China Juara Piala Sudirman 2025! Tuan Rumah Taklukkan Korea 3-1, Sementara Indonesia Gagal ke Final Usai Drama 5 Laga

Last Updated: May 5, 2025By Tags:

Jakarta, Sofund.news – China Kembali Berjaya di Ajang Prestisius Bulutangkis Dunia. Tim bulutangkis China berhasil mengukuhkan dominasinya dalam kejuaraan beregu campuran dunia setelah menjuarai Piala Sudirman 2025. Dalam final yang digelar di Xiamen Fenghuang Gymnasium, Minggu (4/5/2025), tuan rumah sukses mengalahkan Korea Selatan dengan skor meyakinkan 3-1. Kemenangan ini menjadi bukti nyata kekuatan bulutangkis China yang tetap menjadi yang terbaik di dunia.

Jalannya Pertandingan Final yang Menegangkan. Pertandingan final dimulai dengan pertarungan sengit di nomor ganda campuran. Pasangan Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping memberikan poin pertama untuk China setelah pertarungan alot selama 84 menit melawan Seo Seung Jae/Chae Yu Jung. Pertandingan berlangsung dalam tiga gim dengan skor akhir 21-16, 17-21, 21-15.

Korea Selatan sempat menyamakan kedudukan 1-1 melalui kemenangan An Se Young di tunggal putri. Pebulutangkis peringkat satu dunia ini berhasil mengalahkan Wang Zhi Yi dengan skor 21-17, 21-16. Namun, keunggulan Korea tidak bertahan lama. Shi Yu Qi menunjukkan kelasnya sebagai pebulutangkis top dunia dengan menghancurkan Jeon Hyeok Jin di tunggal putra. Pertandingan berlangsung sangat satu arah dengan skor telak 21-5, 21-5. Kemenangan ini mengembalikan keunggulan China 2-1.

Pertandingan penentu terjadi di nomor ganda putri. Pasangan Liu Sheng Shu/Tan Ning berhasil mengamankan gelar juara untuk China setelah mengalahkan Baek Ha Na/Lee So Hee dengan skor 21-14, 21-17. Kemenangan ini sekaligus mengakhiri perlawanan Korea Selatan di final.

Indonesia Gagal ke Final Meski Tunjukkan Perlawanan Sengit

Sementara itu, tim Indonesia harus puas berhenti di semifinal setelah kalah dramatis 2-3 dari Korea Selatan. Pertandingan berlangsung sangat ketat dan harus ditentukan di partai kelima.

Tim Merah Putih sempat tertinggal 0-2 setelah kekalahan di ganda campuran (Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti) dan tunggal putri (Putri Kusuma Wardani). Namun, semangat pantang menyerah ditunjukkan melalui kemenangan Alwi Farhan di tunggal putra dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri di ganda putra.

Sayangnya, pasangan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Amallia Cahaya Pratiwi harus mengakui keunggulan Baek Ha-na/Lee So-hee di partai penentu ganda putri. Kekalahan ini mengakhiri perjuangan Indonesia di semifinal.

Meski hasil akhir tidak sesuai harapan, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Pelatnas PBSI Eng Hian memberikan apresiasi positif terhadap performa tim. “Kami melihat ada proses regenerasi yang baik. Kami sengaja mengkombinasikan pemain junior dan senior,” ujarnya.

Eng Hian khusus menyoroti penampilan beberapa pemain muda seperti Alwi Farhan dan Putri Kusuma Wardani. “Penampilan Putri melawan pebulutangkis nomor satu dunia dan peraih medali emas Olimpiade tidak terlalu jauh selisihnya. Ini perkembangan yang baik.”

PBSI berencana melakukan evaluasi menyeluruh untuk meningkatkan performa tim. “Kami harus mengevaluasi program-program latihan yang perlu dipercepat agar level pemain bisa terus meningkat,” tambah Eng Hian.

Kekalahan di semifinal ini menjadi pelajaran berharga bagi tim Indonesia, terutama bagi para pemain muda yang baru pertama kali merasakan atmosfer pertandingan besar seperti Piala Sudirman. Dengan pengalaman ini, diharapkan tim Indonesia bisa tampil lebih baik di kejuaraan beregu berikutnya.

China Kembali ke Puncak, Indonesia Harus Terus Berbenah

Kemenangan China di Piala Sudirman 2025 semakin mengukuhkan dominasi mereka di bulutangkis dunia. Sementara bagi Indonesia, hasil ini menjadi pengingat bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk bisa bersaing di level tertinggi.

Dengan semangat regenerasi yang sedang berjalan, harapan untuk melihat Indonesia kembali ke puncak kejayaan bulutangkis dunia tetap terbuka lebar. Yang dibutuhkan sekarang adalah konsistensi dalam pembinaan dan kesabaran dalam proses pengembangan pemain muda.(Courtesy picture: Dok PBSI)

China Juara Piala Sudirman 2025! Tuan Rumah Taklukkan Korea 3-1, Sementara Indonesia Gagal ke Final Usai Drama 5 Laga

Last Updated: May 5, 2025By Tags:

Jakarta, Sofund.news – China Kembali Berjaya di Ajang Prestisius Bulutangkis Dunia. Tim bulutangkis China berhasil mengukuhkan dominasinya dalam kejuaraan beregu campuran dunia setelah menjuarai Piala Sudirman 2025. Dalam final yang digelar di Xiamen Fenghuang Gymnasium, Minggu (4/5/2025), tuan rumah sukses mengalahkan Korea Selatan dengan skor meyakinkan 3-1. Kemenangan ini menjadi bukti nyata kekuatan bulutangkis China yang tetap menjadi yang terbaik di dunia.

Jalannya Pertandingan Final yang Menegangkan. Pertandingan final dimulai dengan pertarungan sengit di nomor ganda campuran. Pasangan Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping memberikan poin pertama untuk China setelah pertarungan alot selama 84 menit melawan Seo Seung Jae/Chae Yu Jung. Pertandingan berlangsung dalam tiga gim dengan skor akhir 21-16, 17-21, 21-15.

Korea Selatan sempat menyamakan kedudukan 1-1 melalui kemenangan An Se Young di tunggal putri. Pebulutangkis peringkat satu dunia ini berhasil mengalahkan Wang Zhi Yi dengan skor 21-17, 21-16. Namun, keunggulan Korea tidak bertahan lama. Shi Yu Qi menunjukkan kelasnya sebagai pebulutangkis top dunia dengan menghancurkan Jeon Hyeok Jin di tunggal putra. Pertandingan berlangsung sangat satu arah dengan skor telak 21-5, 21-5. Kemenangan ini mengembalikan keunggulan China 2-1.

Pertandingan penentu terjadi di nomor ganda putri. Pasangan Liu Sheng Shu/Tan Ning berhasil mengamankan gelar juara untuk China setelah mengalahkan Baek Ha Na/Lee So Hee dengan skor 21-14, 21-17. Kemenangan ini sekaligus mengakhiri perlawanan Korea Selatan di final.

Indonesia Gagal ke Final Meski Tunjukkan Perlawanan Sengit

Sementara itu, tim Indonesia harus puas berhenti di semifinal setelah kalah dramatis 2-3 dari Korea Selatan. Pertandingan berlangsung sangat ketat dan harus ditentukan di partai kelima.

Tim Merah Putih sempat tertinggal 0-2 setelah kekalahan di ganda campuran (Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti) dan tunggal putri (Putri Kusuma Wardani). Namun, semangat pantang menyerah ditunjukkan melalui kemenangan Alwi Farhan di tunggal putra dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri di ganda putra.

Sayangnya, pasangan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Amallia Cahaya Pratiwi harus mengakui keunggulan Baek Ha-na/Lee So-hee di partai penentu ganda putri. Kekalahan ini mengakhiri perjuangan Indonesia di semifinal.

Meski hasil akhir tidak sesuai harapan, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Pelatnas PBSI Eng Hian memberikan apresiasi positif terhadap performa tim. “Kami melihat ada proses regenerasi yang baik. Kami sengaja mengkombinasikan pemain junior dan senior,” ujarnya.

Eng Hian khusus menyoroti penampilan beberapa pemain muda seperti Alwi Farhan dan Putri Kusuma Wardani. “Penampilan Putri melawan pebulutangkis nomor satu dunia dan peraih medali emas Olimpiade tidak terlalu jauh selisihnya. Ini perkembangan yang baik.”

PBSI berencana melakukan evaluasi menyeluruh untuk meningkatkan performa tim. “Kami harus mengevaluasi program-program latihan yang perlu dipercepat agar level pemain bisa terus meningkat,” tambah Eng Hian.

Kekalahan di semifinal ini menjadi pelajaran berharga bagi tim Indonesia, terutama bagi para pemain muda yang baru pertama kali merasakan atmosfer pertandingan besar seperti Piala Sudirman. Dengan pengalaman ini, diharapkan tim Indonesia bisa tampil lebih baik di kejuaraan beregu berikutnya.

China Kembali ke Puncak, Indonesia Harus Terus Berbenah

Kemenangan China di Piala Sudirman 2025 semakin mengukuhkan dominasi mereka di bulutangkis dunia. Sementara bagi Indonesia, hasil ini menjadi pengingat bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk bisa bersaing di level tertinggi.

Dengan semangat regenerasi yang sedang berjalan, harapan untuk melihat Indonesia kembali ke puncak kejayaan bulutangkis dunia tetap terbuka lebar. Yang dibutuhkan sekarang adalah konsistensi dalam pembinaan dan kesabaran dalam proses pengembangan pemain muda.(Courtesy picture: Dok PBSI)