Amazon Masuk Kandidat Pembeli TikTok: Tawaran Kontroversial di Bawah Tekanan Deadline AS

Last Updated: April 3, 2025By Tags:

Sofund.news – Raksasa e-commerce Amazon dikabarkan telah mengajukan penawaran resmi untuk mengakuisisi platform media sosial TikTok, menambah daftar panjang perusahaan yang berminat mengambil alih operasi aplikasi populer tersebut di Amerika Serikat. Sumber pemerintah AS mengungkapkan perkembangan terbaru ini menjelang tenggat waktu yang ditetapkan pemerintahan Trump untuk memisahkan TikTok dari perusahaan induknya ByteDance asal China.

Menurut laporan eksklusif The New York Times yang dirilis Rabu (2/4), tawaran Amazon disampaikan melalui surat resmi yang ditujukan kepada Wakil Presiden JD Vance dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick. Namun menariknya, berbagai pihak yang terlibat dalam pembicaraan tampaknya tidak menganggap serius tawaran dari raksasa teknologi yang dipimpin Jeff Bezos ini.

Pasar merespon positif kabar ini dengan saham Amazon melonjak 1,3% dalam volume perdagangan yang tinggi, meskipun perusahaan secara resmi menolak berkomentar. TikTok dan ByteDance pun belum memberikan tanggapan atas permintaan konfirmasi dari Reuters mengenai perkembangan terbaru ini.

Amazon menjadi pemain terbaru yang masuk dalam daftar panjang calon pembeli TikTok. Presiden Trump bulan lalu mengungkapkan bahwa pemerintahannya telah berkomunikasi dengan empat kelompok berbeda yang tertarik mengakuisisi platform berbagi video pendek tersebut, meski tidak merinci identitas mereka.

Beberapa nama besar yang sebelumnya dilaporkan tertarik membeli TikTok antara lain:

  1. Konsorsium Private Equity: Dipimpin Blackstone bersama Susquehanna International Group dan General Atlantic
  2. Perusahaan Modal Ventura: Andreessen Horowitz yang sedang mempertimbangkan investasi tambahan
  3. Kelompok Investor Lain: Termasuk beberapa pemegang saham ByteDance non-China

Pembicaraan yang difasilitasi Gedung Putih ini bertujuan menciptakan struktur kepemilikan baru untuk TikTok AS yang memenuhi persyaratan hukum Amerika, termasuk mengurangi kepemilikan China di bawah ambang batas 20%. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintahan Trump untuk mengatasi kekhawatiran keamanan nasional terkait data pengguna.

Analis industri melihat beberapa kemungkinan motif di balik tawaran Amazon:

  • Ekspansi ke Media Sosial: Memperkuat posisi di ekosistem digital di luar e-commerce
  • Integrasi dengan Layanan AWS: Potensi pemanfaatan infrastruktur cloud Amazon
  • Akses ke Basis Pengguna Muda: Demografi pengguna TikTok yang sangat berharga

Namun, beberapa pengamat meragukan keseriusan tawaran Amazon, mengingat:

  1. Regulasi Antitrust: Amazon sudah menghadapi pengawasan ketat terkait dominasi pasarnya
  2. Kesesuaian Bisnis: Model bisnis TikTok yang berbeda dengan core business Amazon
  3. Tantangan Integrasi: Kompleksitas menggabungkan budaya perusahaan yang berbeda

Perkembangan terbaru ini terjadi di tengah tekanan terus-menerus dari pemerintahan AS terhadap TikTok, yang dianggap sebagai risiko keamanan nasional karena hubungannya dengan China. Kebijakan ini memicu berbagai skenario, mulai dari divestasi penuh hingga pembentukan entitas AS yang sepenuhnya terpisah dari ByteDance.

Para ahli memperkirakan proses akuisisi TikTok akan menjadi salah satu transaksi teknologi paling kompleks dalam beberapa tahun terakhir, melibatkan tidak hanya pertimbangan bisnis tetapi juga dinamika geopolitik AS-China yang sensitif. Hasil akhir dari proses ini akan memiliki implikasi signifikan bagi lanskap media sosial global dan hubungan teknologi antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia tersebut.(Courtesy picture:ilustrasi gambar AI)

Amazon Masuk Kandidat Pembeli TikTok: Tawaran Kontroversial di Bawah Tekanan Deadline AS

Last Updated: April 3, 2025By Tags:

Sofund.news – Raksasa e-commerce Amazon dikabarkan telah mengajukan penawaran resmi untuk mengakuisisi platform media sosial TikTok, menambah daftar panjang perusahaan yang berminat mengambil alih operasi aplikasi populer tersebut di Amerika Serikat. Sumber pemerintah AS mengungkapkan perkembangan terbaru ini menjelang tenggat waktu yang ditetapkan pemerintahan Trump untuk memisahkan TikTok dari perusahaan induknya ByteDance asal China.

Menurut laporan eksklusif The New York Times yang dirilis Rabu (2/4), tawaran Amazon disampaikan melalui surat resmi yang ditujukan kepada Wakil Presiden JD Vance dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick. Namun menariknya, berbagai pihak yang terlibat dalam pembicaraan tampaknya tidak menganggap serius tawaran dari raksasa teknologi yang dipimpin Jeff Bezos ini.

Pasar merespon positif kabar ini dengan saham Amazon melonjak 1,3% dalam volume perdagangan yang tinggi, meskipun perusahaan secara resmi menolak berkomentar. TikTok dan ByteDance pun belum memberikan tanggapan atas permintaan konfirmasi dari Reuters mengenai perkembangan terbaru ini.

Amazon menjadi pemain terbaru yang masuk dalam daftar panjang calon pembeli TikTok. Presiden Trump bulan lalu mengungkapkan bahwa pemerintahannya telah berkomunikasi dengan empat kelompok berbeda yang tertarik mengakuisisi platform berbagi video pendek tersebut, meski tidak merinci identitas mereka.

Beberapa nama besar yang sebelumnya dilaporkan tertarik membeli TikTok antara lain:

  1. Konsorsium Private Equity: Dipimpin Blackstone bersama Susquehanna International Group dan General Atlantic
  2. Perusahaan Modal Ventura: Andreessen Horowitz yang sedang mempertimbangkan investasi tambahan
  3. Kelompok Investor Lain: Termasuk beberapa pemegang saham ByteDance non-China

Pembicaraan yang difasilitasi Gedung Putih ini bertujuan menciptakan struktur kepemilikan baru untuk TikTok AS yang memenuhi persyaratan hukum Amerika, termasuk mengurangi kepemilikan China di bawah ambang batas 20%. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintahan Trump untuk mengatasi kekhawatiran keamanan nasional terkait data pengguna.

Analis industri melihat beberapa kemungkinan motif di balik tawaran Amazon:

  • Ekspansi ke Media Sosial: Memperkuat posisi di ekosistem digital di luar e-commerce
  • Integrasi dengan Layanan AWS: Potensi pemanfaatan infrastruktur cloud Amazon
  • Akses ke Basis Pengguna Muda: Demografi pengguna TikTok yang sangat berharga

Namun, beberapa pengamat meragukan keseriusan tawaran Amazon, mengingat:

  1. Regulasi Antitrust: Amazon sudah menghadapi pengawasan ketat terkait dominasi pasarnya
  2. Kesesuaian Bisnis: Model bisnis TikTok yang berbeda dengan core business Amazon
  3. Tantangan Integrasi: Kompleksitas menggabungkan budaya perusahaan yang berbeda

Perkembangan terbaru ini terjadi di tengah tekanan terus-menerus dari pemerintahan AS terhadap TikTok, yang dianggap sebagai risiko keamanan nasional karena hubungannya dengan China. Kebijakan ini memicu berbagai skenario, mulai dari divestasi penuh hingga pembentukan entitas AS yang sepenuhnya terpisah dari ByteDance.

Para ahli memperkirakan proses akuisisi TikTok akan menjadi salah satu transaksi teknologi paling kompleks dalam beberapa tahun terakhir, melibatkan tidak hanya pertimbangan bisnis tetapi juga dinamika geopolitik AS-China yang sensitif. Hasil akhir dari proses ini akan memiliki implikasi signifikan bagi lanskap media sosial global dan hubungan teknologi antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia tersebut.(Courtesy picture:ilustrasi gambar AI)