Google Gebrak Dunia AI dengan Gemini 2.0: Tandingan OpenAI dan DeepSeek?
Jakarta, Sofund.news – Google baru-baru ini memperkenalkan serangkaian model bahasa kecerdasan buatan (AI) terbarunya, Gemini 2.0, yang siap untuk mengubah lanskap AI. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah Gemini 2.0 Flash Thinking Experimental, sebuah model AI “berpikir” yang dirancang untuk menyaingi kemampuan penalaran model-model AI terkemuka lainnya, seperti OpenAI o1 dan DeepSeek R1.
Patrick Kane, Direktur Product Management Google Gemini, menjelaskan bahwa Gemini 2.0 Flash Thinking Experimental dibangun berdasarkan kecepatan dan performa Flash 2.0, yang sudah dikenal karena respons cepat dan performa yang mumpuni. Namun, model “berpikir” ini tidak hanya mengandalkan kecepatan. Ia juga dilatih secara khusus untuk mengurai perintah menjadi serangkaian langkah, sehingga meningkatkan kemampuan penalarannya dan menghasilkan respons yang lebih akurat dan relevan.
Salah satu fitur unik dari Gemini 2.0 Flash Thinking Experimental adalah kemampuannya untuk menunjukkan proses berpikirnya secara transparan. Pengguna dapat melihat bagaimana AI mencapai suatu kesimpulan, memahami asumsi yang mendasarinya, dan melacak alur penalaran yang digunakannya. Hal ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap AI, tetapi juga memberikan wawasan berharga tentang cara kerja model tersebut.
Model ini sangat ahli dalam menangani tugas-tugas kompleks yang membutuhkan penalaran mendalam, seperti masalah matematika yang rumit atau perintah pemrograman yang kompleks. Selain itu, ia juga menunjukkan peningkatan dalam memberikan informasi faktual dan kinerja yang lebih baik dalam tugas-tugas yang berkaitan dengan pengodean dan matematika.
Lebih lanjut, Kane mengungkapkan bahwa Gemini 2.0 Flash Thinking Experimental memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan aplikasi-aplikasi populer di ekosistem Google, seperti YouTube, Google Search, dan Google Maps. “Kami sedang menjajaki bagaimana kemampuan penalaran baru ini dapat diintegrasikan dengan aplikasi-aplikasi yang Anda gunakan sehari-hari, sehingga Anda dapat melakukan lebih banyak hal dengan lebih efisien,” ujarnya.
Gemini 2.0 Flash Thinking Experimental tersedia mulai 5 Februari 2025 melalui opsi model dropdown di desktop dan aplikasi seluler. Saat ini, akses prioritas diberikan kepada pelanggan Gemini Advanced, sementara pengguna gratis dapat menikmati kemampuan Gemini 2.0 Flash di aplikasi Gemini secara gratis.
Selain Gemini 2.0 Flash Thinking Experimental, Google juga meluncurkan versi eksperimental dari Gemini 2.0 Pro. Menurut bocoran pratinjau yang beredar, penerus Gemini 1.5 Pro ini menawarkan “faktualitas yang lebih baik” dan “kinerja yang lebih kuat” dalam tugas-tugas pengodean dan matematika. Gemini 2.0 Pro digambarkan sebagai “model Google yang paling mumpuni saat ini” dan akan tersedia bagi pengguna aplikasi Gemini Lanjutan, serta mereka yang memiliki akses ke Vertex AI dan AI Studio.
Terakhir, Google melengkapi pembaruan ini dengan memperkenalkan model berbiaya rendah baru, yaitu 2.0 Flash-Lite. Model AI ini memiliki kecepatan dan harga yang sama dengan Gemini 1.5 Flash, tetapi melampaui performanya dalam sebagian besar tolok ukur. Dengan kemampuan untuk memproses informasi dalam jumlah besar, menerima input dari berbagai sumber (termasuk input multimodal), dan menjalankan tugas-tugas kompleks dengan biaya yang terjangkau, Gemini 2.0 Flash-Lite sangat berguna dalam berbagai aplikasi, seperti pembuatan deskripsi gambar otomatis, terjemahan bahasa, dan banyak lagi. Model ini diluncurkan dalam pratinjau publik di AI Studio dan Vertex AI milik Google.
Dengan serangkaian model Gemini 2.0 yang inovatif ini, Google tampaknya siap untuk memimpin revolusi AI dan memberikan solusi yang lebih cerdas, efisien, dan terjangkau bagi pengguna di seluruh dunia.(Courtesy picture:Google)
Google Gebrak Dunia AI dengan Gemini 2.0: Tandingan OpenAI dan DeepSeek?
Jakarta, Sofund.news – Google baru-baru ini memperkenalkan serangkaian model bahasa kecerdasan buatan (AI) terbarunya, Gemini 2.0, yang siap untuk mengubah lanskap AI. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah Gemini 2.0 Flash Thinking Experimental, sebuah model AI “berpikir” yang dirancang untuk menyaingi kemampuan penalaran model-model AI terkemuka lainnya, seperti OpenAI o1 dan DeepSeek R1.
Patrick Kane, Direktur Product Management Google Gemini, menjelaskan bahwa Gemini 2.0 Flash Thinking Experimental dibangun berdasarkan kecepatan dan performa Flash 2.0, yang sudah dikenal karena respons cepat dan performa yang mumpuni. Namun, model “berpikir” ini tidak hanya mengandalkan kecepatan. Ia juga dilatih secara khusus untuk mengurai perintah menjadi serangkaian langkah, sehingga meningkatkan kemampuan penalarannya dan menghasilkan respons yang lebih akurat dan relevan.
Salah satu fitur unik dari Gemini 2.0 Flash Thinking Experimental adalah kemampuannya untuk menunjukkan proses berpikirnya secara transparan. Pengguna dapat melihat bagaimana AI mencapai suatu kesimpulan, memahami asumsi yang mendasarinya, dan melacak alur penalaran yang digunakannya. Hal ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap AI, tetapi juga memberikan wawasan berharga tentang cara kerja model tersebut.
Model ini sangat ahli dalam menangani tugas-tugas kompleks yang membutuhkan penalaran mendalam, seperti masalah matematika yang rumit atau perintah pemrograman yang kompleks. Selain itu, ia juga menunjukkan peningkatan dalam memberikan informasi faktual dan kinerja yang lebih baik dalam tugas-tugas yang berkaitan dengan pengodean dan matematika.
Lebih lanjut, Kane mengungkapkan bahwa Gemini 2.0 Flash Thinking Experimental memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan aplikasi-aplikasi populer di ekosistem Google, seperti YouTube, Google Search, dan Google Maps. “Kami sedang menjajaki bagaimana kemampuan penalaran baru ini dapat diintegrasikan dengan aplikasi-aplikasi yang Anda gunakan sehari-hari, sehingga Anda dapat melakukan lebih banyak hal dengan lebih efisien,” ujarnya.
Gemini 2.0 Flash Thinking Experimental tersedia mulai 5 Februari 2025 melalui opsi model dropdown di desktop dan aplikasi seluler. Saat ini, akses prioritas diberikan kepada pelanggan Gemini Advanced, sementara pengguna gratis dapat menikmati kemampuan Gemini 2.0 Flash di aplikasi Gemini secara gratis.
Selain Gemini 2.0 Flash Thinking Experimental, Google juga meluncurkan versi eksperimental dari Gemini 2.0 Pro. Menurut bocoran pratinjau yang beredar, penerus Gemini 1.5 Pro ini menawarkan “faktualitas yang lebih baik” dan “kinerja yang lebih kuat” dalam tugas-tugas pengodean dan matematika. Gemini 2.0 Pro digambarkan sebagai “model Google yang paling mumpuni saat ini” dan akan tersedia bagi pengguna aplikasi Gemini Lanjutan, serta mereka yang memiliki akses ke Vertex AI dan AI Studio.
Terakhir, Google melengkapi pembaruan ini dengan memperkenalkan model berbiaya rendah baru, yaitu 2.0 Flash-Lite. Model AI ini memiliki kecepatan dan harga yang sama dengan Gemini 1.5 Flash, tetapi melampaui performanya dalam sebagian besar tolok ukur. Dengan kemampuan untuk memproses informasi dalam jumlah besar, menerima input dari berbagai sumber (termasuk input multimodal), dan menjalankan tugas-tugas kompleks dengan biaya yang terjangkau, Gemini 2.0 Flash-Lite sangat berguna dalam berbagai aplikasi, seperti pembuatan deskripsi gambar otomatis, terjemahan bahasa, dan banyak lagi. Model ini diluncurkan dalam pratinjau publik di AI Studio dan Vertex AI milik Google.
Dengan serangkaian model Gemini 2.0 yang inovatif ini, Google tampaknya siap untuk memimpin revolusi AI dan memberikan solusi yang lebih cerdas, efisien, dan terjangkau bagi pengguna di seluruh dunia.(Courtesy picture:Google)