Liverpool Kehilangan Momentum: Tersingkir dari Piala FA oleh Tim Championship Plymouth
Jakarta, SOFUND.news- Liverpool menghadapi kekalahan mengejutkan di babak keempat Piala FA 2024-2025 setelah ditumbangkan oleh tim Divisi Championship, Plymouth Argyle, dengan skor 1-0. Laga yang berlangsung di Stadion Home Park, Plymouth, pada Minggu, 10 Februari, menjadi momen yang mengubur ambisi Liverpool untuk meraih empat gelar musim ini.
Gol tunggal Plymouth tercipta pada menit ke-53 melalui titik penalti, yang dieksekusi oleh Ryan Hardie setelah Harvey Elliott melakukan handsball di dalam kotak terlarang. Kekalahan ini menjadi kejutan besar, mengingat Liverpool menurunkan sejumlah pemain berpengalaman seperti Luis Diaz dan Diogo Jota. Meski mendominasi penguasaan bola hingga 76 persen, Liverpool tampak kesulitan menembus pertahanan Plymouth yang digalang oleh kiper Conor Hazard, yang tampil luar biasa sepanjang pertandingan.
Liverpool hanya mampu mencatatkan empat tembakan mengarah ke gawang dari total 14 percobaan, yang mencerminkan tumpulnya lini serang mereka. Angka ekspektasi gol (xG) Liverpool bahkan tercatat di angka terendah musim ini, hanya 0,44, menunjukkan betapa kesulitan mereka untuk menciptakan peluang berbahaya. Meskipun demikian, beberapa peluang sempat tercipta, salah satunya lewat sundulan Caoimhin Kelleher yang maju ke kotak penalti, namun dapat ditepis oleh Hazard.
Pelatih Liverpool, Arne Slot, memilih untuk tidak membawa sejumlah pemain utama dalam pertandingan ini, seperti Mohamed Salah, Virgil van Dijk, dan Trent Alexander-Arnold. Keputusan tersebut menuai kritik dari sebagian suporter yang merasa tim meremehkan Plymouth, meskipun ada juga yang berpendapat bahwa rotasi pemain ini diperlukan untuk menjaga kebugaran di tengah jadwal padat.
Kekalahan ini tentunya mengecewakan bagi para pendukung Liverpool yang awalnya sempat merayakan kebangkitan tim di bawah asuhan Slot, terutama setelah keberhasilan mereka menjadi pemuncak klasemen Liga Inggris dan lolos ke final Piala Liga. Meski demikian, beberapa suporter melihat kekalahan ini sebagai kesempatan bagi Liverpool untuk fokus mengejar gelar-gelar lain, seperti Liga Inggris, Liga Champions, dan Piala Liga tanpa gangguan dari Piala FA.
Meskipun kekalahan ini menyisakan kekecewaan, beberapa pihak melihatnya sebagai strategi jangka panjang yang cerdas, mengingat kesempatan untuk meraih trofi lebih besar ada di liga domestik dan Eropa. Waktu yang dibutuhkan untuk menyesuaikan diri dengan filosofi pelatih baru dan mengoptimalkan kekuatan penuh di kompetisi utama bisa jadi kunci keberhasilan Liverpool di akhir musim. (Courtesy picture: Instagram Liverpool FC)
Liverpool Kehilangan Momentum: Tersingkir dari Piala FA oleh Tim Championship Plymouth
Jakarta, SOFUND.news- Liverpool menghadapi kekalahan mengejutkan di babak keempat Piala FA 2024-2025 setelah ditumbangkan oleh tim Divisi Championship, Plymouth Argyle, dengan skor 1-0. Laga yang berlangsung di Stadion Home Park, Plymouth, pada Minggu, 10 Februari, menjadi momen yang mengubur ambisi Liverpool untuk meraih empat gelar musim ini.
Gol tunggal Plymouth tercipta pada menit ke-53 melalui titik penalti, yang dieksekusi oleh Ryan Hardie setelah Harvey Elliott melakukan handsball di dalam kotak terlarang. Kekalahan ini menjadi kejutan besar, mengingat Liverpool menurunkan sejumlah pemain berpengalaman seperti Luis Diaz dan Diogo Jota. Meski mendominasi penguasaan bola hingga 76 persen, Liverpool tampak kesulitan menembus pertahanan Plymouth yang digalang oleh kiper Conor Hazard, yang tampil luar biasa sepanjang pertandingan.
Liverpool hanya mampu mencatatkan empat tembakan mengarah ke gawang dari total 14 percobaan, yang mencerminkan tumpulnya lini serang mereka. Angka ekspektasi gol (xG) Liverpool bahkan tercatat di angka terendah musim ini, hanya 0,44, menunjukkan betapa kesulitan mereka untuk menciptakan peluang berbahaya. Meskipun demikian, beberapa peluang sempat tercipta, salah satunya lewat sundulan Caoimhin Kelleher yang maju ke kotak penalti, namun dapat ditepis oleh Hazard.
Pelatih Liverpool, Arne Slot, memilih untuk tidak membawa sejumlah pemain utama dalam pertandingan ini, seperti Mohamed Salah, Virgil van Dijk, dan Trent Alexander-Arnold. Keputusan tersebut menuai kritik dari sebagian suporter yang merasa tim meremehkan Plymouth, meskipun ada juga yang berpendapat bahwa rotasi pemain ini diperlukan untuk menjaga kebugaran di tengah jadwal padat.
Kekalahan ini tentunya mengecewakan bagi para pendukung Liverpool yang awalnya sempat merayakan kebangkitan tim di bawah asuhan Slot, terutama setelah keberhasilan mereka menjadi pemuncak klasemen Liga Inggris dan lolos ke final Piala Liga. Meski demikian, beberapa suporter melihat kekalahan ini sebagai kesempatan bagi Liverpool untuk fokus mengejar gelar-gelar lain, seperti Liga Inggris, Liga Champions, dan Piala Liga tanpa gangguan dari Piala FA.
Meskipun kekalahan ini menyisakan kekecewaan, beberapa pihak melihatnya sebagai strategi jangka panjang yang cerdas, mengingat kesempatan untuk meraih trofi lebih besar ada di liga domestik dan Eropa. Waktu yang dibutuhkan untuk menyesuaikan diri dengan filosofi pelatih baru dan mengoptimalkan kekuatan penuh di kompetisi utama bisa jadi kunci keberhasilan Liverpool di akhir musim. (Courtesy picture: Instagram Liverpool FC)