Prabowo Buka Diri ke Media: Dari RUU TNI hingga Tantangan Ekonomi Global dalam Dialog 4 Jam dengan Jurnalis Senior

Last Updated: April 8, 2025By Tags: ,

Bogor, Sofund.news – Dalam sebuah pertemuan langka yang berlangsung hampir empat jam di perpustakaan pribadinya di Hambalang, Bogor, Presiden Prabowo Subianto menunjukkan sikap keterbukaan dengan menjawab berbagai pertanyaan kritis dari tujuh jurnalis terkemuka Indonesia pada Minggu (6/4/2025). Pertemuan yang dihadiri pemimpin redaksi media ternama seperti tvOne, Kompas, dan Detikcom ini menjadi ajang diskusi terbuka tentang berbagai isu strategis nasional.

Dialog Intensif Multi-Topik
Pertemuan dimulai dengan paparan capaian pemerintahan 100 hari, kemudian berkembang menjadi diskusi dinamis dengan spektrum topik yang luas. “Kami sengaja tidak memberi tahu pertanyaan sebelumnya agar diskusi lebih spontan,” ungkap Uni Lubis dari IDN Times, menekankan suasana dialog yang cair namun substantif. Najwa Shihab dari Narasi menambahkan, “Presiden memberikan waktu sangat generous dari pukul 09.00 hingga 13.00, bahkan mendorong pertanyaan follow-up.”

Respons Terhadap Isu Kontroversial
Presiden secara khusus menanggapi beberapa isu sensitif:
1. Kasus Teror Kepala Babi: Prabowo mengkritik pernyataan juru bicara kepresidenan yang dianggapnya teledor. “Itu ucapan keliru, mungkin karena belum beradaptasi dari dunia akademik ke komunikasi publik,” ujarnya seraya menduga insiden tersebut sebagai upaya adu domba.
2. RUU TNI: Dengan tegas membantah tuduhan akan kembalinya dwifungsi ABRI. “Ini hanya tentang penyesuaian usia pensiun. Saya sendiri pencetus civilian supremacy di era reformasi,” tegasnya sambil mengingatkan perannya dalam mendorong reformasi TNI 1998.
3. Demonstrasi: Meski menghormati hak berpendapat, Prabowo mempertanyakan kemurnian aksi penolakan RUU TNI. “Kita harus objektif menilai apakah ini murni atau ada kepentingan tertentu,” ujarnya, seraya mengecam aksi pembakaran ban.

Program Prioritas dan Tantangan Ekonomi
Diskusi juga menyentuh program unggulan:
– Makan Bergizi Gratis: Diprediksi akan mencapai cakupan 100% pada November 2025, dengan 3 juta anak sudah menerima manfaat sejak Januari.
– Dampak Tarif Trump: Mengakui dampak berat bagi industri tekstil dan furnitur, namun berkomitmen mencari pasar alternatif. “Kita terlalu lama dimanjakan globalisasi ala AS, saatnya mandiri,” tandasnya.

Najwa Shihab mengungkapkan, pertemuan ini menjadi model baru komunikasi pemerintahan. “Wamenkominfo berjanji akan ada lebih banyak forum seperti ini untuk berbagai jenis media,” ujarnya, menekankan pentingnya akses langsung ke sumber utama.

Pertemuan ini menandai pergeseran gaya kepemimpinan Prabowo dari figur yang sering dianggap tertutup menjadi lebih engage dengan media. Para jurnalis mencatat kesediaannya menghadapi pertanyaan kritis tanpa skrip, meski beberapa jawaban masih terkesan defensif terkait isu-isu sensitif.

Dengan membuka diri terhadap berbagai pertanyaan sulit, Prabowo tampaknya berusaha membangun citra pemimpin yang transparan sekaligus menguji respons publik terhadap berbagai kebijakan kontroversial. Pertemuan semacam ini diprediksi akan menjadi model baru komunikasi politik di era pemerintahannya yang masih berusia muda.(Courtesy picture:Tangkapan layar Media Sosial)

Prabowo Buka Diri ke Media: Dari RUU TNI hingga Tantangan Ekonomi Global dalam Dialog 4 Jam dengan Jurnalis Senior

Last Updated: April 8, 2025By Tags: ,

Bogor, Sofund.news – Dalam sebuah pertemuan langka yang berlangsung hampir empat jam di perpustakaan pribadinya di Hambalang, Bogor, Presiden Prabowo Subianto menunjukkan sikap keterbukaan dengan menjawab berbagai pertanyaan kritis dari tujuh jurnalis terkemuka Indonesia pada Minggu (6/4/2025). Pertemuan yang dihadiri pemimpin redaksi media ternama seperti tvOne, Kompas, dan Detikcom ini menjadi ajang diskusi terbuka tentang berbagai isu strategis nasional.

Dialog Intensif Multi-Topik
Pertemuan dimulai dengan paparan capaian pemerintahan 100 hari, kemudian berkembang menjadi diskusi dinamis dengan spektrum topik yang luas. “Kami sengaja tidak memberi tahu pertanyaan sebelumnya agar diskusi lebih spontan,” ungkap Uni Lubis dari IDN Times, menekankan suasana dialog yang cair namun substantif. Najwa Shihab dari Narasi menambahkan, “Presiden memberikan waktu sangat generous dari pukul 09.00 hingga 13.00, bahkan mendorong pertanyaan follow-up.”

Respons Terhadap Isu Kontroversial
Presiden secara khusus menanggapi beberapa isu sensitif:
1. Kasus Teror Kepala Babi: Prabowo mengkritik pernyataan juru bicara kepresidenan yang dianggapnya teledor. “Itu ucapan keliru, mungkin karena belum beradaptasi dari dunia akademik ke komunikasi publik,” ujarnya seraya menduga insiden tersebut sebagai upaya adu domba.
2. RUU TNI: Dengan tegas membantah tuduhan akan kembalinya dwifungsi ABRI. “Ini hanya tentang penyesuaian usia pensiun. Saya sendiri pencetus civilian supremacy di era reformasi,” tegasnya sambil mengingatkan perannya dalam mendorong reformasi TNI 1998.
3. Demonstrasi: Meski menghormati hak berpendapat, Prabowo mempertanyakan kemurnian aksi penolakan RUU TNI. “Kita harus objektif menilai apakah ini murni atau ada kepentingan tertentu,” ujarnya, seraya mengecam aksi pembakaran ban.

Program Prioritas dan Tantangan Ekonomi
Diskusi juga menyentuh program unggulan:
– Makan Bergizi Gratis: Diprediksi akan mencapai cakupan 100% pada November 2025, dengan 3 juta anak sudah menerima manfaat sejak Januari.
– Dampak Tarif Trump: Mengakui dampak berat bagi industri tekstil dan furnitur, namun berkomitmen mencari pasar alternatif. “Kita terlalu lama dimanjakan globalisasi ala AS, saatnya mandiri,” tandasnya.

Najwa Shihab mengungkapkan, pertemuan ini menjadi model baru komunikasi pemerintahan. “Wamenkominfo berjanji akan ada lebih banyak forum seperti ini untuk berbagai jenis media,” ujarnya, menekankan pentingnya akses langsung ke sumber utama.

Pertemuan ini menandai pergeseran gaya kepemimpinan Prabowo dari figur yang sering dianggap tertutup menjadi lebih engage dengan media. Para jurnalis mencatat kesediaannya menghadapi pertanyaan kritis tanpa skrip, meski beberapa jawaban masih terkesan defensif terkait isu-isu sensitif.

Dengan membuka diri terhadap berbagai pertanyaan sulit, Prabowo tampaknya berusaha membangun citra pemimpin yang transparan sekaligus menguji respons publik terhadap berbagai kebijakan kontroversial. Pertemuan semacam ini diprediksi akan menjadi model baru komunikasi politik di era pemerintahannya yang masih berusia muda.(Courtesy picture:Tangkapan layar Media Sosial)