Menteri PU Dorong Optimalisasi Irigasi Molek untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan pengelolaan DI Molek agar mampu mendukung peningkatan hasil panen para petani setempat.
Malang, SOFUND.news – Dalam rangkaian kunjungan kerjanya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo melakukan peninjauan langsung ke Daerah Irigasi (DI) Molek yang terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (18/1).
Menteri Dody menyoroti potensi besar DI Molek yang telah berfungsi dengan baik selama ini. Ia mengungkapkan pentingnya perawatan dan peningkatan sistem irigasi agar petani di wilayah tersebut dapat meningkatkan frekuensi masa tanam mereka. Saat ini, petani di Kabupaten Malang umumnya mampu melakukan dua kali masa tanam dalam setahun. Dengan pembenahan berkelanjutan, harapannya adalah masa tanam dapat meningkat menjadi tiga kali dalam setahun, sehingga berdampak positif pada perekonomian lokal.

Secara teknis, DI Molek mencakup luas fungsional mencapai 3.883 hektare, dengan total panjang saluran primer mencapai 17,98 kilometer dan saluran sekunder sepanjang 29,37 kilometer. Wilayah yang menerima manfaat dari DI Molek ini meliputi Kecamatan Kepanjen, Kromengan, dan Sumberpucung. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Hendra Ahyadi, menjelaskan bahwa DI Molek merupakan salah satu warisan infrastruktur peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1901. Meskipun sudah berusia lebih dari satu abad, sistem irigasi ini masih berfungsi dengan baik. Dengan indeks pertanaman yang tinggi dan diharapkan mampu mencapai 284%, rata-rata produksi padi di wilayah ini tercatat sebesar 6,36 ton per hektare.
Bantuan yang tepat sasaran akan membantu petani meningkatkan hasil produksi mereka.
Tidak hanya itu, kunjungan ini juga menjadi momen bagi pemerintah daerah untuk menyampaikan apresiasi atas dukungan yang telah diberikan oleh Kementerian PU. Camat Sumberpucung, Sri Pawening, menekankan pentingnya kelanjutan bantuan dari pemerintah pusat untuk memperkuat ketahanan pangan.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Dody didampingi oleh Direktur Irigasi dan Rawa Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Bastari, serta Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN), Gunadi Antariksa. Kehadiran para pejabat tinggi ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendorong pengelolaan infrastruktur irigasi yang lebih baik demi kesejahteraan petani dan peningkatan ketahanan pangan nasional.(Courtesy picture:tangkapanlayaryoutube)
Menteri PU Dorong Optimalisasi Irigasi Molek untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan pengelolaan DI Molek agar mampu mendukung peningkatan hasil panen para petani setempat.
Malang, SOFUND.news – Dalam rangkaian kunjungan kerjanya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo melakukan peninjauan langsung ke Daerah Irigasi (DI) Molek yang terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (18/1).
Menteri Dody menyoroti potensi besar DI Molek yang telah berfungsi dengan baik selama ini. Ia mengungkapkan pentingnya perawatan dan peningkatan sistem irigasi agar petani di wilayah tersebut dapat meningkatkan frekuensi masa tanam mereka. Saat ini, petani di Kabupaten Malang umumnya mampu melakukan dua kali masa tanam dalam setahun. Dengan pembenahan berkelanjutan, harapannya adalah masa tanam dapat meningkat menjadi tiga kali dalam setahun, sehingga berdampak positif pada perekonomian lokal.

Secara teknis, DI Molek mencakup luas fungsional mencapai 3.883 hektare, dengan total panjang saluran primer mencapai 17,98 kilometer dan saluran sekunder sepanjang 29,37 kilometer. Wilayah yang menerima manfaat dari DI Molek ini meliputi Kecamatan Kepanjen, Kromengan, dan Sumberpucung. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Hendra Ahyadi, menjelaskan bahwa DI Molek merupakan salah satu warisan infrastruktur peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1901. Meskipun sudah berusia lebih dari satu abad, sistem irigasi ini masih berfungsi dengan baik. Dengan indeks pertanaman yang tinggi dan diharapkan mampu mencapai 284%, rata-rata produksi padi di wilayah ini tercatat sebesar 6,36 ton per hektare.
Bantuan yang tepat sasaran akan membantu petani meningkatkan hasil produksi mereka.
Tidak hanya itu, kunjungan ini juga menjadi momen bagi pemerintah daerah untuk menyampaikan apresiasi atas dukungan yang telah diberikan oleh Kementerian PU. Camat Sumberpucung, Sri Pawening, menekankan pentingnya kelanjutan bantuan dari pemerintah pusat untuk memperkuat ketahanan pangan.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Dody didampingi oleh Direktur Irigasi dan Rawa Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Bastari, serta Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN), Gunadi Antariksa. Kehadiran para pejabat tinggi ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendorong pengelolaan infrastruktur irigasi yang lebih baik demi kesejahteraan petani dan peningkatan ketahanan pangan nasional.(Courtesy picture:tangkapanlayaryoutube)