BPS: Indonesia Catatkan Pertumbuhan Ekonomi 5,03% pada tahun 2024

Last Updated: February 6, 2025By Tags: ,

Jakarta, SOFUND.news- Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa perekonomian Indonesia mengalami pelambatan sepanjang tahun 2024 dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,03 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan 2023 yang tercatat sebesar 5,05 persen. Meskipun demikian, seluruh sektor ekonomi Indonesia menunjukkan pertumbuhan positif selama tahun tersebut.

Pelaksana tugas Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa sektor industri pengolahan menjadi kontributor terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan kontribusi sebesar 0,90 persen. Sektor-sektor lain seperti perdagangan, pertanian, konstruksi, dan pertambangan juga memberikan kontribusi yang signifikan. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi 54,04 persen, yang tumbuh 4,94 persen sepanjang tahun 2024. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan ekspor barang serta jasa turut memberikan dorongan pada pertumbuhan ekonomi, masing-masing dengan laju pertumbuhan 4,61 persen dan 6,51 persen.

Amalia menambahkan bahwa konsumsi rumah tangga terus menunjukkan peningkatan yang positif, mencerminkan perbaikan daya beli masyarakat. Peningkatan konsumsi ini didorong oleh momen liburan Natal dan Tahun Baru, yang memperlihatkan peningkatan belanja di kalangan konsumen. Selain itu, seluruh lapangan usaha di Indonesia tercatat tumbuh positif sepanjang tahun 2024.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia ini lebih tinggi dibandingkan dengan Singapura yang hanya tumbuh 4 persen, meskipun sedikit lebih rendah daripada Malaysia yang mencatatkan pertumbuhan 5,1 persen. BPS juga mencatatkan bahwa perekonomian Indonesia mencatatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 22.139 triliun rupiah, dengan PDB per kapita mencapai 78,6 juta rupiah.

Beberapa negara mitra dagang utama Indonesia juga mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan. India tercatat tumbuh 6,5 persen, meskipun sedikit melambat dibandingkan dengan 2023. Sementara itu, China mengalami pertumbuhan 5 persen, juga sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Negara-negara lain seperti Korea Selatan dan Amerika Serikat juga menunjukkan pelambatan dengan pertumbuhan masing-masing 2 persen dan 2,8 persen.

Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia sedikit melambat pada 2024, namun negara ini masih menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah tantangan ekonomi global. Dengan konsumsi rumah tangga dan sektor-sektor produktif yang terus tumbuh, Indonesia tetap mencatatkan angka pertumbuhan yang stabil. Namun, tantangan global dan dinamika perdagangan internasional menjadi faktor yang perlu diwaspadai untuk menjaga momentum pertumbuhan di tahun-tahun mendatang. (Courtesy picture: Ilustrasi oleh penulis)

BPS: Indonesia Catatkan Pertumbuhan Ekonomi 5,03% pada tahun 2024

Last Updated: February 6, 2025By Tags: ,

Jakarta, SOFUND.news- Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa perekonomian Indonesia mengalami pelambatan sepanjang tahun 2024 dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,03 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan 2023 yang tercatat sebesar 5,05 persen. Meskipun demikian, seluruh sektor ekonomi Indonesia menunjukkan pertumbuhan positif selama tahun tersebut.

Pelaksana tugas Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa sektor industri pengolahan menjadi kontributor terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan kontribusi sebesar 0,90 persen. Sektor-sektor lain seperti perdagangan, pertanian, konstruksi, dan pertambangan juga memberikan kontribusi yang signifikan. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi 54,04 persen, yang tumbuh 4,94 persen sepanjang tahun 2024. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan ekspor barang serta jasa turut memberikan dorongan pada pertumbuhan ekonomi, masing-masing dengan laju pertumbuhan 4,61 persen dan 6,51 persen.

Amalia menambahkan bahwa konsumsi rumah tangga terus menunjukkan peningkatan yang positif, mencerminkan perbaikan daya beli masyarakat. Peningkatan konsumsi ini didorong oleh momen liburan Natal dan Tahun Baru, yang memperlihatkan peningkatan belanja di kalangan konsumen. Selain itu, seluruh lapangan usaha di Indonesia tercatat tumbuh positif sepanjang tahun 2024.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia ini lebih tinggi dibandingkan dengan Singapura yang hanya tumbuh 4 persen, meskipun sedikit lebih rendah daripada Malaysia yang mencatatkan pertumbuhan 5,1 persen. BPS juga mencatatkan bahwa perekonomian Indonesia mencatatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 22.139 triliun rupiah, dengan PDB per kapita mencapai 78,6 juta rupiah.

Beberapa negara mitra dagang utama Indonesia juga mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan. India tercatat tumbuh 6,5 persen, meskipun sedikit melambat dibandingkan dengan 2023. Sementara itu, China mengalami pertumbuhan 5 persen, juga sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Negara-negara lain seperti Korea Selatan dan Amerika Serikat juga menunjukkan pelambatan dengan pertumbuhan masing-masing 2 persen dan 2,8 persen.

Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia sedikit melambat pada 2024, namun negara ini masih menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah tantangan ekonomi global. Dengan konsumsi rumah tangga dan sektor-sektor produktif yang terus tumbuh, Indonesia tetap mencatatkan angka pertumbuhan yang stabil. Namun, tantangan global dan dinamika perdagangan internasional menjadi faktor yang perlu diwaspadai untuk menjaga momentum pertumbuhan di tahun-tahun mendatang. (Courtesy picture: Ilustrasi oleh penulis)