Tinggalkan Zona Nyaman, Marc Marquez Bangkit Bersama Ducati demi Karier dan Gairah Balap

Last Updated: April 22, 2025By Tags: , ,

Sofund.news – Marc Marquez akhirnya mengungkap alasan di balik keputusan besar dalam kariernya, yaitu meninggalkan Honda, tim yang telah bersamanya selama bertahun-tahun, demi bergabung dengan Gresini Racing yang menggunakan motor Ducati. Keputusan ini terbukti tepat. Setelah periode sulit di Honda, Marquez berhasil menemukan kembali performa terbaiknya. Di musim 2024, meskipun hanya menunggangi motor Ducati versi tahun sebelumnya, ia kembali merasakan kemenangan. Kini, pada musim 2025, setelah empat seri MotoGP bergulir, Marquez memuncaki klasemen sementara, mengoleksi kemenangan di tujuh dari delapan balapan yang telah digelar.

Marquez mengakui bahwa meninggalkan Honda bukanlah hal yang mudah. Lebih dari sekadar mengakhiri kontrak dengan nilai besar, keputusannya itu melibatkan pertimbangan emosional dan loyalitas. Ia menyatakan bahwa uang memang penting, namun bukan faktor penentu utama dalam keputusannya. Sebagai pembalap yang telah meraih banyak gelar dan penghasilan besar bersama Honda, Marquez merasa telah memiliki cukup secara finansial. Meski begitu, ia juga tak menampik bahwa keinginan untuk terus berkembang dan meraih lebih tetap ada.

Namun yang paling berat baginya adalah melepaskan hubungan emosional yang telah dibangun selama bertahun-tahun bersama tim dan mekanik Honda. Baginya, mereka bukan sekadar rekan kerja, tapi juga bagian dari keluarga. Proses pengambilan keputusan tersebut ia tempuh dengan sangat hati-hati. Sebelum resmi pindah ke Ducati, Marquez berdiskusi panjang lebar dengan berbagai pihak penting dalam kariernya, termasuk Honda sendiri, serta sponsor besar seperti Red Bull dan Repsol. Dukungan yang ia terima justru memantapkan langkahnya. Mayoritas pihak menyarankan agar ia fokus pada kariernya sendiri dan tidak membiarkan rasa loyalitas menghalangi perkembangan profesionalnya.

Salah satu momen paling menentukan adalah ketika Marquez diingatkan bahwa karier seorang pebalap tidak berlangsung selamanya. Dalam kurun waktu singkat itu, ia harus membuat keputusan yang mampu memperpanjang masa kejayaannya. Ia menyadari bahwa bertahan di Honda dalam kondisi yang sudah tidak membuatnya menikmati balapan lagi, justru bisa menjadi akhir dari kariernya. Maka, keputusan untuk pindah menjadi keharusan demi kelanjutan gairahnya terhadap dunia balap.

Marquez pun mengakui bahwa sebenarnya ia ingin tetap berada di tim yang telah membentuknya, bersama orang-orang yang sudah dikenalnya dengan baik. Namun realitas menuntutnya untuk mencari lingkungan baru yang bisa memulihkan semangat dan performanya. Kini, bersama Ducati, semangat itu kembali hadir. Dengan hasil yang luar biasa di awal musim ini, langkah berani Marquez menunjukkan bahwa meninggalkan zona nyaman kadang diperlukan demi pertumbuhan dan kebangkitan.(Courtesy picture:tangkapan layar media online/Luis Rabayo)

Tinggalkan Zona Nyaman, Marc Marquez Bangkit Bersama Ducati demi Karier dan Gairah Balap

Last Updated: April 22, 2025By Tags: , ,

Sofund.news – Marc Marquez akhirnya mengungkap alasan di balik keputusan besar dalam kariernya, yaitu meninggalkan Honda, tim yang telah bersamanya selama bertahun-tahun, demi bergabung dengan Gresini Racing yang menggunakan motor Ducati. Keputusan ini terbukti tepat. Setelah periode sulit di Honda, Marquez berhasil menemukan kembali performa terbaiknya. Di musim 2024, meskipun hanya menunggangi motor Ducati versi tahun sebelumnya, ia kembali merasakan kemenangan. Kini, pada musim 2025, setelah empat seri MotoGP bergulir, Marquez memuncaki klasemen sementara, mengoleksi kemenangan di tujuh dari delapan balapan yang telah digelar.

Marquez mengakui bahwa meninggalkan Honda bukanlah hal yang mudah. Lebih dari sekadar mengakhiri kontrak dengan nilai besar, keputusannya itu melibatkan pertimbangan emosional dan loyalitas. Ia menyatakan bahwa uang memang penting, namun bukan faktor penentu utama dalam keputusannya. Sebagai pembalap yang telah meraih banyak gelar dan penghasilan besar bersama Honda, Marquez merasa telah memiliki cukup secara finansial. Meski begitu, ia juga tak menampik bahwa keinginan untuk terus berkembang dan meraih lebih tetap ada.

Namun yang paling berat baginya adalah melepaskan hubungan emosional yang telah dibangun selama bertahun-tahun bersama tim dan mekanik Honda. Baginya, mereka bukan sekadar rekan kerja, tapi juga bagian dari keluarga. Proses pengambilan keputusan tersebut ia tempuh dengan sangat hati-hati. Sebelum resmi pindah ke Ducati, Marquez berdiskusi panjang lebar dengan berbagai pihak penting dalam kariernya, termasuk Honda sendiri, serta sponsor besar seperti Red Bull dan Repsol. Dukungan yang ia terima justru memantapkan langkahnya. Mayoritas pihak menyarankan agar ia fokus pada kariernya sendiri dan tidak membiarkan rasa loyalitas menghalangi perkembangan profesionalnya.

Salah satu momen paling menentukan adalah ketika Marquez diingatkan bahwa karier seorang pebalap tidak berlangsung selamanya. Dalam kurun waktu singkat itu, ia harus membuat keputusan yang mampu memperpanjang masa kejayaannya. Ia menyadari bahwa bertahan di Honda dalam kondisi yang sudah tidak membuatnya menikmati balapan lagi, justru bisa menjadi akhir dari kariernya. Maka, keputusan untuk pindah menjadi keharusan demi kelanjutan gairahnya terhadap dunia balap.

Marquez pun mengakui bahwa sebenarnya ia ingin tetap berada di tim yang telah membentuknya, bersama orang-orang yang sudah dikenalnya dengan baik. Namun realitas menuntutnya untuk mencari lingkungan baru yang bisa memulihkan semangat dan performanya. Kini, bersama Ducati, semangat itu kembali hadir. Dengan hasil yang luar biasa di awal musim ini, langkah berani Marquez menunjukkan bahwa meninggalkan zona nyaman kadang diperlukan demi pertumbuhan dan kebangkitan.(Courtesy picture:tangkapan layar media online/Luis Rabayo)