Isu Reshuffle Menguat, Prabowo Ingatkan Menteri untuk Bekerja dengan Serius
Jakarta, SOFUND.news- Presiden Prabowo Subianto memberikan sinyal kuat akan melakukan reshuffle kabinet bagi menteri dan kepala lembaga yang dinilai tidak bekerja dengan baik untuk rakyat. Pernyataan ini disampaikan sekitar 100 hari setelah dirinya dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2024.
Dalam acara peringatan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama (Harlah NU) di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Februari 2025, Prabowo menegaskan bahwa pemerintahan yang bersih dan transparan adalah keinginan rakyat yang harus diwujudkan. Ia juga menekankan bahwa setiap pejabat negara harus bekerja semata-mata untuk kepentingan bangsa dan rakyat.
Ia menegaskan bahwa rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar, yang bekerja dengan sungguh-sungguh. Menurutnya, pemerintahan yang bersih adalah suatu keharusan dan tidak ada kepentingan lain selain kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, ia tak segan untuk menindak para pejabat yang tidak bekerja sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Pernyataan Prabowo ini langsung menjadi perbincangan di berbagai kalangan, termasuk di internal pemerintahan. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul menilai bahwa peringatan dari Presiden bukan hanya ditujukan kepada menteri, tetapi juga kepada pejabat di berbagai level pemerintahan. Ia melihat ini sebagai pengingat agar semua pihak tetap konsisten dalam menjalankan tugasnya dengan baik.
Sementara itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, menegaskan bahwa reshuffle merupakan hak prerogatif presiden dan para menteri harus siap menghadapi kemungkinan tersebut. Ia menilai bahwa siapa pun yang terkena perombakan kabinet harus menerima keputusan tersebut dengan sikap profesional. Ia juga menambahkan bahwa semua pihak harus menghormati kewenangan presiden dalam menentukan komposisi kabinet.Di sisi lain, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi membantah adanya reshuffle dalam waktu dekat. Menurutnya, pemerintah saat ini masih fokus bekerja dan tidak ada pembahasan mengenai perombakan kabinet.
Dalam pidatonya, Prabowo kembali mengingatkan bahwa pemerintah harus bebas dari segala bentuk penyelewengan. Ia mengajak seluruh pejabat negara untuk berani mengoreksi diri agar tidak terjebak dalam praktik korupsi dan penyalahgunaan wewenang.
Prabowo menegaskan bahwa seluruh aparat dan institusi pemerintahan harus membersihkan diri sebelum dilakukan tindakan lebih lanjut. Kesetiaan pejabat negara, menurutnya, haruslah kepada bangsa, negara, dan rakyat Indonesia. Jika ada pihak yang menghalangi kebijakan yang ditujukan untuk kepentingan rakyat, maka ia tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas.
Ketegasan Prabowo juga didukung oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, yang menilai bahwa peringatan ini adalah arahan kepada para menteri untuk bekerja lebih baik. Menurutnya, jika ada menteri yang tidak sejalan dengan visi pemerintahan, maka evaluasi akan dilakukan dan kemungkinan pergantian kabinet bisa menjadi pilihan yang diambil oleh presiden.
Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, juga mengungkapkan bahwa memang ada keluhan mengenai beberapa menteri yang belum bekerja dengan maksimal. Ia menyebut bahwa Prabowo ingin kabinetnya benar-benar selaras dalam mewujudkan janji kampanyenya untuk kesejahteraan rakyat. Namun, ia menekankan bahwa keputusan mengenai reshuffle sepenuhnya ada di tangan presiden.
Sinyal reshuffle yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto menunjukkan bahwa ia ingin memastikan kabinetnya bekerja secara efektif dan sejalan dengan visi pembangunan nasional. Dengan fokus pada pemerintahan yang bersih, transparan, dan berorientasi pada kepentingan rakyat, Prabowo ingin memastikan bahwa setiap pejabat di pemerintahan memiliki komitmen yang kuat dalam menjalankan tugasnya.
Meskipun belum ada keputusan resmi terkait reshuffle, pernyataan tegas Prabowo menjadi peringatan bagi para menteri dan pejabat negara agar tidak main-main dalam menjalankan tugas. Evaluasi akan terus dilakukan, dan bagi mereka yang tidak bekerja dengan baik, pintu keluar kabinet bisa menjadi konsekuensi yang tak terhindarkan. Kini, publik menantikan apakah Prabowo benar-benar akan melakukan perombakan kabinet dalam waktu dekat atau hanya memberi peringatan keras kepada jajarannya agar bekerja lebih optimal. (Courtesy picture: Web PresidenRI)
Isu Reshuffle Menguat, Prabowo Ingatkan Menteri untuk Bekerja dengan Serius
Jakarta, SOFUND.news- Presiden Prabowo Subianto memberikan sinyal kuat akan melakukan reshuffle kabinet bagi menteri dan kepala lembaga yang dinilai tidak bekerja dengan baik untuk rakyat. Pernyataan ini disampaikan sekitar 100 hari setelah dirinya dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2024.
Dalam acara peringatan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama (Harlah NU) di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Februari 2025, Prabowo menegaskan bahwa pemerintahan yang bersih dan transparan adalah keinginan rakyat yang harus diwujudkan. Ia juga menekankan bahwa setiap pejabat negara harus bekerja semata-mata untuk kepentingan bangsa dan rakyat.
Ia menegaskan bahwa rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar, yang bekerja dengan sungguh-sungguh. Menurutnya, pemerintahan yang bersih adalah suatu keharusan dan tidak ada kepentingan lain selain kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, ia tak segan untuk menindak para pejabat yang tidak bekerja sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Pernyataan Prabowo ini langsung menjadi perbincangan di berbagai kalangan, termasuk di internal pemerintahan. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul menilai bahwa peringatan dari Presiden bukan hanya ditujukan kepada menteri, tetapi juga kepada pejabat di berbagai level pemerintahan. Ia melihat ini sebagai pengingat agar semua pihak tetap konsisten dalam menjalankan tugasnya dengan baik.
Sementara itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, menegaskan bahwa reshuffle merupakan hak prerogatif presiden dan para menteri harus siap menghadapi kemungkinan tersebut. Ia menilai bahwa siapa pun yang terkena perombakan kabinet harus menerima keputusan tersebut dengan sikap profesional. Ia juga menambahkan bahwa semua pihak harus menghormati kewenangan presiden dalam menentukan komposisi kabinet.Di sisi lain, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi membantah adanya reshuffle dalam waktu dekat. Menurutnya, pemerintah saat ini masih fokus bekerja dan tidak ada pembahasan mengenai perombakan kabinet.
Dalam pidatonya, Prabowo kembali mengingatkan bahwa pemerintah harus bebas dari segala bentuk penyelewengan. Ia mengajak seluruh pejabat negara untuk berani mengoreksi diri agar tidak terjebak dalam praktik korupsi dan penyalahgunaan wewenang.
Prabowo menegaskan bahwa seluruh aparat dan institusi pemerintahan harus membersihkan diri sebelum dilakukan tindakan lebih lanjut. Kesetiaan pejabat negara, menurutnya, haruslah kepada bangsa, negara, dan rakyat Indonesia. Jika ada pihak yang menghalangi kebijakan yang ditujukan untuk kepentingan rakyat, maka ia tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas.
Ketegasan Prabowo juga didukung oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, yang menilai bahwa peringatan ini adalah arahan kepada para menteri untuk bekerja lebih baik. Menurutnya, jika ada menteri yang tidak sejalan dengan visi pemerintahan, maka evaluasi akan dilakukan dan kemungkinan pergantian kabinet bisa menjadi pilihan yang diambil oleh presiden.
Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, juga mengungkapkan bahwa memang ada keluhan mengenai beberapa menteri yang belum bekerja dengan maksimal. Ia menyebut bahwa Prabowo ingin kabinetnya benar-benar selaras dalam mewujudkan janji kampanyenya untuk kesejahteraan rakyat. Namun, ia menekankan bahwa keputusan mengenai reshuffle sepenuhnya ada di tangan presiden.
Sinyal reshuffle yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto menunjukkan bahwa ia ingin memastikan kabinetnya bekerja secara efektif dan sejalan dengan visi pembangunan nasional. Dengan fokus pada pemerintahan yang bersih, transparan, dan berorientasi pada kepentingan rakyat, Prabowo ingin memastikan bahwa setiap pejabat di pemerintahan memiliki komitmen yang kuat dalam menjalankan tugasnya.
Meskipun belum ada keputusan resmi terkait reshuffle, pernyataan tegas Prabowo menjadi peringatan bagi para menteri dan pejabat negara agar tidak main-main dalam menjalankan tugas. Evaluasi akan terus dilakukan, dan bagi mereka yang tidak bekerja dengan baik, pintu keluar kabinet bisa menjadi konsekuensi yang tak terhindarkan. Kini, publik menantikan apakah Prabowo benar-benar akan melakukan perombakan kabinet dalam waktu dekat atau hanya memberi peringatan keras kepada jajarannya agar bekerja lebih optimal. (Courtesy picture: Web PresidenRI)