Amazon Kuiper Resmi Masuk Pasar Indonesia, Telkom Sambut Positif Kompetisi Layanan Internet Satelit LEO

Last Updated: April 8, 2025By Tags: , ,

Jakarta, Sofund.news – Industri telekomunikasi Indonesia kembali mendapat pemain baru dengan masuknya Amazon Kuiper, penyedia layanan internet berbasis satelit low earth orbit (LEO) milik Jeff Bezos. Kehadiran Kuiper menyusul kompetitor sebelumnya, Starlink milik Elon Musk, memperkaya pilihan konektivitas digital di Tanah Air. VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko menyambut positif kedatangan pemain baru ini, menyamakannya dengan masuknya Starlink beberapa tahun silam.

“Kehadiran penyedia layanan satelit seperti Kuiper justru akan mempercepat proses digitalisasi Indonesia,” ujar Andri dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (20/3/2025). Menurutnya, persaingan bisnis merupakan keniscayaan yang harus dihadapi semua operator, termasuk Telkom sebagai pemain eksisting.

Strategi Pemerataan Akses Internet
Andri menjelaskan bahwa layanan satelit LEO tidak dibatasi untuk wilayah tertentu saja, melainkan memiliki cakupan nasional. “Mereka mungkin melihat peluang di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) yang masih belum terjangkau optimal,” tambahnya. Pernyataan ini sejalan dengan rencana Kementerian Komunikasi dan Digital yang sedang menjajaki kerja sama strategis dengan Amazon Kuiper untuk memperluas jaringan internet di daerah-daerah terpencil.

Gonzalo de Dios, Global Head of Licensing Amazon Project Kuiper, menegaskan komitmen perusahaan dalam mengatasi tantangan konektivitas. “Kami ingin bekerja sama dengan pemerintah dan mitra lokal untuk menyediakan akses internet yang lebih luas,” ujarnya. Amazon saat ini sedang mengajukan berbagai izin operasional di Indonesia, termasuk lisensi telekomunikasi dan hak peminjaman satelit.

Amazon telah mengumumkan rencana peluncuran 27 satelit generasi pertama proyek Kuiper pada 9 April 2025 dari Cape Canaveral, Florida. “Ini akan menjadi pertama kalinya kami menerbangkan desain satelit akhir kami,” jelas Rajeev Badyal, Wakil Presiden Kuiper Amazon. Peluncuran ini menandai babak baru dalam kompetisi penyediaan internet satelit global.

Proyek senilai USD 10 miliar yang pertama kali diumumkan pada 2019 ini memang terbilang lebih lambat dibanding Starlink yang telah meluncurkan sekitar 8.000 satelit dan memiliki lebih dari lima juta pengguna. Namun Amazon telah mempersiapkan diri dengan memesan 83 peluncuran roket dari berbagai penyedia layanan peluncuran internasional.

Dampak bagi Industri Lokal
Kehadiran Kuiper diharapkan dapat:
1. Mempercepat pemerataan akses internet di daerah 3T
2. Meningkatkan kompetisi layanan broadband
3. Memberikan alternatif konektivitas yang lebih stabil

Telkom sebagai operator nasional menyatakan kesiapan untuk tetap kompetitif dalam menghadapi persaingan ini. “Kami harus berusaha tetap kompetitif supaya pilihan masyarakat tetap digital,” tegas Andri. Pemerintah diharapkan dapat menciptakan regulasi yang seimbang untuk memastikan persaingan yang sehat antara operator asing dan lokal.

Dengan masuknya Amazon Kuiper, pasar internet satelit Indonesia semakin dinamis, menawarkan lebih banyak pilihan bagi masyarakat dalam mengakses dunia digital, khususnya di daerah-daerah yang selama ini mengalami kesulitan mendapatkan konektivitas yang memadai.(Courtesy picture:Dok Amazon)

Amazon Kuiper Resmi Masuk Pasar Indonesia, Telkom Sambut Positif Kompetisi Layanan Internet Satelit LEO

Last Updated: April 8, 2025By Tags: , ,

Jakarta, Sofund.news – Industri telekomunikasi Indonesia kembali mendapat pemain baru dengan masuknya Amazon Kuiper, penyedia layanan internet berbasis satelit low earth orbit (LEO) milik Jeff Bezos. Kehadiran Kuiper menyusul kompetitor sebelumnya, Starlink milik Elon Musk, memperkaya pilihan konektivitas digital di Tanah Air. VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko menyambut positif kedatangan pemain baru ini, menyamakannya dengan masuknya Starlink beberapa tahun silam.

“Kehadiran penyedia layanan satelit seperti Kuiper justru akan mempercepat proses digitalisasi Indonesia,” ujar Andri dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (20/3/2025). Menurutnya, persaingan bisnis merupakan keniscayaan yang harus dihadapi semua operator, termasuk Telkom sebagai pemain eksisting.

Strategi Pemerataan Akses Internet
Andri menjelaskan bahwa layanan satelit LEO tidak dibatasi untuk wilayah tertentu saja, melainkan memiliki cakupan nasional. “Mereka mungkin melihat peluang di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) yang masih belum terjangkau optimal,” tambahnya. Pernyataan ini sejalan dengan rencana Kementerian Komunikasi dan Digital yang sedang menjajaki kerja sama strategis dengan Amazon Kuiper untuk memperluas jaringan internet di daerah-daerah terpencil.

Gonzalo de Dios, Global Head of Licensing Amazon Project Kuiper, menegaskan komitmen perusahaan dalam mengatasi tantangan konektivitas. “Kami ingin bekerja sama dengan pemerintah dan mitra lokal untuk menyediakan akses internet yang lebih luas,” ujarnya. Amazon saat ini sedang mengajukan berbagai izin operasional di Indonesia, termasuk lisensi telekomunikasi dan hak peminjaman satelit.

Amazon telah mengumumkan rencana peluncuran 27 satelit generasi pertama proyek Kuiper pada 9 April 2025 dari Cape Canaveral, Florida. “Ini akan menjadi pertama kalinya kami menerbangkan desain satelit akhir kami,” jelas Rajeev Badyal, Wakil Presiden Kuiper Amazon. Peluncuran ini menandai babak baru dalam kompetisi penyediaan internet satelit global.

Proyek senilai USD 10 miliar yang pertama kali diumumkan pada 2019 ini memang terbilang lebih lambat dibanding Starlink yang telah meluncurkan sekitar 8.000 satelit dan memiliki lebih dari lima juta pengguna. Namun Amazon telah mempersiapkan diri dengan memesan 83 peluncuran roket dari berbagai penyedia layanan peluncuran internasional.

Dampak bagi Industri Lokal
Kehadiran Kuiper diharapkan dapat:
1. Mempercepat pemerataan akses internet di daerah 3T
2. Meningkatkan kompetisi layanan broadband
3. Memberikan alternatif konektivitas yang lebih stabil

Telkom sebagai operator nasional menyatakan kesiapan untuk tetap kompetitif dalam menghadapi persaingan ini. “Kami harus berusaha tetap kompetitif supaya pilihan masyarakat tetap digital,” tegas Andri. Pemerintah diharapkan dapat menciptakan regulasi yang seimbang untuk memastikan persaingan yang sehat antara operator asing dan lokal.

Dengan masuknya Amazon Kuiper, pasar internet satelit Indonesia semakin dinamis, menawarkan lebih banyak pilihan bagi masyarakat dalam mengakses dunia digital, khususnya di daerah-daerah yang selama ini mengalami kesulitan mendapatkan konektivitas yang memadai.(Courtesy picture:Dok Amazon)