Samsung Kembali Kuasai Pasar Semikonduktor Dunia pada 2024
Jakarta, Sofund.news – Samsung kembali merebut posisi puncak dalam industri semikonduktor global pada tahun 2024, mengungguli para pesaingnya, termasuk Intel. Berdasarkan laporan terbaru dari firma riset pasar Gartner, raksasa teknologi asal Korea Selatan ini mencatatkan pendapatan sebesar 66,5 miliar dolar AS (sekitar Rp 1.086 triliun). Angka ini menunjukkan lonjakan sebesar 62,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, di mana perusahaan membukukan pendapatan sebesar 40,9 miliar dolar AS (sekitar Rp 668 triliun). Dengan pencapaian ini, Samsung berhasil menguasai sekitar 10,6 persen pangsa pasar semikonduktor global.
Keberhasilan Samsung menandai kembalinya dominasi mereka setelah sebelumnya harus merelakan posisi teratas kepada Intel pada tahun 2023. Perusahaan ini tetap menjadi pemain utama dalam berbagai segmen chip, termasuk memori DRAM, HBM, dan NAND, serta chip prosesor CPU dan GPU. Namun, perjalanan Samsung tidak sepenuhnya mulus. Beberapa waktu lalu, perusahaan sempat menghadapi tantangan besar akibat masalah panas berlebih (overheat) pada chip HBM yang digunakan dalam GPU pendukung kecerdasan buatan (AI). Akibatnya, Samsung kehilangan beberapa kontrak penting, termasuk dari Nvidia.
Namun, laporan terbaru menunjukkan bahwa masalah tersebut telah berhasil diatasi. Bahkan, Samsung kini telah memperoleh sertifikasi dari Nvidia, yang membuka peluang besar untuk meningkatkan penjualan pada tahun 2025. Meski demikian, Samsung masih menghadapi persaingan ketat, terutama dalam teknologi fabrikasi chip. Perusahaan saat ini masih berupaya menyempurnakan teknologi fabrikasi 3 nanometer (nm), sementara pesaing utamanya, TSMC, telah bersiap meluncurkan chip 2 nm ke pasar pada tahun mendatang.
Selain Samsung, laporan Gartner juga mengungkap daftar 10 perusahaan semikonduktor dengan pendapatan tertinggi pada tahun 2024. Intel menempati posisi kedua dengan pendapatan sebesar 49,1 miliar dolar AS (sekitar Rp 802 triliun), hanya mengalami pertumbuhan tipis sebesar 0,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, Nvidia menunjukkan peningkatan luar biasa dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 83,6 persen, mencapai 45,9 miliar dolar AS (sekitar Rp 749 triliun). Lompatan ini membuat Nvidia naik peringkat dari posisi kelima pada 2023 ke posisi ketiga di tahun 2024.
Perusahaan lain seperti Qualcomm dan AMD juga masuk dalam daftar 10 besar. Secara keseluruhan, industri semikonduktor global mengalami pertumbuhan signifikan dengan total pendapatan mencapai 626 miliar dolar AS pada tahun 2024, meningkat 18,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap GPU dan prosesor AI, terutama yang digunakan dalam pusat data.
Menurut analis Gartner, George Brocklehurst, pusat data menjadi pasar semikonduktor terbesar kedua setelah sektor smartphone. Permintaan untuk pemrosesan AI dan kecerdasan buatan generatif menjadi faktor utama yang mendorong lonjakan ini. Melihat tren ini, Gartner memperkirakan bahwa pada tahun 2025, total pendapatan industri semikonduktor dapat terus meningkat hingga mencapai 705 miliar dolar AS.(Courtesy picture:Ilistrasi Samsung)
Samsung Kembali Kuasai Pasar Semikonduktor Dunia pada 2024
Jakarta, Sofund.news – Samsung kembali merebut posisi puncak dalam industri semikonduktor global pada tahun 2024, mengungguli para pesaingnya, termasuk Intel. Berdasarkan laporan terbaru dari firma riset pasar Gartner, raksasa teknologi asal Korea Selatan ini mencatatkan pendapatan sebesar 66,5 miliar dolar AS (sekitar Rp 1.086 triliun). Angka ini menunjukkan lonjakan sebesar 62,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, di mana perusahaan membukukan pendapatan sebesar 40,9 miliar dolar AS (sekitar Rp 668 triliun). Dengan pencapaian ini, Samsung berhasil menguasai sekitar 10,6 persen pangsa pasar semikonduktor global.
Keberhasilan Samsung menandai kembalinya dominasi mereka setelah sebelumnya harus merelakan posisi teratas kepada Intel pada tahun 2023. Perusahaan ini tetap menjadi pemain utama dalam berbagai segmen chip, termasuk memori DRAM, HBM, dan NAND, serta chip prosesor CPU dan GPU. Namun, perjalanan Samsung tidak sepenuhnya mulus. Beberapa waktu lalu, perusahaan sempat menghadapi tantangan besar akibat masalah panas berlebih (overheat) pada chip HBM yang digunakan dalam GPU pendukung kecerdasan buatan (AI). Akibatnya, Samsung kehilangan beberapa kontrak penting, termasuk dari Nvidia.
Namun, laporan terbaru menunjukkan bahwa masalah tersebut telah berhasil diatasi. Bahkan, Samsung kini telah memperoleh sertifikasi dari Nvidia, yang membuka peluang besar untuk meningkatkan penjualan pada tahun 2025. Meski demikian, Samsung masih menghadapi persaingan ketat, terutama dalam teknologi fabrikasi chip. Perusahaan saat ini masih berupaya menyempurnakan teknologi fabrikasi 3 nanometer (nm), sementara pesaing utamanya, TSMC, telah bersiap meluncurkan chip 2 nm ke pasar pada tahun mendatang.
Selain Samsung, laporan Gartner juga mengungkap daftar 10 perusahaan semikonduktor dengan pendapatan tertinggi pada tahun 2024. Intel menempati posisi kedua dengan pendapatan sebesar 49,1 miliar dolar AS (sekitar Rp 802 triliun), hanya mengalami pertumbuhan tipis sebesar 0,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, Nvidia menunjukkan peningkatan luar biasa dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 83,6 persen, mencapai 45,9 miliar dolar AS (sekitar Rp 749 triliun). Lompatan ini membuat Nvidia naik peringkat dari posisi kelima pada 2023 ke posisi ketiga di tahun 2024.
Perusahaan lain seperti Qualcomm dan AMD juga masuk dalam daftar 10 besar. Secara keseluruhan, industri semikonduktor global mengalami pertumbuhan signifikan dengan total pendapatan mencapai 626 miliar dolar AS pada tahun 2024, meningkat 18,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap GPU dan prosesor AI, terutama yang digunakan dalam pusat data.
Menurut analis Gartner, George Brocklehurst, pusat data menjadi pasar semikonduktor terbesar kedua setelah sektor smartphone. Permintaan untuk pemrosesan AI dan kecerdasan buatan generatif menjadi faktor utama yang mendorong lonjakan ini. Melihat tren ini, Gartner memperkirakan bahwa pada tahun 2025, total pendapatan industri semikonduktor dapat terus meningkat hingga mencapai 705 miliar dolar AS.(Courtesy picture:Ilistrasi Samsung)