Fenomena Hujan Darah di Pulau Hormuz: Keajaiban Alam yang Memukau Dunia

Last Updated: March 16, 2025By Tags:

Sofund.news –Dunia maya kembali dihebohkan dengan sebuah fenomena alam yang langka dan menakjubkan. Sebuah video yang memperlihatkan pantai berwarna merah darah di Iran menjadi viral di media sosial, menarik perhatian jutaan orang. Video yang diunggah oleh seorang pemandu wisata dengan akun Instagram @hormoz_omid memperlihatkan bagaimana air pantai berubah warna menjadi merah pekat setelah hujan deras mengguyur Pulau Hormuz, yang terletak di Teluk Persia. Salah satu unggahan tersebut bahkan disukai oleh lebih dari satu juta pengguna.

“Kemarin, pantai berdarah ini membuat semua orang terkejut,” tulis @hormoz_omid dalam unggahannya, sebagaimana dilaporkan oleh CNN. Fenomena ini terjadi di Pantai Silver dan Red, dua lokasi yang terkenal dengan keindahan alamnya di Pulau Hormuz. Video tersebut menunjukkan air merah mengalir dari tebing menuju laut, menciptakan pemandangan yang dramatis di tengah guyuran hujan. Para wisatawan yang menyaksikan kejadian ini tampak mengenakan jas hujan sambil mengabadikan momen langka tersebut. Beberapa rekaman bahkan menunjukkan seseorang berjalan di atas ombak berwarna merah pekat, yang tampak begitu mencolok hingga dikira hasil pemrosesan AI oleh sebagian warganet.

Fenomena yang dijuluki sebagai ‘hujan darah’ ini memunculkan berbagai spekulasi di dunia maya. Beberapa orang mengaitkannya dengan keajaiban alam, sementara yang lain menilainya sebagai tanda kekuatan Tuhan. Namun, para ahli memastikan bahwa fenomena ini bukanlah kejadian supranatural. Warna merah darah yang terlihat di pantai Pulau Hormuz disebabkan oleh kandungan oksida besi yang tinggi di tanahnya. Tanah khas ini dikenal dengan sebutan ‘gelak’ dan telah lama menarik perhatian para ilmuwan serta wisatawan karena keunikannya.

Menurut laporan Organisasi Pariwisata dan Perjalanan Iran yang dikutip oleh Daily Mail, pasir di pantai ini berkilauan dengan senyawa logam, terutama saat matahari terbit dan terbenam. Warna tanah yang berubah-ubah juga memberikan kesan magis bagi siapa saja yang berjalan atau berkendara di sekitar area tersebut.

Sementara itu, The Times of India menjelaskan bahwa fenomena ini terjadi saat hujan deras mengguyur tanah yang kaya akan oksida besi, menyebabkan mineral-mineral tersebut bercampur dengan air dan mengubah sungai menjadi merah. Meskipun dapat terjadi sepanjang tahun, fenomena ini tetap tergolong langka karena hanya daerah dengan kadar oksida besi tinggi yang dapat menghasilkan efek warna merah yang begitu dramatis.

Badan Pariwisata Iran menyatakan bahwa tanah merah di Pulau Hormuz memiliki nilai ekonomi yang signifikan. Selama beberapa tahun terakhir, tanah ini telah diekspor untuk berbagai keperluan industri, termasuk pewarnaan, kosmetik, pembuatan kaca, dan keramik. Uniknya, tanah kaya mineral ini juga dapat dikonsumsi. Penduduk setempat sering menggunakannya sebagai bumbu alami dalam makanan tradisional mereka, seperti sooragh, yaitu pasta ikan yang memiliki cita rasa asam dan asin. Bumbu ini biasa disantap bersama roti, nasi, atau hidangan khas lainnya.

Pulau Hormuz sendiri dikenal sebagai ‘pulau pelangi’ karena keberagaman warna tanahnya yang luar biasa. Selain tanah merah, pulau ini juga memiliki lebih dari 70 jenis mineral berwarna-warni. Lapisan tanah liat, karbonat, serpih, dan batuan vulkanik yang kaya zat besi menciptakan gradasi warna yang mencolok, mulai dari merah, kuning, hingga jingga terang. NASA Earth Observatory menjelaskan bahwa pergerakan tanah dan interaksi mineral dengan air menghasilkan spektrum warna yang memukau, menjadikan Pulau Hormuz sebagai salah satu keajaiban geologi dunia.

Dengan keunikan alamnya yang luar biasa, fenomena ‘hujan darah’ di Pulau Hormuz bukan hanya menarik perhatian wisatawan, tetapi juga para ilmuwan dan pecinta alam. Peristiwa langka ini sekali lagi membuktikan bahwa alam menyimpan banyak kejutan yang menakjubkan, mengundang kita untuk terus belajar dan mengagumi keindahan bumi yang penuh misteri. (Courtsey Picture : Tangkapan Layar Yt)

Fenomena Hujan Darah di Pulau Hormuz: Keajaiban Alam yang Memukau Dunia

Last Updated: March 16, 2025By Tags:

Sofund.news –Dunia maya kembali dihebohkan dengan sebuah fenomena alam yang langka dan menakjubkan. Sebuah video yang memperlihatkan pantai berwarna merah darah di Iran menjadi viral di media sosial, menarik perhatian jutaan orang. Video yang diunggah oleh seorang pemandu wisata dengan akun Instagram @hormoz_omid memperlihatkan bagaimana air pantai berubah warna menjadi merah pekat setelah hujan deras mengguyur Pulau Hormuz, yang terletak di Teluk Persia. Salah satu unggahan tersebut bahkan disukai oleh lebih dari satu juta pengguna.

“Kemarin, pantai berdarah ini membuat semua orang terkejut,” tulis @hormoz_omid dalam unggahannya, sebagaimana dilaporkan oleh CNN. Fenomena ini terjadi di Pantai Silver dan Red, dua lokasi yang terkenal dengan keindahan alamnya di Pulau Hormuz. Video tersebut menunjukkan air merah mengalir dari tebing menuju laut, menciptakan pemandangan yang dramatis di tengah guyuran hujan. Para wisatawan yang menyaksikan kejadian ini tampak mengenakan jas hujan sambil mengabadikan momen langka tersebut. Beberapa rekaman bahkan menunjukkan seseorang berjalan di atas ombak berwarna merah pekat, yang tampak begitu mencolok hingga dikira hasil pemrosesan AI oleh sebagian warganet.

Fenomena yang dijuluki sebagai ‘hujan darah’ ini memunculkan berbagai spekulasi di dunia maya. Beberapa orang mengaitkannya dengan keajaiban alam, sementara yang lain menilainya sebagai tanda kekuatan Tuhan. Namun, para ahli memastikan bahwa fenomena ini bukanlah kejadian supranatural. Warna merah darah yang terlihat di pantai Pulau Hormuz disebabkan oleh kandungan oksida besi yang tinggi di tanahnya. Tanah khas ini dikenal dengan sebutan ‘gelak’ dan telah lama menarik perhatian para ilmuwan serta wisatawan karena keunikannya.

Menurut laporan Organisasi Pariwisata dan Perjalanan Iran yang dikutip oleh Daily Mail, pasir di pantai ini berkilauan dengan senyawa logam, terutama saat matahari terbit dan terbenam. Warna tanah yang berubah-ubah juga memberikan kesan magis bagi siapa saja yang berjalan atau berkendara di sekitar area tersebut.

Sementara itu, The Times of India menjelaskan bahwa fenomena ini terjadi saat hujan deras mengguyur tanah yang kaya akan oksida besi, menyebabkan mineral-mineral tersebut bercampur dengan air dan mengubah sungai menjadi merah. Meskipun dapat terjadi sepanjang tahun, fenomena ini tetap tergolong langka karena hanya daerah dengan kadar oksida besi tinggi yang dapat menghasilkan efek warna merah yang begitu dramatis.

Badan Pariwisata Iran menyatakan bahwa tanah merah di Pulau Hormuz memiliki nilai ekonomi yang signifikan. Selama beberapa tahun terakhir, tanah ini telah diekspor untuk berbagai keperluan industri, termasuk pewarnaan, kosmetik, pembuatan kaca, dan keramik. Uniknya, tanah kaya mineral ini juga dapat dikonsumsi. Penduduk setempat sering menggunakannya sebagai bumbu alami dalam makanan tradisional mereka, seperti sooragh, yaitu pasta ikan yang memiliki cita rasa asam dan asin. Bumbu ini biasa disantap bersama roti, nasi, atau hidangan khas lainnya.

Pulau Hormuz sendiri dikenal sebagai ‘pulau pelangi’ karena keberagaman warna tanahnya yang luar biasa. Selain tanah merah, pulau ini juga memiliki lebih dari 70 jenis mineral berwarna-warni. Lapisan tanah liat, karbonat, serpih, dan batuan vulkanik yang kaya zat besi menciptakan gradasi warna yang mencolok, mulai dari merah, kuning, hingga jingga terang. NASA Earth Observatory menjelaskan bahwa pergerakan tanah dan interaksi mineral dengan air menghasilkan spektrum warna yang memukau, menjadikan Pulau Hormuz sebagai salah satu keajaiban geologi dunia.

Dengan keunikan alamnya yang luar biasa, fenomena ‘hujan darah’ di Pulau Hormuz bukan hanya menarik perhatian wisatawan, tetapi juga para ilmuwan dan pecinta alam. Peristiwa langka ini sekali lagi membuktikan bahwa alam menyimpan banyak kejutan yang menakjubkan, mengundang kita untuk terus belajar dan mengagumi keindahan bumi yang penuh misteri. (Courtsey Picture : Tangkapan Layar Yt)