Menjelajahi Langit yang Menantang: Rute Penerbangan Paling Sulit di Indonesia dan Dunia

Last Updated: February 1, 2025By Tags: , ,

(Jakarta-News.Sofund.id) Pesawat terbang tetap menjadi moda transportasi favorit bagi banyak orang di seluruh dunia. Selain efisien, penelitian menunjukkan bahwa pesawat juga masih menjadi pilihan transportasi yang paling aman. Kemajuan teknologi dalam industri penerbangan telah membantu pilot dan awak kabin dalam mengoperasikan pesawat dengan lebih mudah. Namun, terlepas dari semua inovasi tersebut, ada berbagai tantangan yang harus dihadapi pilot selama penerbangan.

Salah satu pilot wanita dari maskapai besar di Indonesia, Nurhaliza, berbagi pengalamannya dalam menghadapi rute penerbangan yang paling menantang di tanah air. Menurutnya, beberapa rute penerbangan di Indonesia memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi, terutama di kawasan Ternate, Maluku Utara, dan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Meskipun daerah ini terkenal dengan pemandangan yang indah dari udara, kondisi cuaca dan faktor lingkungan membuat penerbangan menjadi lebih sulit bagi para pilot.

“Bagi penumpang, pemandangannya sangat menakjubkan. Namun, bagi kami, pilot, penggunaan landasan pacu di lokasi tersebut memiliki batasan angin yang harus diperhitungkan dengan cermat,” ungkap Nurhaliza.

Kendati menghadapi berbagai rintangan di udara, ia menegaskan bahwa setiap pilot telah menjalani pelatihan intensif untuk menghadapi situasi sulit. Kesigapan dan kesiapan menghadapi kondisi ekstrem menjadi bagian dari profesionalisme dalam profesinya. “Kami sudah dilatih agar dapat mengendalikan situasi dengan tenang dan meminimalkan rasa panik. Jika terjadi cuaca buruk, kami telah memiliki strategi antisipasi,” tambahnya.

Selain faktor angin dan cuaca, turbulensi juga menjadi tantangan tersendiri bagi pilot dan penumpang. Meskipun turbulensi merupakan fenomena umum dalam penerbangan, beberapa insiden menunjukkan bahwa guncangan hebat ini bisa berdampak fatal. Salah satu kejadian serius terjadi pada pesawat Boeing 777-300ER milik Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ321 pada Mei 2024. Penerbangan dari London menuju Singapura tersebut mengalami turbulensi ekstrem yang mengakibatkan satu korban jiwa dan puluhan penumpang mengalami luka-luka.

Turbulensi sendiri terjadi akibat ketidakstabilan atmosfer yang disebabkan oleh perubahan mendadak dalam aliran udara di sekitar pesawat. Saat fenomena ini terjadi, gaya angkat pada pesawat bisa berkurang secara drastis, menyebabkan pesawat mengalami penurunan ketinggian mendadak.

Berdasarkan analisis situs prediksi turbulensi Turbli, yang meneliti sekitar 10 ribu rute penerbangan yang menghubungkan 550 bandara terbesar di dunia, terdapat beberapa rute penerbangan dengan tingkat turbulensi paling ekstrem di dunia. Rute-rute tersebut dinilai berdasarkan tingkat disipasi pusaran udara yang menjadi indikator intensitas turbulensi di suatu jalur penerbangan.

Berikut adalah 10 rute penerbangan dengan turbulensi paling parah pada tahun 2024 menurut Turbli:

  1. Mendoza (MDZ) – Santiago (SCL)
  2. Cordoba (COR) – Santiago (SCL)
  3. Mendoza (MDZ) – Salta (SLA)
  4. Mendoza (MDZ) – San Carlos de Bariloche (BRC)
  5. Kathmandu (KTM) – Lhasa (LXA)
  6. Chengdu (CTU) – Lhasa (LXA)
  7. Santa Cruz (VVI) – Santiago (SCL)
  8. Kathmandu (KTM) – Paro (PBH)
  9. Chengdu (CTU) – Xining (XNN)
  10. San Carlos de Bariloche (BRC) – Santiago (SCL)

Sebagian besar rute tersebut melintasi daerah pegunungan tinggi yang memiliki kondisi atmosfer tidak stabil, sehingga meningkatkan risiko turbulensi bagi pesawat yang melintas.

Dengan berbagai tantangan yang dihadapi dalam penerbangan, baik di Indonesia maupun dunia, keahlian dan kesiapan pilot menjadi faktor utama dalam memastikan keselamatan setiap perjalanan di udara. Meskipun cuaca dan turbulensi bisa menjadi tantangan berat, teknologi penerbangan modern serta pelatihan yang ketat memungkinkan pilot untuk tetap menjaga keamanan dan kenyamanan bagi seluruh penumpang.(Courtesy picture:IlustrasiPesawat)

 

 

Menjelajahi Langit yang Menantang: Rute Penerbangan Paling Sulit di Indonesia dan Dunia

Last Updated: February 1, 2025By Tags: , ,

(Jakarta-News.Sofund.id) Pesawat terbang tetap menjadi moda transportasi favorit bagi banyak orang di seluruh dunia. Selain efisien, penelitian menunjukkan bahwa pesawat juga masih menjadi pilihan transportasi yang paling aman. Kemajuan teknologi dalam industri penerbangan telah membantu pilot dan awak kabin dalam mengoperasikan pesawat dengan lebih mudah. Namun, terlepas dari semua inovasi tersebut, ada berbagai tantangan yang harus dihadapi pilot selama penerbangan.

Salah satu pilot wanita dari maskapai besar di Indonesia, Nurhaliza, berbagi pengalamannya dalam menghadapi rute penerbangan yang paling menantang di tanah air. Menurutnya, beberapa rute penerbangan di Indonesia memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi, terutama di kawasan Ternate, Maluku Utara, dan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Meskipun daerah ini terkenal dengan pemandangan yang indah dari udara, kondisi cuaca dan faktor lingkungan membuat penerbangan menjadi lebih sulit bagi para pilot.

“Bagi penumpang, pemandangannya sangat menakjubkan. Namun, bagi kami, pilot, penggunaan landasan pacu di lokasi tersebut memiliki batasan angin yang harus diperhitungkan dengan cermat,” ungkap Nurhaliza.

Kendati menghadapi berbagai rintangan di udara, ia menegaskan bahwa setiap pilot telah menjalani pelatihan intensif untuk menghadapi situasi sulit. Kesigapan dan kesiapan menghadapi kondisi ekstrem menjadi bagian dari profesionalisme dalam profesinya. “Kami sudah dilatih agar dapat mengendalikan situasi dengan tenang dan meminimalkan rasa panik. Jika terjadi cuaca buruk, kami telah memiliki strategi antisipasi,” tambahnya.

Selain faktor angin dan cuaca, turbulensi juga menjadi tantangan tersendiri bagi pilot dan penumpang. Meskipun turbulensi merupakan fenomena umum dalam penerbangan, beberapa insiden menunjukkan bahwa guncangan hebat ini bisa berdampak fatal. Salah satu kejadian serius terjadi pada pesawat Boeing 777-300ER milik Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ321 pada Mei 2024. Penerbangan dari London menuju Singapura tersebut mengalami turbulensi ekstrem yang mengakibatkan satu korban jiwa dan puluhan penumpang mengalami luka-luka.

Turbulensi sendiri terjadi akibat ketidakstabilan atmosfer yang disebabkan oleh perubahan mendadak dalam aliran udara di sekitar pesawat. Saat fenomena ini terjadi, gaya angkat pada pesawat bisa berkurang secara drastis, menyebabkan pesawat mengalami penurunan ketinggian mendadak.

Berdasarkan analisis situs prediksi turbulensi Turbli, yang meneliti sekitar 10 ribu rute penerbangan yang menghubungkan 550 bandara terbesar di dunia, terdapat beberapa rute penerbangan dengan tingkat turbulensi paling ekstrem di dunia. Rute-rute tersebut dinilai berdasarkan tingkat disipasi pusaran udara yang menjadi indikator intensitas turbulensi di suatu jalur penerbangan.

Berikut adalah 10 rute penerbangan dengan turbulensi paling parah pada tahun 2024 menurut Turbli:

  1. Mendoza (MDZ) – Santiago (SCL)
  2. Cordoba (COR) – Santiago (SCL)
  3. Mendoza (MDZ) – Salta (SLA)
  4. Mendoza (MDZ) – San Carlos de Bariloche (BRC)
  5. Kathmandu (KTM) – Lhasa (LXA)
  6. Chengdu (CTU) – Lhasa (LXA)
  7. Santa Cruz (VVI) – Santiago (SCL)
  8. Kathmandu (KTM) – Paro (PBH)
  9. Chengdu (CTU) – Xining (XNN)
  10. San Carlos de Bariloche (BRC) – Santiago (SCL)

Sebagian besar rute tersebut melintasi daerah pegunungan tinggi yang memiliki kondisi atmosfer tidak stabil, sehingga meningkatkan risiko turbulensi bagi pesawat yang melintas.

Dengan berbagai tantangan yang dihadapi dalam penerbangan, baik di Indonesia maupun dunia, keahlian dan kesiapan pilot menjadi faktor utama dalam memastikan keselamatan setiap perjalanan di udara. Meskipun cuaca dan turbulensi bisa menjadi tantangan berat, teknologi penerbangan modern serta pelatihan yang ketat memungkinkan pilot untuk tetap menjaga keamanan dan kenyamanan bagi seluruh penumpang.(Courtesy picture:IlustrasiPesawat)