Samuel Wattimena Dorong Budaya Lokal Sebagai Inspirasi Dunia Fashion di Semarang
Semarang, Sofund.news – Anggota Komisi VII DPR RI sekaligus perancang busana, Samuel Wattimena, baru-baru ini melakukan kunjungan ke Kota Semarang. Dalam kunjungannya, Samuel menyampaikan bahwa kebudayaan lokal memiliki potensi besar untuk menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda yang bergelut di dunia fashion. Hal ini ia sampaikan usai bertemu dengan Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, di kediaman pribadi sang wali kota pada Jumat malam, 14 Maret 2025.
Samuel menilai, saat ini hampir tidak ada yang memanfaatkan kekayaan budaya lokal Indonesia sebagai inspirasi dalam menciptakan karya-karya fashion. Padahal, menurutnya, banyak sekali unsur budaya lokal yang bisa digali dan dijadikan sebagai sumber kreativitas untuk memajukan industri fashion, baik di dalam negeri maupun di tingkat global. “Saya melihat sesuatu yang berasal dari tradisi itu adalah kekuatan. Saya sering menyebutkan bahwa local is the new global,” ujar Samuel.
Ia menjelaskan bahwa sesuatu yang bersumber dari unsur lokal merupakan hal yang unik dan baru bagi dunia luar, karena tidak dimiliki oleh negara lain. “Kalau kita menggali ide lokal, tidak mungkin negara lain yang memiliki. Itu kekuatan kita. Nah, itu yang harus kita munculkan. Simpel sebenarnya,” paparnya.
Samuel, yang telah berkecimpung di dunia fashion selama 46 tahun, pernah memenangkan lomba bertema Sekaten, sehingga ia sudah sangat familiar dengan budaya Jawa. Berbekal pengalaman tersebut, ia berencana untuk menggandeng berbagai sanggar dan komunitas seni di Semarang, seperti karawitan, jaranan, hingga Denok Kenang (duta wisata Semarang). Ia berencana mengumpulkan mereka untuk melihat kostum-kostum yang digunakan saat pentas, sekaligus mengajak para desainer, siswa sekolah fashion, dan siswa SMK untuk menjadikan kostum tersebut sebagai sumber inspirasi dalam menciptakan karya fashion.
“Tentunya juga pasti ada proses. Mungkin orang tidak langsung mengerti ketika melihat kostum jaranan, lalu apa yang harus dijadikan inspirasi? Nah, itu nanti akan saya coba olah, dan saya sudah mendapatkan izin dari Bu Agustina. Ayo, kita tangani bersama,” ucap Samuel.
Di sisi lain, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, menyambut baik ide Samuel. Ia mengungkapkan bahwa Semarang memiliki kekayaan fashion yang luar biasa. Banyak orang datang ke Semarang untuk mencari model-model baju yang sedang tren. “Ada tas yang sangat lucu yang selalu jadi ikonik. Itu produk dari beberapa teman-teman pengrajin, dan sudah ada yang mendunia,” ujarnya.
Agustina juga menyatakan bahwa pemerintah kota sedang berupaya mendorong perkembangan industri fashion dengan menyediakan berbagai fasilitas dan anggaran. “Harapannya, Kota Semarang sebagai kota fashion tidak hanya sekadar di atas kertas, tetapi memang benar-benar berkembang,” ucapnya.
Dengan kolaborasi antara Samuel Wattimena, pemerintah kota, serta berbagai komunitas seni dan fashion di Semarang, diharapkan kebudayaan lokal dapat menjadi inspirasi yang membawa dampak positif bagi perkembangan dunia fashion di Indonesia, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke kancah internasional.(Courtesy picture:dok Rahma/rri)
Samuel Wattimena Dorong Budaya Lokal Sebagai Inspirasi Dunia Fashion di Semarang
Semarang, Sofund.news – Anggota Komisi VII DPR RI sekaligus perancang busana, Samuel Wattimena, baru-baru ini melakukan kunjungan ke Kota Semarang. Dalam kunjungannya, Samuel menyampaikan bahwa kebudayaan lokal memiliki potensi besar untuk menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda yang bergelut di dunia fashion. Hal ini ia sampaikan usai bertemu dengan Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, di kediaman pribadi sang wali kota pada Jumat malam, 14 Maret 2025.
Samuel menilai, saat ini hampir tidak ada yang memanfaatkan kekayaan budaya lokal Indonesia sebagai inspirasi dalam menciptakan karya-karya fashion. Padahal, menurutnya, banyak sekali unsur budaya lokal yang bisa digali dan dijadikan sebagai sumber kreativitas untuk memajukan industri fashion, baik di dalam negeri maupun di tingkat global. “Saya melihat sesuatu yang berasal dari tradisi itu adalah kekuatan. Saya sering menyebutkan bahwa local is the new global,” ujar Samuel.
Ia menjelaskan bahwa sesuatu yang bersumber dari unsur lokal merupakan hal yang unik dan baru bagi dunia luar, karena tidak dimiliki oleh negara lain. “Kalau kita menggali ide lokal, tidak mungkin negara lain yang memiliki. Itu kekuatan kita. Nah, itu yang harus kita munculkan. Simpel sebenarnya,” paparnya.
Samuel, yang telah berkecimpung di dunia fashion selama 46 tahun, pernah memenangkan lomba bertema Sekaten, sehingga ia sudah sangat familiar dengan budaya Jawa. Berbekal pengalaman tersebut, ia berencana untuk menggandeng berbagai sanggar dan komunitas seni di Semarang, seperti karawitan, jaranan, hingga Denok Kenang (duta wisata Semarang). Ia berencana mengumpulkan mereka untuk melihat kostum-kostum yang digunakan saat pentas, sekaligus mengajak para desainer, siswa sekolah fashion, dan siswa SMK untuk menjadikan kostum tersebut sebagai sumber inspirasi dalam menciptakan karya fashion.
“Tentunya juga pasti ada proses. Mungkin orang tidak langsung mengerti ketika melihat kostum jaranan, lalu apa yang harus dijadikan inspirasi? Nah, itu nanti akan saya coba olah, dan saya sudah mendapatkan izin dari Bu Agustina. Ayo, kita tangani bersama,” ucap Samuel.
Di sisi lain, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, menyambut baik ide Samuel. Ia mengungkapkan bahwa Semarang memiliki kekayaan fashion yang luar biasa. Banyak orang datang ke Semarang untuk mencari model-model baju yang sedang tren. “Ada tas yang sangat lucu yang selalu jadi ikonik. Itu produk dari beberapa teman-teman pengrajin, dan sudah ada yang mendunia,” ujarnya.
Agustina juga menyatakan bahwa pemerintah kota sedang berupaya mendorong perkembangan industri fashion dengan menyediakan berbagai fasilitas dan anggaran. “Harapannya, Kota Semarang sebagai kota fashion tidak hanya sekadar di atas kertas, tetapi memang benar-benar berkembang,” ucapnya.
Dengan kolaborasi antara Samuel Wattimena, pemerintah kota, serta berbagai komunitas seni dan fashion di Semarang, diharapkan kebudayaan lokal dapat menjadi inspirasi yang membawa dampak positif bagi perkembangan dunia fashion di Indonesia, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke kancah internasional.(Courtesy picture:dok Rahma/rri)