PepsiCo Comeback! Cheetos, Lay’s, dan Doritos Siap Mengguncang Pasar Indonesia

Last Updated: March 14, 2025By Tags:

Jakarta, Sofund.news – Setelah memastikan kehadirannya kembali di Indonesia, PT PepsiCo Indonesia Foods and Beverages (PepsiCo Indonesia) mulai memasarkan produk makanan ringan andalannya. Salah satu yang kini sudah dapat dinikmati oleh konsumen Indonesia adalah Cheetos, yang tersedia di Alfamart, Alfagifts, dan Alfamidi. Dalam waktu dekat, Lay’s dan Doritos juga akan segera menyusul untuk meramaikan pasar makanan ringan di tanah air.

PepsiCo Indonesia menyatakan bahwa kehadiran mereka bertujuan untuk kembali menghadirkan merek-merek ikonik yang telah dikenal di lebih dari 200 negara. Investasi sebesar 200 juta dolar Amerika telah dikucurkan untuk membangun fasilitas manufaktur makanan ringan pertama mereka di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik seluas 60 ribu meter persegi ini telah beroperasi sejak Januari 2025 dan mengusung konsep ramah lingkungan dengan penggunaan 100 persen energi terbarukan serta sistem daur ulang air secara penuh.

Dengan hadirnya fasilitas ini, PepsiCo tidak hanya menargetkan pasar domestik tetapi juga ingin memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Investasi mereka diharapkan dapat memberdayakan petani lokal, menciptakan lapangan kerja, serta memperkuat rantai pasok dalam negeri.

Sebelumnya, PepsiCo sempat meninggalkan Indonesia pada 2021 setelah Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mengakuisisi 49 persen saham Fritolay Netherlands Holding BV, yang merupakan afiliasi PepsiCo. Akuisisi ini menjadikan ICBP sebagai pemilik hampir seluruh saham PT Indofood Fritolay Makmur dan menyebabkan PepsiCo serta afiliasinya tidak dapat lagi beroperasi di Indonesia.

Namun, dengan pasar Indonesia yang sangat besar—mewakili hampir setengah dari populasi Asia Tenggara—PepsiCo melihat peluang untuk kembali. Mereka menilai kebijakan pemerintah saat ini lebih kondusif bagi investasi asing, sehingga memungkinkan mereka untuk beroperasi kembali di Indonesia.

Sejarah panjang produk PepsiCo menunjukkan bagaimana merek-merek ini berkembang hingga menjadi favorit di seluruh dunia. Lay’s, yang pertama kali diperkenalkan oleh Herman W. Lay pada 1930-an, berhasil menjadi salah satu camilan paling populer setelah bergabung dengan Fritos pada 1961 dan kemudian menjadi bagian dari PepsiCo empat tahun kemudian.

Sementara itu, Doritos bermula dari ide Arch West, seorang eksekutif di Frito-Lay, yang melihat potensi besar pada keripik tortilla. Doritos pertama kali dipasarkan pada 1964 dan dengan cepat menjadi salah satu produk unggulan.

Cheetos, yang diciptakan oleh Charles Elmer Doolin pada 1948, juga mengalami perkembangan pesat setelah bergabung dengan Herman W. Lay untuk mendistribusikan produk ini secara luas. Dengan berbagai varian yang terus berkembang, Cheetos bahkan sempat membuka restoran pop-up di New York City dan berkolaborasi dengan berbagai jaringan makanan cepat saji.

Kini, dengan kembalinya PepsiCo ke Indonesia, para pencinta camilan di tanah air dapat kembali menikmati produk-produk legendaris ini. Kehadiran mereka diharapkan dapat memperkaya pilihan camilan bagi masyarakat sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. (Courtsey Picture : Tangkapan Layar Media sosial Tiktok)

PepsiCo Comeback! Cheetos, Lay’s, dan Doritos Siap Mengguncang Pasar Indonesia

Last Updated: March 14, 2025By Tags:

Jakarta, Sofund.news – Setelah memastikan kehadirannya kembali di Indonesia, PT PepsiCo Indonesia Foods and Beverages (PepsiCo Indonesia) mulai memasarkan produk makanan ringan andalannya. Salah satu yang kini sudah dapat dinikmati oleh konsumen Indonesia adalah Cheetos, yang tersedia di Alfamart, Alfagifts, dan Alfamidi. Dalam waktu dekat, Lay’s dan Doritos juga akan segera menyusul untuk meramaikan pasar makanan ringan di tanah air.

PepsiCo Indonesia menyatakan bahwa kehadiran mereka bertujuan untuk kembali menghadirkan merek-merek ikonik yang telah dikenal di lebih dari 200 negara. Investasi sebesar 200 juta dolar Amerika telah dikucurkan untuk membangun fasilitas manufaktur makanan ringan pertama mereka di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik seluas 60 ribu meter persegi ini telah beroperasi sejak Januari 2025 dan mengusung konsep ramah lingkungan dengan penggunaan 100 persen energi terbarukan serta sistem daur ulang air secara penuh.

Dengan hadirnya fasilitas ini, PepsiCo tidak hanya menargetkan pasar domestik tetapi juga ingin memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Investasi mereka diharapkan dapat memberdayakan petani lokal, menciptakan lapangan kerja, serta memperkuat rantai pasok dalam negeri.

Sebelumnya, PepsiCo sempat meninggalkan Indonesia pada 2021 setelah Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mengakuisisi 49 persen saham Fritolay Netherlands Holding BV, yang merupakan afiliasi PepsiCo. Akuisisi ini menjadikan ICBP sebagai pemilik hampir seluruh saham PT Indofood Fritolay Makmur dan menyebabkan PepsiCo serta afiliasinya tidak dapat lagi beroperasi di Indonesia.

Namun, dengan pasar Indonesia yang sangat besar—mewakili hampir setengah dari populasi Asia Tenggara—PepsiCo melihat peluang untuk kembali. Mereka menilai kebijakan pemerintah saat ini lebih kondusif bagi investasi asing, sehingga memungkinkan mereka untuk beroperasi kembali di Indonesia.

Sejarah panjang produk PepsiCo menunjukkan bagaimana merek-merek ini berkembang hingga menjadi favorit di seluruh dunia. Lay’s, yang pertama kali diperkenalkan oleh Herman W. Lay pada 1930-an, berhasil menjadi salah satu camilan paling populer setelah bergabung dengan Fritos pada 1961 dan kemudian menjadi bagian dari PepsiCo empat tahun kemudian.

Sementara itu, Doritos bermula dari ide Arch West, seorang eksekutif di Frito-Lay, yang melihat potensi besar pada keripik tortilla. Doritos pertama kali dipasarkan pada 1964 dan dengan cepat menjadi salah satu produk unggulan.

Cheetos, yang diciptakan oleh Charles Elmer Doolin pada 1948, juga mengalami perkembangan pesat setelah bergabung dengan Herman W. Lay untuk mendistribusikan produk ini secara luas. Dengan berbagai varian yang terus berkembang, Cheetos bahkan sempat membuka restoran pop-up di New York City dan berkolaborasi dengan berbagai jaringan makanan cepat saji.

Kini, dengan kembalinya PepsiCo ke Indonesia, para pencinta camilan di tanah air dapat kembali menikmati produk-produk legendaris ini. Kehadiran mereka diharapkan dapat memperkaya pilihan camilan bagi masyarakat sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. (Courtsey Picture : Tangkapan Layar Media sosial Tiktok)