Baidu Tantang OpenAI dan DeepSeek dengan Ernie X1 dan Ernie 4.5, Model AI Multimodal Terbaru
Sofund.news – Raksasa teknologi asal China, Baidu, kembali memperkuat posisinya di ranah kecerdasan buatan dengan meluncurkan dua model AI terbaru, yakni Ernie X1 dan Ernie 4.5. Kedua model ini dirancang untuk memiliki kapabilitas multimodal yang canggih, memungkinkan mereka untuk memproses berbagai jenis data, termasuk video, gambar, audio, serta teks. Dengan inovasi ini, Baidu siap menantang model AI terkemuka seperti DeepSeek dan OpenAI.
Salah satu model terbaru, Ernie X1, dikategorikan sebagai AI penalaran yang bertujuan untuk menyaingi DeepSeek R1, model yang tengah naik daun. Baidu mengklaim bahwa Ernie X1 dapat memberikan performa setara dengan DeepSeek R1, tetapi dengan biaya yang jauh lebih rendah. Berdasarkan perhitungan perusahaan, biaya penggunaan Ernie X1 hanya setengah dari biaya DeepSeek R1.
Sebagai gambaran, biaya pemrosesan DeepSeek R1 saat ini berada di kisaran 0,55 dolar AS per satu juta token untuk input dan 2,19 dolar AS per satu juta token untuk output. Jika perhitungan Baidu akurat, maka Ernie X1 hanya akan membebankan biaya sekitar 0,275 dolar AS untuk input dan 1,095 dolar AS untuk output per satu juta token. Dalam konteks model AI, satu juta token setara dengan sekitar 750.000 kata bahasa Inggris atau sekitar 1.500 halaman dokumen teks.
Selain Ernie X1, Baidu juga memperkenalkan Ernie 4.5 sebagai model AI dasar terbarunya. Model ini diklaim memiliki pemahaman multimodal yang luar biasa dengan kemampuan bahasa yang lebih canggih dibandingkan versi sebelumnya. Baidu menegaskan bahwa Ernie 4.5 mengalami peningkatan dalam berbagai aspek, termasuk pemahaman, pembuatan konten, logika, serta memori.
Salah satu keunggulan menarik dari Ernie 4.5 adalah kemampuannya dalam memahami emosi dan konteks percakapan secara lebih alami. Dengan kecerdasan emosional (EQ) yang tinggi, model ini dapat mengenali nada bicara, sarkasme, serta emosi dalam teks dengan lebih akurat. Tak hanya itu, Ernie 4.5 juga mampu memahami referensi budaya seperti meme dan kartun satir, yang sering kali sulit ditangkap oleh model AI konvensional.
Lebih lanjut, Baidu mengklaim bahwa Ernie 4.5 dapat melampaui GPT-4.5 dalam berbagai tolok ukur, dengan biaya yang jauh lebih rendah, yakni hanya 1 persen dari harga GPT-4.5. Sebagai informasi, OpenAI baru saja merilis GPT-4.5 pada Februari 2025, menghadirkan berbagai peningkatan dalam pemahaman konteks, interaksi yang lebih alami, serta kecerdasan emosional yang lebih baik. Model ini kini menjadi inti dari ChatGPT, menggantikan versi sebelumnya.
Sebagai langkah strategis, Baidu berencana untuk membuka akses chatbot-nya, Ernie Bot, secara gratis bagi masyarakat mulai 1 April. Selain itu, perusahaan juga tengah mempersiapkan model generasi berikutnya, Ernie 5, yang dijadwalkan rilis pada akhir tahun ini dengan peningkatan lebih lanjut dalam aspek multimodal.
Dengan peluncuran Ernie X1 dan Ernie 4.5, serta rencana ambisius ke depan, Baidu semakin mempertegas eksistensinya dalam persaingan kecerdasan buatan global, menantang dominasi OpenAI dan DeepSeek dalam inovasi AI.(Courtesy picture:dok Baidu China)
Baidu Tantang OpenAI dan DeepSeek dengan Ernie X1 dan Ernie 4.5, Model AI Multimodal Terbaru
Sofund.news – Raksasa teknologi asal China, Baidu, kembali memperkuat posisinya di ranah kecerdasan buatan dengan meluncurkan dua model AI terbaru, yakni Ernie X1 dan Ernie 4.5. Kedua model ini dirancang untuk memiliki kapabilitas multimodal yang canggih, memungkinkan mereka untuk memproses berbagai jenis data, termasuk video, gambar, audio, serta teks. Dengan inovasi ini, Baidu siap menantang model AI terkemuka seperti DeepSeek dan OpenAI.
Salah satu model terbaru, Ernie X1, dikategorikan sebagai AI penalaran yang bertujuan untuk menyaingi DeepSeek R1, model yang tengah naik daun. Baidu mengklaim bahwa Ernie X1 dapat memberikan performa setara dengan DeepSeek R1, tetapi dengan biaya yang jauh lebih rendah. Berdasarkan perhitungan perusahaan, biaya penggunaan Ernie X1 hanya setengah dari biaya DeepSeek R1.
Sebagai gambaran, biaya pemrosesan DeepSeek R1 saat ini berada di kisaran 0,55 dolar AS per satu juta token untuk input dan 2,19 dolar AS per satu juta token untuk output. Jika perhitungan Baidu akurat, maka Ernie X1 hanya akan membebankan biaya sekitar 0,275 dolar AS untuk input dan 1,095 dolar AS untuk output per satu juta token. Dalam konteks model AI, satu juta token setara dengan sekitar 750.000 kata bahasa Inggris atau sekitar 1.500 halaman dokumen teks.
Selain Ernie X1, Baidu juga memperkenalkan Ernie 4.5 sebagai model AI dasar terbarunya. Model ini diklaim memiliki pemahaman multimodal yang luar biasa dengan kemampuan bahasa yang lebih canggih dibandingkan versi sebelumnya. Baidu menegaskan bahwa Ernie 4.5 mengalami peningkatan dalam berbagai aspek, termasuk pemahaman, pembuatan konten, logika, serta memori.
Salah satu keunggulan menarik dari Ernie 4.5 adalah kemampuannya dalam memahami emosi dan konteks percakapan secara lebih alami. Dengan kecerdasan emosional (EQ) yang tinggi, model ini dapat mengenali nada bicara, sarkasme, serta emosi dalam teks dengan lebih akurat. Tak hanya itu, Ernie 4.5 juga mampu memahami referensi budaya seperti meme dan kartun satir, yang sering kali sulit ditangkap oleh model AI konvensional.
Lebih lanjut, Baidu mengklaim bahwa Ernie 4.5 dapat melampaui GPT-4.5 dalam berbagai tolok ukur, dengan biaya yang jauh lebih rendah, yakni hanya 1 persen dari harga GPT-4.5. Sebagai informasi, OpenAI baru saja merilis GPT-4.5 pada Februari 2025, menghadirkan berbagai peningkatan dalam pemahaman konteks, interaksi yang lebih alami, serta kecerdasan emosional yang lebih baik. Model ini kini menjadi inti dari ChatGPT, menggantikan versi sebelumnya.
Sebagai langkah strategis, Baidu berencana untuk membuka akses chatbot-nya, Ernie Bot, secara gratis bagi masyarakat mulai 1 April. Selain itu, perusahaan juga tengah mempersiapkan model generasi berikutnya, Ernie 5, yang dijadwalkan rilis pada akhir tahun ini dengan peningkatan lebih lanjut dalam aspek multimodal.
Dengan peluncuran Ernie X1 dan Ernie 4.5, serta rencana ambisius ke depan, Baidu semakin mempertegas eksistensinya dalam persaingan kecerdasan buatan global, menantang dominasi OpenAI dan DeepSeek dalam inovasi AI.(Courtesy picture:dok Baidu China)