang ada, ia pernah terlibat dalam beberapa proyek film. Salah satunya adalah Kemarin (2020), sebuah film dokumenter-drama yang disutradarai oleh Upie Guava. Film ini mengisahkan perjalanan band Seventeen sejak awal karier mereka hingga tragedi tsunami Selat Sunda tahun 2018 yang merenggut nyawa sebagian besar personelnya. Sebelumnya, pada tahun 2017, Ifan juga pernah membintangi film Sukep: The Movie.

Dengan pengalaman tersebut, banyak pihak menantikan bagaimana Ifan akan membawa PFN ke arah yang lebih baik. Transformasi PFN sebagai perusahaan pembiayaan film tentu membutuhkan pemimpin yang mampu memahami industri ini dari berbagai sisi. Keputusan ini diharapkan dapat memberikan angin segar bagi perfilman Indonesia, terutama dalam hal pendanaan dan pengembangan karya-karya berkualitas.

Terlepas dari berbagai opini yang muncul, perjalanan Ifan sebagai Dirut PFN baru saja dimulai. Publik akan menilai langkah-langkah yang diambilnya dalam mengembangkan industri perfilman nasional di masa mendatang.(Courtesy picture:tangkapan layar IG)

Ifan Seventeen Pimpin PFN, Babak Baru Industri Film Indonesia

Last Updated: March 12, 2025By Tags: ,

Jakarta, Sofund.news – Nama Riefian Fajarsyah, atau yang lebih dikenal sebagai Ifan Seventeen, kini tengah menjadi sorotan publik. Musisi kelahiran Yogyakarta, 16 Maret 1983 ini resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama (Dirut) Produksi Film Negara (PFN), sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri audiovisual. PFN yang sebelumnya berfokus pada produksi film kini tengah bertransformasi menjadi perusahaan pembiayaan film, dan Ifan dipercaya untuk memimpin perubahan ini.

Pengangkatan Ifan sebagai Dirut PFN menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah akun Instagram @lambe_turah mengunggah kabar tersebut. Sejumlah netizen memberikan beragam tanggapan, termasuk mempertanyakan latar belakang Ifan yang lebih dikenal di industri musik daripada film. Beberapa warganet menilai bahwa Indonesia memiliki banyak sineas berbakat yang lebih berpengalaman dalam dunia perfilman.

“Kenapa seorang penyanyi tiba-tiba menjadi Direktur Utama PFN? Bukannya ada banyak sineas hebat seperti Mira Lesmana, Riri Riza, Hanung Bramantyo, atau Reza Rahadian?” tulis seorang pengguna media sosial. Sementara itu, ada juga yang bertanya mengenai alasan pemilihan Ifan untuk posisi tersebut, mengingat banyaknya tokoh perfilman yang telah lama berkecimpung dalam industri ini.

Namun, di balik perdebatan yang muncul, rekam jejak Ifan dalam dunia perfilman ternyata tidak sepenuhnya kosong. Berdasarkan catatan yang ada, ia pernah terlibat dalam beberapa proyek film. Salah satunya adalah Kemarin (2020), sebuah film dokumenter-drama yang disutradarai oleh Upie Guava. Film ini mengisahkan perjalanan band Seventeen sejak awal karier mereka hingga tragedi tsunami Selat Sunda tahun 2018 yang merenggut nyawa sebagian besar personelnya. Sebelumnya, pada tahun 2017, Ifan juga pernah membintangi film Sukep: The Movie.

Dengan pengalaman tersebut, banyak pihak menantikan bagaimana Ifan akan membawa PFN ke arah yang lebih baik. Transformasi PFN sebagai perusahaan pembiayaan film tentu membutuhkan pemimpin yang mampu memahami industri ini dari berbagai sisi. Keputusan ini diharapkan dapat memberikan angin segar bagi perfilman Indonesia, terutama dalam hal pendanaan dan pengembangan karya-karya berkualitas.

Terlepas dari berbagai opini yang muncul, perjalanan Ifan sebagai Dirut PFN baru saja dimulai. Publik akan menilai langkah-langkah yang diambilnya dalam mengembangkan industri perfilman nasional di masa mendatang.(Courtesy picture:tangkapan layar IG)