Pembangunan Rumah Panggung dan Apung di Muara Angke Dilanjutkan, Solusi Atasi Banjir Rob
Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) di bawah kepemimpinan Menteri Maruarar Sirait (Ara) melanjutkan pembangunan rumah panggung di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara.
Jakarta, SOFUND.news – Proyek ini merupakan upaya untuk menyediakan hunian layak bagi warga pesisir yang kerap terdampak banjir rob. Hal tersebut disampaikan Menteri Ara saat meninjau rumah panggung dan rumah apung hasil kolaborasi PT PAL Indonesia, Universitas Pertahanan (Unhan), dan PT Panca Karya Unggul Abadi pada Sabtu, 18 Januari 2025.
Rencana pembangunan tahap berikutnya mencakup 30 unit rumah panggung, masing-masing 14 unit di RT 6 dan 16 unit di RT 7, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan. Proyek ini didanai melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Harum Energi. Menteri Ara mengungkapkan kegembiraannya atas komitmen pembangunan yang dijadwalkan rampung dalam 75 hari. Ia menegaskan pentingnya verifikasi penerima bantuan agar tepat sasaran, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Ara juga mengapresiasi gotong royong berbagai pihak, seperti Unhan dan perusahaan pengembang, dalam mendukung program ini. “Kolaborasi ini sangat diperlukan untuk meneruskan perjuangan memenuhi kebutuhan rumah layak bagi rakyat,” ujarnya.
Dalam kunjungannya, Menteri Ara bertemu beberapa penerima manfaat program tersebut. Amin (59), salah satu penghuni rumah panggung, merasa lega karena keluarganya kini terbebas dari banjir rob. Sebelumnya, rumahnya sering kebanjiran hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. “Dengan rumah panggung ini, kami sekeluarga tidak perlu lagi khawatir kebanjiran saat tidur,” ungkapnya.
Sementara itu, Linda (36), seorang ibu dengan tiga anak yang tinggal di rumah apung, juga merasa terbantu. Sebelumnya, ia harus mengontrak rumah yang memberatkan biaya hidupnya. Kini, ia tidak hanya memiliki hunian layak, tetapi juga berharap para pemulung di sekitar daerahnya bisa mendapatkan bantuan serupa.
Selain meninjau rumah-rumah tersebut, Menteri Ara menyempatkan diri mengunjungi fasilitas pencetakan paving blok berbahan cangkang kerang hijau, sebuah program sosial dari Menteri Pertahanan periode sebelumnya, Prabowo Subianto. Menteri Ara mendorong masyarakat memanfaatkan hasil produksi paving blok untuk meningkatkan perekonomian lokal dan kesejahteraan mereka.
Keberhasilan mencatat tingkat kemiskinan terendah sepanjang sejarah merupakan langkah penting bagi Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera. Meski demikian, keberlanjutan program-program pengentasan kemiskinan menjadi kunci untuk memastikan tren ini terus berlanjut.
Program pembangunan rumah panggung dan apung ini merupakan bagian dari mitigasi masalah banjir rob yang sering melanda kawasan pesisir Pluit, di mana luapan air dapat mencapai 1 meter dan mengganggu aktivitas serta ekonomi warga. Kolaborasi antara PT PAL Indonesia, Unhan, dan PT Panca Karya Unggul menjadi langkah strategis dalam menyediakan hunian layak bagi masyarakat pesisir yang terdampak banjir rob. Proyek ini tidak hanya memberikan solusi bagi persoalan tempat tinggal, tetapi juga memberdayakan masyarakat melalui program-program sosial pendukung.(Courtesy picture:IGKementerianPKP)
Pembangunan Rumah Panggung dan Apung di Muara Angke Dilanjutkan, Solusi Atasi Banjir Rob
Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) di bawah kepemimpinan Menteri Maruarar Sirait (Ara) melanjutkan pembangunan rumah panggung di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara.
Jakarta, SOFUND.news – Proyek ini merupakan upaya untuk menyediakan hunian layak bagi warga pesisir yang kerap terdampak banjir rob. Hal tersebut disampaikan Menteri Ara saat meninjau rumah panggung dan rumah apung hasil kolaborasi PT PAL Indonesia, Universitas Pertahanan (Unhan), dan PT Panca Karya Unggul Abadi pada Sabtu, 18 Januari 2025.
Rencana pembangunan tahap berikutnya mencakup 30 unit rumah panggung, masing-masing 14 unit di RT 6 dan 16 unit di RT 7, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan. Proyek ini didanai melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Harum Energi. Menteri Ara mengungkapkan kegembiraannya atas komitmen pembangunan yang dijadwalkan rampung dalam 75 hari. Ia menegaskan pentingnya verifikasi penerima bantuan agar tepat sasaran, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Ara juga mengapresiasi gotong royong berbagai pihak, seperti Unhan dan perusahaan pengembang, dalam mendukung program ini. “Kolaborasi ini sangat diperlukan untuk meneruskan perjuangan memenuhi kebutuhan rumah layak bagi rakyat,” ujarnya.
Dalam kunjungannya, Menteri Ara bertemu beberapa penerima manfaat program tersebut. Amin (59), salah satu penghuni rumah panggung, merasa lega karena keluarganya kini terbebas dari banjir rob. Sebelumnya, rumahnya sering kebanjiran hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. “Dengan rumah panggung ini, kami sekeluarga tidak perlu lagi khawatir kebanjiran saat tidur,” ungkapnya.
Sementara itu, Linda (36), seorang ibu dengan tiga anak yang tinggal di rumah apung, juga merasa terbantu. Sebelumnya, ia harus mengontrak rumah yang memberatkan biaya hidupnya. Kini, ia tidak hanya memiliki hunian layak, tetapi juga berharap para pemulung di sekitar daerahnya bisa mendapatkan bantuan serupa.
Selain meninjau rumah-rumah tersebut, Menteri Ara menyempatkan diri mengunjungi fasilitas pencetakan paving blok berbahan cangkang kerang hijau, sebuah program sosial dari Menteri Pertahanan periode sebelumnya, Prabowo Subianto. Menteri Ara mendorong masyarakat memanfaatkan hasil produksi paving blok untuk meningkatkan perekonomian lokal dan kesejahteraan mereka.
Keberhasilan mencatat tingkat kemiskinan terendah sepanjang sejarah merupakan langkah penting bagi Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera. Meski demikian, keberlanjutan program-program pengentasan kemiskinan menjadi kunci untuk memastikan tren ini terus berlanjut.