Darurat Keamanan! 200 Juta Pengguna Android 12 Terancam Gagal Akses Layanan Penting
Google Kencangkan Aturan Keamanan, Pengguna Android 12 ke Bawah Harus Waspada
Jakarta, Sofund.news – Bagi pemilik smartphone Android yang masih menggunakan versi OS lama, seperti Android 12 atau lebih rendah, kini saatnya mempertimbangkan upgrade ke Android 13 atau versi terbaru. Google baru saja memberlakukan kebijakan keamanan baru yang membatasi akses aplikasi sensitif—seperti perbankan, dompet digital, atau layanan korporat—hanya untuk perangkat dengan Android 13 ke atas. Aturan ini mewajibkan ponsel memiliki pembaruan keamanan dalam 12 bulan terakhir agar bisa menjalankan aplikasi-aplikasi tersebut. Tujuannya jelas: meminimalkan risiko peretasan saat pengguna melakukan transaksi finansial atau mengakses data penting.
Namun, masalahnya besar. Data terbaru menunjukkan lebih dari 50% pengguna Android global belum beralih ke Android 13. Bahkan, sepertiga dari total perangkat Android yang aktif saat ini sudah tidak lagi menerima update keamanan dari Google. Kondisi ini membahayakan sekitar 200 juta pengguna Android 12 dan Android 12L (versi untuk tablet dan foldable), karena OS tersebut resmi tak lagi didukung oleh Google. Meskipun beberapa produsen mungkin masih memberikan patch keamanan tambahan, solusi paling aman tetaplah beralih ke versi OS yang lebih baru.
Mengapa Upgrade Itu Penting?
Google menghentikan dukungan resmi untuk Android 12/12L, artinya celah keamanan baru tidak akan diperbaiki. Padahal, serangan siber—khususnya yang menargetkan aplikasi finansial—semakin canggih. Jika ponsel Anda tidak lagi mendapat update, risiko seperti pencurian data, phishing, atau malware akan meningkat signifikan.
Statistik Pengguna Android yang Mengkhawatirkan
Distribusi versi Android per April 2024 memperlihatkan ketimpangan yang serius:
-
Android 14 (rilis Oktober 2023) baru dipakai 27,4% perangkat.
-
Android 15 (versi stabil terbaru) bahkan hanya ada di 4,5% ponsel.
Artinya, mayoritas pengguna masih tertinggal di versi lama yang rentan.
Langkah yang Harus Diambil
-
Cek Ketersediaan Update: Buka Settings > System > Software Update. Jika tersedia, segera instal.
-
Jika Perangkat Tak Lagi Didukung: Pertimbangkan ganti ponsel ke model yang kompatibel dengan OS terbaru. Memang berat, tetapi lebih baik daripada mempertaruhkan keamanan data.
-
Waspadai Aplikasi Finansial: Beberapa layanan mungkin mulai memblokir akses dari perangkat dengan OS usang.
“Jangan Tunda Upgrade!”
Pakar keamanan siber menegaskan bahwa menggunakan ponsel tanpa pembaruan keamanan sama seperti “mengunci rumah tapi membiarkan jendela terbuka”. Tanpa patch terbaru, perangkat menjadi sasaran empuk bagi pelaku kejahatan digital.
Kebijakan Google ini adalah alarm bagi pengguna Android lawas. Di era di mana transaksi digital dan data pribadi sangat rentan, memakai OS yang tidak terupdate adalah keputusan berisiko tinggi. Jika ponsel Anda termasuk yang terdampak, segera ambil tindakan sebelum terlambat!(Courtesy picture:Dok Google)
Darurat Keamanan! 200 Juta Pengguna Android 12 Terancam Gagal Akses Layanan Penting
Google Kencangkan Aturan Keamanan, Pengguna Android 12 ke Bawah Harus Waspada
Jakarta, Sofund.news – Bagi pemilik smartphone Android yang masih menggunakan versi OS lama, seperti Android 12 atau lebih rendah, kini saatnya mempertimbangkan upgrade ke Android 13 atau versi terbaru. Google baru saja memberlakukan kebijakan keamanan baru yang membatasi akses aplikasi sensitif—seperti perbankan, dompet digital, atau layanan korporat—hanya untuk perangkat dengan Android 13 ke atas. Aturan ini mewajibkan ponsel memiliki pembaruan keamanan dalam 12 bulan terakhir agar bisa menjalankan aplikasi-aplikasi tersebut. Tujuannya jelas: meminimalkan risiko peretasan saat pengguna melakukan transaksi finansial atau mengakses data penting.
Namun, masalahnya besar. Data terbaru menunjukkan lebih dari 50% pengguna Android global belum beralih ke Android 13. Bahkan, sepertiga dari total perangkat Android yang aktif saat ini sudah tidak lagi menerima update keamanan dari Google. Kondisi ini membahayakan sekitar 200 juta pengguna Android 12 dan Android 12L (versi untuk tablet dan foldable), karena OS tersebut resmi tak lagi didukung oleh Google. Meskipun beberapa produsen mungkin masih memberikan patch keamanan tambahan, solusi paling aman tetaplah beralih ke versi OS yang lebih baru.
Mengapa Upgrade Itu Penting?
Google menghentikan dukungan resmi untuk Android 12/12L, artinya celah keamanan baru tidak akan diperbaiki. Padahal, serangan siber—khususnya yang menargetkan aplikasi finansial—semakin canggih. Jika ponsel Anda tidak lagi mendapat update, risiko seperti pencurian data, phishing, atau malware akan meningkat signifikan.
Statistik Pengguna Android yang Mengkhawatirkan
Distribusi versi Android per April 2024 memperlihatkan ketimpangan yang serius:
-
Android 14 (rilis Oktober 2023) baru dipakai 27,4% perangkat.
-
Android 15 (versi stabil terbaru) bahkan hanya ada di 4,5% ponsel.
Artinya, mayoritas pengguna masih tertinggal di versi lama yang rentan.
Langkah yang Harus Diambil
-
Cek Ketersediaan Update: Buka Settings > System > Software Update. Jika tersedia, segera instal.
-
Jika Perangkat Tak Lagi Didukung: Pertimbangkan ganti ponsel ke model yang kompatibel dengan OS terbaru. Memang berat, tetapi lebih baik daripada mempertaruhkan keamanan data.
-
Waspadai Aplikasi Finansial: Beberapa layanan mungkin mulai memblokir akses dari perangkat dengan OS usang.
“Jangan Tunda Upgrade!”
Pakar keamanan siber menegaskan bahwa menggunakan ponsel tanpa pembaruan keamanan sama seperti “mengunci rumah tapi membiarkan jendela terbuka”. Tanpa patch terbaru, perangkat menjadi sasaran empuk bagi pelaku kejahatan digital.
Kebijakan Google ini adalah alarm bagi pengguna Android lawas. Di era di mana transaksi digital dan data pribadi sangat rentan, memakai OS yang tidak terupdate adalah keputusan berisiko tinggi. Jika ponsel Anda termasuk yang terdampak, segera ambil tindakan sebelum terlambat!(Courtesy picture:Dok Google)