Pickleball: Olahraga Seru dan Inklusif yang Mulai Berkembang di Indonesia

Last Updated: March 16, 2025By Tags: ,

Jakarta, Sofund.news – Pickleball, olahraga yang berasal dari Amerika Serikat, kini mulai diperkenalkan dan digaungkan di Indonesia oleh Pengurus Besar Federasi Pickleball Indonesia (FPI). Olahraga ini pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 2019 dan sejak itu, popularitasnya terus meningkat, terutama di kalangan universitas dan masyarakat umum. Pickleball bahkan dipertandingkan sebagai pertandingan eksibisi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024. Federasi Pickleball Indonesia (FPI) juga memiliki proyeksi ambisius untuk mengirimkan atlet ke Olimpiade Los Angeles 2028.

Pickleball adalah olahraga yang menggabungkan elemen dari bulu tangkis, tenis, dan tenis meja. Permainan ini menawarkan keseruan sekaligus inklusivitas, sehingga bisa dinikmati oleh semua usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Menurut Harlin Rahardjo, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Indonesia Pickleball Federation, peraturan pickleball mirip dengan bulu tangkis, baik dari segi cara menghitung poin maupun konsep permainannya. Selain itu, olahraga ini memiliki dampak yang lebih rendah pada tubuh, sehingga cocok untuk berbagai kalangan.

Pickleball pertama kali ditemukan di Amerika Serikat pada tahun 1965 dan kini telah menjadi olahraga yang sangat populer di negara asalnya. Bahkan, ajang bergengsi seperti Pickleball Slam digawangi oleh legenda tenis dunia, Andre Agassi dan Steffi Graf. Di Indonesia, olahraga ini diperkenalkan oleh seorang akademisi dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang mempelajarinya saat berada di China pada tahun 2019.

Harlin Rahardjo menjelaskan bahwa ada peluang besar bagi pickleball untuk menjadi cabang eksibisi di Olimpiade Los Angeles 2028, mengingat popularitasnya yang tinggi di Amerika Serikat. Jika eksibisi ini berjalan sukses, besar kemungkinan pickleball akan dipertandingkan secara resmi pada Olimpiade 2032. Hal ini mirip dengan sejarah bulu tangkis, yang pada tahun 1988 hanya dipertandingkan sebagai eksibisi sebelum akhirnya menjadi cabang resmi pada Olimpiade 1992.

Meskipun potensi pickleball di Indonesia cukup besar, FPI menghadapi tantangan dalam mencetak atlet dari usia dini. Saat ini, sebagian besar atlet pickleball di Indonesia berasal dari latar belakang olahraga lain seperti squash, tenis, atau bulu tangkis. Bahkan, ada mantan atlet squash yang kini bekerja sebagai pelatih di Singapura tetapi masih aktif bertanding di tingkat internasional.

Untuk mengatasi tantangan ini, FPI berencana memperkenalkan pickleball sejak pendidikan dasar. Kerja sama dengan Departemen Pendidikan Dasar dan Menengah diharapkan dapat membantu dalam pembinaan generasi muda. Selain itu, kompetisi antar sekolah dan universitas perlu digalakkan untuk mencetak bibit unggul. Harlin menekankan bahwa pickleball adalah olahraga yang mudah dipelajari dan bisa dimainkan dengan cepat. Bahkan, pemula yang baru memegang raket pun bisa langsung bermain.

Untuk lebih memperkenalkan olahraga ini, FPI mengadakan sosialisasi pickleball kepada kalangan selebriti dan wartawan di VATA Courts Graha Capital 2, Kemang, Jakarta Selatan. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan awareness masyarakat tentang olahraga yang seru dan mudah dimainkan ini. Pickleball tidak membutuhkan lapangan yang besar, dengan ukuran lapangan yang sama dengan bulu tangkis. Peralatan yang dibutuhkan juga relatif terjangkau, dengan harga raket mulai dari Rp 300 ribu.

Artis Marini Zumarnis, yang turut hadir dalam acara sosialisasi tersebut, mengungkapkan ketertarikannya pada pickleball. Menurutnya, olahraga ini sangat seru dan cocok untuk hang out bersama teman-teman. Selain itu, lokasi lapangan pickleball di Kemang yang berada di roof top lantai 4 Graha Kapital 2 juga menjadi nilai tambah, karena memungkinkan pemain untuk menikmati pemandangan kota Jakarta sambil berolahraga.

Dengan segala keunggulan dan potensinya, pickleball diharapkan dapat menjadi olahraga populer di Indonesia. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, akan sangat penting untuk mengembangkan olahraga ini lebih lanjut. Jika berhasil, bukan tidak mungkin Indonesia akan melahirkan atlet-atlet pickleball yang mampu bersaing di tingkat internasional, bahkan di ajang Olimpiade.(Courtesy picture:ilustrasi olahraga pickleball)

Pickleball: Olahraga Seru dan Inklusif yang Mulai Berkembang di Indonesia

Last Updated: March 16, 2025By Tags: ,

Jakarta, Sofund.news – Pickleball, olahraga yang berasal dari Amerika Serikat, kini mulai diperkenalkan dan digaungkan di Indonesia oleh Pengurus Besar Federasi Pickleball Indonesia (FPI). Olahraga ini pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 2019 dan sejak itu, popularitasnya terus meningkat, terutama di kalangan universitas dan masyarakat umum. Pickleball bahkan dipertandingkan sebagai pertandingan eksibisi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024. Federasi Pickleball Indonesia (FPI) juga memiliki proyeksi ambisius untuk mengirimkan atlet ke Olimpiade Los Angeles 2028.

Pickleball adalah olahraga yang menggabungkan elemen dari bulu tangkis, tenis, dan tenis meja. Permainan ini menawarkan keseruan sekaligus inklusivitas, sehingga bisa dinikmati oleh semua usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Menurut Harlin Rahardjo, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Indonesia Pickleball Federation, peraturan pickleball mirip dengan bulu tangkis, baik dari segi cara menghitung poin maupun konsep permainannya. Selain itu, olahraga ini memiliki dampak yang lebih rendah pada tubuh, sehingga cocok untuk berbagai kalangan.

Pickleball pertama kali ditemukan di Amerika Serikat pada tahun 1965 dan kini telah menjadi olahraga yang sangat populer di negara asalnya. Bahkan, ajang bergengsi seperti Pickleball Slam digawangi oleh legenda tenis dunia, Andre Agassi dan Steffi Graf. Di Indonesia, olahraga ini diperkenalkan oleh seorang akademisi dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang mempelajarinya saat berada di China pada tahun 2019.

Harlin Rahardjo menjelaskan bahwa ada peluang besar bagi pickleball untuk menjadi cabang eksibisi di Olimpiade Los Angeles 2028, mengingat popularitasnya yang tinggi di Amerika Serikat. Jika eksibisi ini berjalan sukses, besar kemungkinan pickleball akan dipertandingkan secara resmi pada Olimpiade 2032. Hal ini mirip dengan sejarah bulu tangkis, yang pada tahun 1988 hanya dipertandingkan sebagai eksibisi sebelum akhirnya menjadi cabang resmi pada Olimpiade 1992.

Meskipun potensi pickleball di Indonesia cukup besar, FPI menghadapi tantangan dalam mencetak atlet dari usia dini. Saat ini, sebagian besar atlet pickleball di Indonesia berasal dari latar belakang olahraga lain seperti squash, tenis, atau bulu tangkis. Bahkan, ada mantan atlet squash yang kini bekerja sebagai pelatih di Singapura tetapi masih aktif bertanding di tingkat internasional.

Untuk mengatasi tantangan ini, FPI berencana memperkenalkan pickleball sejak pendidikan dasar. Kerja sama dengan Departemen Pendidikan Dasar dan Menengah diharapkan dapat membantu dalam pembinaan generasi muda. Selain itu, kompetisi antar sekolah dan universitas perlu digalakkan untuk mencetak bibit unggul. Harlin menekankan bahwa pickleball adalah olahraga yang mudah dipelajari dan bisa dimainkan dengan cepat. Bahkan, pemula yang baru memegang raket pun bisa langsung bermain.

Untuk lebih memperkenalkan olahraga ini, FPI mengadakan sosialisasi pickleball kepada kalangan selebriti dan wartawan di VATA Courts Graha Capital 2, Kemang, Jakarta Selatan. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan awareness masyarakat tentang olahraga yang seru dan mudah dimainkan ini. Pickleball tidak membutuhkan lapangan yang besar, dengan ukuran lapangan yang sama dengan bulu tangkis. Peralatan yang dibutuhkan juga relatif terjangkau, dengan harga raket mulai dari Rp 300 ribu.

Artis Marini Zumarnis, yang turut hadir dalam acara sosialisasi tersebut, mengungkapkan ketertarikannya pada pickleball. Menurutnya, olahraga ini sangat seru dan cocok untuk hang out bersama teman-teman. Selain itu, lokasi lapangan pickleball di Kemang yang berada di roof top lantai 4 Graha Kapital 2 juga menjadi nilai tambah, karena memungkinkan pemain untuk menikmati pemandangan kota Jakarta sambil berolahraga.

Dengan segala keunggulan dan potensinya, pickleball diharapkan dapat menjadi olahraga populer di Indonesia. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, akan sangat penting untuk mengembangkan olahraga ini lebih lanjut. Jika berhasil, bukan tidak mungkin Indonesia akan melahirkan atlet-atlet pickleball yang mampu bersaing di tingkat internasional, bahkan di ajang Olimpiade.(Courtesy picture:ilustrasi olahraga pickleball)