Raksasa Bisnis Korea Selatan Mantapkan Investasi Strategis di Indonesia, Airlangga Soroti Kolaborasi Ekonomi Berkelanjutan
Jakarta, Sofund.news – Delegasi bisnis dari Federasi Industri Korea (The Federation of Korean Industries/FKI) melakukan kunjungan penting ke kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta untuk membahas peluang dan rencana perluasan investasi mereka di Indonesia. Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Chairman Lotte Corporation, Shin Dongbin, dan dihadiri oleh sejumlah perusahaan besar Korea Selatan yang telah menjalin hubungan bisnis dengan Indonesia.
Perusahaan-perusahaan ternama seperti Lotte Group, POSCO, Hanhwa, KCC Glass, KB Group, Samsung, CJ, LG CNS, EcoPro, SK Plasma, SPC Group, MegazoneCloud, dan LS MTRON menyatakan minat serius untuk memperluas kehadiran mereka di pasar Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, mereka berdiskusi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terkait keberlanjutan investasi serta komitmen baru dalam memperdalam kerja sama ekonomi antar kedua negara.
Airlangga menekankan bahwa hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan yang telah terjalin selama beberapa dekade kini memasuki fase strategis yang lebih mendalam. Ia menyebut bahwa kerja sama ini mencakup berbagai sektor penting, seperti manufaktur, teknologi, energi, dan infrastruktur, yang semuanya menjadi pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Salah satu contoh konkret dari kolaborasi ini adalah kerja sama lanjutan antara Hyundai Motor Company dengan pemerintah Indonesia dalam mengembangkan mobil listrik dan ekosistem hidrogen. Selain itu, investasi antara POSCO dan Krakatau Steel dalam sektor baja juga menjadi sorotan, khususnya dalam mendukung proses hilirisasi dan peningkatan nilai tambah produksi dalam negeri.
Beberapa inisiatif lain yang dibahas antara lain rencana pengembangan sektor keuangan digital oleh Hanhwa General Insurance, pembangunan pabrik katoda berbasis nikel Indonesia untuk memenuhi permintaan global, serta ekspansi bisnis Lotte Shopping di pasar ritel Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan pentingnya percepatan penyelesaian proyek kompleks petrokimia di Cilegon, Banten, yang diproyeksikan akan memberikan kontribusi besar terhadap pemenuhan kebutuhan industri dalam negeri.
Dalam kunjungan ini, FKI menyampaikan apresiasi atas komitmen pemerintah Indonesia yang dinilai konsisten dalam mendukung iklim investasi yang sehat, termasuk percepatan implementasi Indonesia–Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA). Selain itu, langkah pemerintah Indonesia dalam merundingkan tarif resiprokal dengan Amerika Serikat turut mendapat perhatian, karena hal tersebut diyakini akan memberikan dampak positif bagi investor Korea Selatan di Indonesia.
Airlangga menggarisbawahi bahwa kerja sama internasional, terutama dengan mitra seperti Korea Selatan, harus memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, aspek ekonomi harus berjalan seiring dengan kepedulian terhadap lingkungan dan keberlanjutan sosial. Oleh karena itu, seluruh kerja sama yang dijalin akan diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif serta menjaga keberlanjutan jangka panjang.
Pertemuan ini menandai penguatan hubungan strategis antara Indonesia dan Korea Selatan. Kombinasi kekuatan teknologi Korea dan kekayaan sumber daya alam serta tenaga kerja Indonesia diyakini akan menciptakan sinergi kuat dalam membangun masa depan ekonomi kedua negara secara bersama-sama.(Courtesy picture:Dok Kemenko Perekonomian)
Raksasa Bisnis Korea Selatan Mantapkan Investasi Strategis di Indonesia, Airlangga Soroti Kolaborasi Ekonomi Berkelanjutan
Jakarta, Sofund.news – Delegasi bisnis dari Federasi Industri Korea (The Federation of Korean Industries/FKI) melakukan kunjungan penting ke kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta untuk membahas peluang dan rencana perluasan investasi mereka di Indonesia. Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Chairman Lotte Corporation, Shin Dongbin, dan dihadiri oleh sejumlah perusahaan besar Korea Selatan yang telah menjalin hubungan bisnis dengan Indonesia.
Perusahaan-perusahaan ternama seperti Lotte Group, POSCO, Hanhwa, KCC Glass, KB Group, Samsung, CJ, LG CNS, EcoPro, SK Plasma, SPC Group, MegazoneCloud, dan LS MTRON menyatakan minat serius untuk memperluas kehadiran mereka di pasar Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, mereka berdiskusi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terkait keberlanjutan investasi serta komitmen baru dalam memperdalam kerja sama ekonomi antar kedua negara.
Airlangga menekankan bahwa hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan yang telah terjalin selama beberapa dekade kini memasuki fase strategis yang lebih mendalam. Ia menyebut bahwa kerja sama ini mencakup berbagai sektor penting, seperti manufaktur, teknologi, energi, dan infrastruktur, yang semuanya menjadi pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Salah satu contoh konkret dari kolaborasi ini adalah kerja sama lanjutan antara Hyundai Motor Company dengan pemerintah Indonesia dalam mengembangkan mobil listrik dan ekosistem hidrogen. Selain itu, investasi antara POSCO dan Krakatau Steel dalam sektor baja juga menjadi sorotan, khususnya dalam mendukung proses hilirisasi dan peningkatan nilai tambah produksi dalam negeri.
Beberapa inisiatif lain yang dibahas antara lain rencana pengembangan sektor keuangan digital oleh Hanhwa General Insurance, pembangunan pabrik katoda berbasis nikel Indonesia untuk memenuhi permintaan global, serta ekspansi bisnis Lotte Shopping di pasar ritel Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan pentingnya percepatan penyelesaian proyek kompleks petrokimia di Cilegon, Banten, yang diproyeksikan akan memberikan kontribusi besar terhadap pemenuhan kebutuhan industri dalam negeri.
Dalam kunjungan ini, FKI menyampaikan apresiasi atas komitmen pemerintah Indonesia yang dinilai konsisten dalam mendukung iklim investasi yang sehat, termasuk percepatan implementasi Indonesia–Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA). Selain itu, langkah pemerintah Indonesia dalam merundingkan tarif resiprokal dengan Amerika Serikat turut mendapat perhatian, karena hal tersebut diyakini akan memberikan dampak positif bagi investor Korea Selatan di Indonesia.
Airlangga menggarisbawahi bahwa kerja sama internasional, terutama dengan mitra seperti Korea Selatan, harus memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, aspek ekonomi harus berjalan seiring dengan kepedulian terhadap lingkungan dan keberlanjutan sosial. Oleh karena itu, seluruh kerja sama yang dijalin akan diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif serta menjaga keberlanjutan jangka panjang.
Pertemuan ini menandai penguatan hubungan strategis antara Indonesia dan Korea Selatan. Kombinasi kekuatan teknologi Korea dan kekayaan sumber daya alam serta tenaga kerja Indonesia diyakini akan menciptakan sinergi kuat dalam membangun masa depan ekonomi kedua negara secara bersama-sama.(Courtesy picture:Dok Kemenko Perekonomian)