**Judul: BNI Lakukan Restrukturisasi Jajaran Direksi, Alexandra Askandar Ditunjuk sebagai Wakil Direktur Utama Baru**

Last Updated: March 26, 2025By Tags: ,

Jakarta, Sofund.news – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) melakukan perubahan besar dalam struktur kepemimpinannya melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (26/3/2025). Rapat tersebut menetapkan Alexandra Askandar sebagai Wakil Direktur Utama (Wadirut) baru, menggantikan posisi Putrama Wahju Setyawan yang naik jabatan menjadi Direktur Utama (Dirut).

Alexandra Askandar bukanlah nama baru di dunia perbankan Indonesia. Sebelum bergabung dengan BNI, ia memiliki rekam jejak yang kuat di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, di mana ia pernah menduduki berbagai posisi strategis, antara lain:
– Direktur Corporate Banking (2019-2020)
– Direktur Hubungan Kelembagaan (2018-2019)
– Senior Executive Vice President Corporate Banking (2016-2018)
– Komisaris PT Mandiri Sekuritas (2011-2018)

Lulusan Universitas Indonesia (S1) dan Boston University (S2) ini diharapkan dapat membawa pengalaman dan strategi baru untuk memperkuat kinerja BNI ke depan. Putrama Wahju Setyawan, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Utama, kini resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama BNI. Ia menggantikan Royke Tumilaar yang telah menyelesaikan masa jabatannya. Putrama merupakan sosok yang telah lama berkecimpung di BNI sebelum sempat berpindah ke PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) pada 2020-2022. Kembalinya Putrama ke BNI diharapkan dapat menjaga konsistensi transformasi digital dan pertumbuhan bisnis yang telah dicapai bank plat merah ini.

Selain pergantian Dirut dan Wadirut, tiga anggota direksi lainnya juga akan menyelesaikan masa jabatan mereka, yaitu:
1. Novita Widya Anggraini (Direktur Keuangan) – Kembali ke Bank Mandiri untuk menjabat sebagai Direktur Keuangan.
2. David Pirzada – Juga berasal dari Bank Mandiri dan bergabung di era kepemimpinan Royke Tumilaar.
3. Ronny Venir – Bankir senior yang telah lama berkarier di BNI.

Di tengah perubahan struktur direksi, BNI mencatatkan kinerja keuangan yang kuat sepanjang 2024. Laba bersih perseroan mencapai Rp21,5 triliun, tumbuh 2,87% dibandingkan tahun sebelumnya (Rp20,9 triliun). Pertumbuhan ini didorong oleh:
– Peningkatan tabungan sebesar 11% YoY, dari Rp232 triliun (2023) menjadi Rp258 triliun (2024).
– Total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp805,5 triliun.
– Pertumbuhan kredit sebesar 11,6% YoY, dari Rp695,09 triliun (2023) menjadi Rp775,87 triliun (2024).

Royke Tumilaar, dalam konferensi pers (22/1/2025), menyatakan bahwa pencapaian ini mencerminkan ketahanan BNI dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

> Transformasi digital dan fokus pada kebutuhan nasabah menjadi kunci keberhasilan kami. Kami optimis BNI akan terus tumbuh secara berkelanjutan,” ujar Royke.

BNI terus memperkuat layanan digitalnya melalui peluncuran wondr by BNI (untuk segmen retail) dan BNIdirect (untuk korporasi dan bisnis). Kedua platform ini berkontribusi besar terhadap peningkatan Current Account Saving Account (CASA) dan pertumbuhan tabungan di semester kedua 2024.

Novita Widya Anggraini, sebelum mengakhiri masa jabatannya, juga menyoroti pertumbuhan kredit yang seimbang di berbagai segmen:
– Korporasi (+17,6% YoY)
– Konsumer (+14,5% YoY)
– Perusahaan Anak (+79,7% YoY)
Dengan kepemimpinan baru di bawah Putrama Wahju Setyawan dan Alexandra Askandar, BNI diharapkan dapat:
1. Mempertahankan momentum pertumbuhan di tengah ketatnya persaingan perbankan.
2. Memperdalam transformasi digital untuk meningkatkan inklusi keuangan.
3. Mengoptimalkan sinergi dengan anak perusahaan untuk ekspansi bisnis.

Perubahan jajaran direksi BNI menandai babak baru dalam strategi perseroan. Dengan kombinasi kepemimpinan yang berpengalaman dan kinerja keuangan yang solid, BNI berpotensi memperkuat posisinya sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia. Investor dan nasabah tentu akan menyimak langkah-langkah selanjutnya dari bank yang telah beroperasi sejak 1946 ini.(Courtesy picture:tangkapan layar Media Sosial)

**Judul: BNI Lakukan Restrukturisasi Jajaran Direksi, Alexandra Askandar Ditunjuk sebagai Wakil Direktur Utama Baru**

Last Updated: March 26, 2025By Tags: ,

Jakarta, Sofund.news – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) melakukan perubahan besar dalam struktur kepemimpinannya melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (26/3/2025). Rapat tersebut menetapkan Alexandra Askandar sebagai Wakil Direktur Utama (Wadirut) baru, menggantikan posisi Putrama Wahju Setyawan yang naik jabatan menjadi Direktur Utama (Dirut).

Alexandra Askandar bukanlah nama baru di dunia perbankan Indonesia. Sebelum bergabung dengan BNI, ia memiliki rekam jejak yang kuat di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, di mana ia pernah menduduki berbagai posisi strategis, antara lain:
– Direktur Corporate Banking (2019-2020)
– Direktur Hubungan Kelembagaan (2018-2019)
– Senior Executive Vice President Corporate Banking (2016-2018)
– Komisaris PT Mandiri Sekuritas (2011-2018)

Lulusan Universitas Indonesia (S1) dan Boston University (S2) ini diharapkan dapat membawa pengalaman dan strategi baru untuk memperkuat kinerja BNI ke depan. Putrama Wahju Setyawan, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Utama, kini resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama BNI. Ia menggantikan Royke Tumilaar yang telah menyelesaikan masa jabatannya. Putrama merupakan sosok yang telah lama berkecimpung di BNI sebelum sempat berpindah ke PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) pada 2020-2022. Kembalinya Putrama ke BNI diharapkan dapat menjaga konsistensi transformasi digital dan pertumbuhan bisnis yang telah dicapai bank plat merah ini.

Selain pergantian Dirut dan Wadirut, tiga anggota direksi lainnya juga akan menyelesaikan masa jabatan mereka, yaitu:
1. Novita Widya Anggraini (Direktur Keuangan) – Kembali ke Bank Mandiri untuk menjabat sebagai Direktur Keuangan.
2. David Pirzada – Juga berasal dari Bank Mandiri dan bergabung di era kepemimpinan Royke Tumilaar.
3. Ronny Venir – Bankir senior yang telah lama berkarier di BNI.

Di tengah perubahan struktur direksi, BNI mencatatkan kinerja keuangan yang kuat sepanjang 2024. Laba bersih perseroan mencapai Rp21,5 triliun, tumbuh 2,87% dibandingkan tahun sebelumnya (Rp20,9 triliun). Pertumbuhan ini didorong oleh:
– Peningkatan tabungan sebesar 11% YoY, dari Rp232 triliun (2023) menjadi Rp258 triliun (2024).
– Total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp805,5 triliun.
– Pertumbuhan kredit sebesar 11,6% YoY, dari Rp695,09 triliun (2023) menjadi Rp775,87 triliun (2024).

Royke Tumilaar, dalam konferensi pers (22/1/2025), menyatakan bahwa pencapaian ini mencerminkan ketahanan BNI dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

> Transformasi digital dan fokus pada kebutuhan nasabah menjadi kunci keberhasilan kami. Kami optimis BNI akan terus tumbuh secara berkelanjutan,” ujar Royke.

BNI terus memperkuat layanan digitalnya melalui peluncuran wondr by BNI (untuk segmen retail) dan BNIdirect (untuk korporasi dan bisnis). Kedua platform ini berkontribusi besar terhadap peningkatan Current Account Saving Account (CASA) dan pertumbuhan tabungan di semester kedua 2024.

Novita Widya Anggraini, sebelum mengakhiri masa jabatannya, juga menyoroti pertumbuhan kredit yang seimbang di berbagai segmen:
– Korporasi (+17,6% YoY)
– Konsumer (+14,5% YoY)
– Perusahaan Anak (+79,7% YoY)
Dengan kepemimpinan baru di bawah Putrama Wahju Setyawan dan Alexandra Askandar, BNI diharapkan dapat:
1. Mempertahankan momentum pertumbuhan di tengah ketatnya persaingan perbankan.
2. Memperdalam transformasi digital untuk meningkatkan inklusi keuangan.
3. Mengoptimalkan sinergi dengan anak perusahaan untuk ekspansi bisnis.

Perubahan jajaran direksi BNI menandai babak baru dalam strategi perseroan. Dengan kombinasi kepemimpinan yang berpengalaman dan kinerja keuangan yang solid, BNI berpotensi memperkuat posisinya sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia. Investor dan nasabah tentu akan menyimak langkah-langkah selanjutnya dari bank yang telah beroperasi sejak 1946 ini.(Courtesy picture:tangkapan layar Media Sosial)