Jumbo Tembus Sejuta Penonton, Animasi Indonesia Ini Siap Mendunia

Last Updated: April 8, 2025By Tags:

Jakarta, Sofund.id – Film animasi karya anak bangsa kembali mencetak sejarah. Dalam waktu hanya tujuh hari sejak penayangan perdananya di bioskop, film “Jumbo” berhasil meraih 1.005.252 penonton, menjadikannya film animasi Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang masa. Pencapaian ini melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh Si Juki the Movie: Panitia Hari Akhir (2017) dengan angka 642.312 penonton.

Kesuksesan Jumbo tidak hanya menjadi sorotan di dalam negeri, namun juga mencuri perhatian media internasional. Salah satunya adalah Variety, media hiburan ternama berbasis di Los Angeles, yang memuat berita dengan tajuk, “Indonesian Animation ‘Jumbo’ Breaks Records, Heads for Global Release.” Variety melaporkan bahwa film ini tak hanya memecahkan rekor box office lokal, tapi juga akan segera tayang secara global di berbagai negara.

Film Jumbo sendiri mengisahkan tentang Don, seorang anak laki-laki yang kerap diremehkan oleh teman-temannya. Ia bercita-cita untuk tampil di pertunjukan bakat dengan drama panggung yang terinspirasi dari buku dongeng peninggalan orang tuanya. Namun, segalanya berubah ketika bukunya dicuri oleh anak nakal. Dalam proses mencarinya kembali, Don bertemu dengan seorang anak misterius yang memiliki misi pribadi: ingin bertemu kembali dengan orang tuanya. Cerita ini pun berkembang menjadi kisah petualangan emosional penuh makna tentang kehilangan, harapan, dan keberanian.

Dalam wawancaranya dengan Variety, sang produser Anggia Kharisma menyatakan bahwa pencapaian film ini bukan hanya tentang angka semata. “Angka-angka ini bukan sekadar soal penjualan tiket. Ini adalah wujud cinta, harapan, dan kepercayaan dari masyarakat terhadap cerita-cerita lokal kita sendiri,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa antusiasme penonton membuat segala tantangan selama lima tahun proses produksi menjadi sangat berarti.

Kesuksesan Jumbo juga menjadi oase di tengah dominasi film bergenre horor yang menguasai lebih dari 50% pasar film nasional. Dengan menyajikan cerita yang ramah keluarga, film ini justru berhasil menarik perhatian lewat pendekatan yang hangat dan menyentuh. Menariknya lagi, keberhasilan Jumbo didukung pula oleh gelombang promosi organik dari warganet. Muncul fenomena unik bernama “Buzzer Gratis Jumbo”, yakni para pengguna media sosial yang secara sukarela membuat meme dan konten viral untuk mempromosikan film ini tanpa bayaran.

Rencananya, Jumbo akan mulai tayang secara internasional pada Juni 2025, dimulai dari bioskop di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Film yang disutradarai dan ditulis oleh Ryan Adriandhy ini juga akan melanjutkan ekspansinya ke sejumlah negara di Asia dan Eropa, termasuk Rusia, Ukraina, negara-negara Baltik, serta wilayah Asia Tengah.

Kisah sukses Jumbo bukan hanya bukti bahwa animasi Indonesia mampu bersaing, tapi juga menunjukkan bahwa cerita-cerita lokal yang dikemas dengan baik bisa mendapatkan tempat istimewa di hati penonton—baik dalam negeri maupun mancanegara. (Courtsey Picture : Tangkapan layar)

Jumbo Tembus Sejuta Penonton, Animasi Indonesia Ini Siap Mendunia

Last Updated: April 8, 2025By Tags:

Jakarta, Sofund.id – Film animasi karya anak bangsa kembali mencetak sejarah. Dalam waktu hanya tujuh hari sejak penayangan perdananya di bioskop, film “Jumbo” berhasil meraih 1.005.252 penonton, menjadikannya film animasi Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang masa. Pencapaian ini melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh Si Juki the Movie: Panitia Hari Akhir (2017) dengan angka 642.312 penonton.

Kesuksesan Jumbo tidak hanya menjadi sorotan di dalam negeri, namun juga mencuri perhatian media internasional. Salah satunya adalah Variety, media hiburan ternama berbasis di Los Angeles, yang memuat berita dengan tajuk, “Indonesian Animation ‘Jumbo’ Breaks Records, Heads for Global Release.” Variety melaporkan bahwa film ini tak hanya memecahkan rekor box office lokal, tapi juga akan segera tayang secara global di berbagai negara.

Film Jumbo sendiri mengisahkan tentang Don, seorang anak laki-laki yang kerap diremehkan oleh teman-temannya. Ia bercita-cita untuk tampil di pertunjukan bakat dengan drama panggung yang terinspirasi dari buku dongeng peninggalan orang tuanya. Namun, segalanya berubah ketika bukunya dicuri oleh anak nakal. Dalam proses mencarinya kembali, Don bertemu dengan seorang anak misterius yang memiliki misi pribadi: ingin bertemu kembali dengan orang tuanya. Cerita ini pun berkembang menjadi kisah petualangan emosional penuh makna tentang kehilangan, harapan, dan keberanian.

Dalam wawancaranya dengan Variety, sang produser Anggia Kharisma menyatakan bahwa pencapaian film ini bukan hanya tentang angka semata. “Angka-angka ini bukan sekadar soal penjualan tiket. Ini adalah wujud cinta, harapan, dan kepercayaan dari masyarakat terhadap cerita-cerita lokal kita sendiri,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa antusiasme penonton membuat segala tantangan selama lima tahun proses produksi menjadi sangat berarti.

Kesuksesan Jumbo juga menjadi oase di tengah dominasi film bergenre horor yang menguasai lebih dari 50% pasar film nasional. Dengan menyajikan cerita yang ramah keluarga, film ini justru berhasil menarik perhatian lewat pendekatan yang hangat dan menyentuh. Menariknya lagi, keberhasilan Jumbo didukung pula oleh gelombang promosi organik dari warganet. Muncul fenomena unik bernama “Buzzer Gratis Jumbo”, yakni para pengguna media sosial yang secara sukarela membuat meme dan konten viral untuk mempromosikan film ini tanpa bayaran.

Rencananya, Jumbo akan mulai tayang secara internasional pada Juni 2025, dimulai dari bioskop di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Film yang disutradarai dan ditulis oleh Ryan Adriandhy ini juga akan melanjutkan ekspansinya ke sejumlah negara di Asia dan Eropa, termasuk Rusia, Ukraina, negara-negara Baltik, serta wilayah Asia Tengah.

Kisah sukses Jumbo bukan hanya bukti bahwa animasi Indonesia mampu bersaing, tapi juga menunjukkan bahwa cerita-cerita lokal yang dikemas dengan baik bisa mendapatkan tempat istimewa di hati penonton—baik dalam negeri maupun mancanegara. (Courtsey Picture : Tangkapan layar)