Detoks Digital, Solusi untuk Menghindari Dampak Negatif Media Sosial dan Teknologi

Last Updated: February 15, 2025By Tags: , ,

Jakarta, SOFUND.news- Kecanduan media sosial telah menjadi masalah besar, terutama bagi remaja dan anak-anak. Seiring berjalannya waktu, media sosial dirancang untuk memberikan kepuasan instan, mirip dengan efek narkoba atau judi. Hal ini menyebabkan dampak negatif seperti berkurangnya rasa percaya diri. Anak-anak sering membandingkan diri dengan kehidupan orang lain di media sosial. Selain itu, rasa takut ketinggalan tren (FOMO) dan penurunan konsentrasi dalam belajar juga terjadi.

Yang lebih mengkhawatirkan, ancaman yang lebih serius mengintai. Dunia digital tanpa batas membuat anak-anak rentan terhadap judi online dan eksploitasi seksual. Sebagai contoh, data KPAI menunjukkan bahwa judi online melibatkan lebih dari 200 ribu anak berusia di bawah 19 tahun. Polri juga telah menangani banyak kasus pornografi online yang melibatkan anak-anak. Ini menunjukkan, teknologi bisa disalahgunakan untuk mengeksploitasi emosi negatif.

Namun demikian, pemerintah tidak tinggal diam. Kementerian Komunikasi dan Digital baru-baru ini meluncurkan aplikasi SAMAN. Aplikasi ini bertujuan menjaga ruang digital tetap aman bagi anak-anak. Tujuannya adalah memantau penyelenggara konten ilegal seperti judi online dan pornografi.

Di sisi lain, detoksifikasi digital semakin relevan di tengah ketergantungan teknologi yang semakin meningkat. Baru-baru ini, CEO Salesforce Marc Benioff melakukan detoksifikasi digital. Dia beristirahat dari teknologi selama 10 hari di resor Polinesia Prancis. Bagi sebagian orang, menjauh sejenak dari teknologi bisa mengurangi kecemasan akibat ketergantungan digital. Namun, detoksifikasi total semakin sulit dilakukan karena ketergantungan yang semakin dalam.

Selain itu, para ahli mengingatkan bahwa detoksifikasi digital tidak harus total. Teknologi kini sangat menyatu dalam kehidupan sehari-hari. Dari transaksi toko hingga interaksi sosial, semuanya bergantung pada teknologi. Konsultan manajemen waktu layar, Emily Cherkin, menjelaskan bahwa mencoba bebas dari teknologi selama seminggu berisiko menyebabkan lebih banyak kecemasan.

Sebagai tambahan, psikolog Vonny Evelyn Jingga menyarankan mencoba digital detox selama sehari tanpa perangkat digital. Ini dapat membantu mengurangi stres, kecemasan, dan meningkatkan kualitas tidur serta hubungan sosial.

Pada akhirnya, teknologi yang semakin tak terpisahkan membuat detoksifikasi digital total menjadi hampir mustahil. Namun demikian, kita bisa menyesuaikan penggunaan teknologi dengan gaya hidup agar tetap menjaga kesehatan mental dan keseimbangan dalam dunia yang semakin terhubung. (Courtesy picture: Ilustrasi oleh penulis)

Detoks Digital, Solusi untuk Menghindari Dampak Negatif Media Sosial dan Teknologi

Last Updated: February 15, 2025By Tags: , ,

Jakarta, SOFUND.news- Kecanduan media sosial telah menjadi masalah besar, terutama bagi remaja dan anak-anak. Seiring berjalannya waktu, media sosial dirancang untuk memberikan kepuasan instan, mirip dengan efek narkoba atau judi. Hal ini menyebabkan dampak negatif seperti berkurangnya rasa percaya diri. Anak-anak sering membandingkan diri dengan kehidupan orang lain di media sosial. Selain itu, rasa takut ketinggalan tren (FOMO) dan penurunan konsentrasi dalam belajar juga terjadi.

Yang lebih mengkhawatirkan, ancaman yang lebih serius mengintai. Dunia digital tanpa batas membuat anak-anak rentan terhadap judi online dan eksploitasi seksual. Sebagai contoh, data KPAI menunjukkan bahwa judi online melibatkan lebih dari 200 ribu anak berusia di bawah 19 tahun. Polri juga telah menangani banyak kasus pornografi online yang melibatkan anak-anak. Ini menunjukkan, teknologi bisa disalahgunakan untuk mengeksploitasi emosi negatif.

Namun demikian, pemerintah tidak tinggal diam. Kementerian Komunikasi dan Digital baru-baru ini meluncurkan aplikasi SAMAN. Aplikasi ini bertujuan menjaga ruang digital tetap aman bagi anak-anak. Tujuannya adalah memantau penyelenggara konten ilegal seperti judi online dan pornografi.

Di sisi lain, detoksifikasi digital semakin relevan di tengah ketergantungan teknologi yang semakin meningkat. Baru-baru ini, CEO Salesforce Marc Benioff melakukan detoksifikasi digital. Dia beristirahat dari teknologi selama 10 hari di resor Polinesia Prancis. Bagi sebagian orang, menjauh sejenak dari teknologi bisa mengurangi kecemasan akibat ketergantungan digital. Namun, detoksifikasi total semakin sulit dilakukan karena ketergantungan yang semakin dalam.

Selain itu, para ahli mengingatkan bahwa detoksifikasi digital tidak harus total. Teknologi kini sangat menyatu dalam kehidupan sehari-hari. Dari transaksi toko hingga interaksi sosial, semuanya bergantung pada teknologi. Konsultan manajemen waktu layar, Emily Cherkin, menjelaskan bahwa mencoba bebas dari teknologi selama seminggu berisiko menyebabkan lebih banyak kecemasan.

Sebagai tambahan, psikolog Vonny Evelyn Jingga menyarankan mencoba digital detox selama sehari tanpa perangkat digital. Ini dapat membantu mengurangi stres, kecemasan, dan meningkatkan kualitas tidur serta hubungan sosial.

Pada akhirnya, teknologi yang semakin tak terpisahkan membuat detoksifikasi digital total menjadi hampir mustahil. Namun demikian, kita bisa menyesuaikan penggunaan teknologi dengan gaya hidup agar tetap menjaga kesehatan mental dan keseimbangan dalam dunia yang semakin terhubung. (Courtesy picture: Ilustrasi oleh penulis)