Tim Badminton Indonesia Terbang ke China, Siap Tempur di Piala Sudirman Meski Ditinggal Dua Pemain Andalan

Last Updated: April 24, 2025By Tags: ,

Jakarta, Sofund.news – Tim nasional badminton Indonesia resmi bertolak menuju Xiamen, China pada Kamis (24/4/2025) untuk berlaga di ajang bergengsi Piala Sudirman 2025. Persiapan matang dilakukan demi meraih hasil terbaik di turnamen beregu campuran tingkat dunia ini. Meski sempat diterpa kabar kurang menyenangkan terkait absennya dua pemain andalan, tim tetap optimis menyambut pertandingan dengan semangat juang tinggi.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Eng Hian, mengungkapkan bahwa seluruh pemain yang masuk dalam skuad saat ini dalam kondisi prima dan tidak mengalami gangguan kesehatan. Ia menekankan bahwa keputusan untuk terbang lebih awal, yakni dua hari sebelum jadwal pertandingan pertama, merupakan hasil diskusi strategis dengan tim pelatih. Langkah ini diambil agar para pemain memiliki waktu yang cukup untuk beradaptasi dengan kondisi setempat dan menjalani sesi latihan tambahan sebelum laga resmi dimulai.

Keputusan lainnya yang diambil oleh tim adalah menggunakan penerbangan langsung menuju China. Menurut PBSI, pilihan ini dipilih guna mempersingkat durasi perjalanan sekaligus menjaga kondisi fisik para atlet tetap optimal. Dengan penerbangan siang hari berdurasi sekitar lima jam, tim bisa tiba di Xiamen sebelum malam hari, menikmati makan malam, dan langsung beristirahat untuk menjalani latihan esok harinya.

Meski persiapan berjalan baik, tim Indonesia tak lepas dari kendala. Jelang keberangkatan, tunggal putri utama Gregoria Mariska Tunjung dipastikan batal ikut serta karena mengalami gangguan kesehatan. Hal ini menjadi kehilangan besar mengingat Gregoria merupakan salah satu andalan di sektor tunggal putri. Untuk mengisi kekosongan tersebut, PBSI memasukkan nama Ester Nurumi Tri Wardoyo ke dalam daftar skuad.

Tak hanya Gregoria, sektor ganda putra juga mengalami kekosongan setelah Leo Rolly Carnando belum menunjukkan pemulihan penuh dari cedera yang dideritanya. Namun, berbeda dengan kasus Gregoria, PBSI tidak mengirimkan pengganti untuk Leo, yang membuat komposisi ganda putra akan bergantung pada pemain yang tersisa.

Meskipun kehilangan dua pemain penting, atmosfer positif tetap terasa dalam rombongan tim. Semangat kolektif untuk membawa pulang kemenangan tetap menyala, terutama setelah berbagai persiapan dilakukan secara intensif oleh pelatih dan tim pendukung. Dukungan penuh dari federasi, strategi matang dalam perjalanan, serta mentalitas para atlet yang tak mudah goyah menjadi modal utama dalam menghadapi Piala Sudirman tahun ini.

Kini, seluruh mata tertuju pada kiprah tim Merah Putih di turnamen tersebut. Akankah mereka mampu menaklukkan lawan-lawan kuat dari negara lain dan membawa pulang Piala Sudirman ke tanah air? Semua akan terjawab dalam beberapa hari ke depan, saat para pahlawan badminton Indonesia unjuk gigi di Xiamen.(Courtesy picture: Dok PBSI)

Tim Badminton Indonesia Terbang ke China, Siap Tempur di Piala Sudirman Meski Ditinggal Dua Pemain Andalan

Last Updated: April 24, 2025By Tags: ,

Jakarta, Sofund.news – Tim nasional badminton Indonesia resmi bertolak menuju Xiamen, China pada Kamis (24/4/2025) untuk berlaga di ajang bergengsi Piala Sudirman 2025. Persiapan matang dilakukan demi meraih hasil terbaik di turnamen beregu campuran tingkat dunia ini. Meski sempat diterpa kabar kurang menyenangkan terkait absennya dua pemain andalan, tim tetap optimis menyambut pertandingan dengan semangat juang tinggi.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Eng Hian, mengungkapkan bahwa seluruh pemain yang masuk dalam skuad saat ini dalam kondisi prima dan tidak mengalami gangguan kesehatan. Ia menekankan bahwa keputusan untuk terbang lebih awal, yakni dua hari sebelum jadwal pertandingan pertama, merupakan hasil diskusi strategis dengan tim pelatih. Langkah ini diambil agar para pemain memiliki waktu yang cukup untuk beradaptasi dengan kondisi setempat dan menjalani sesi latihan tambahan sebelum laga resmi dimulai.

Keputusan lainnya yang diambil oleh tim adalah menggunakan penerbangan langsung menuju China. Menurut PBSI, pilihan ini dipilih guna mempersingkat durasi perjalanan sekaligus menjaga kondisi fisik para atlet tetap optimal. Dengan penerbangan siang hari berdurasi sekitar lima jam, tim bisa tiba di Xiamen sebelum malam hari, menikmati makan malam, dan langsung beristirahat untuk menjalani latihan esok harinya.

Meski persiapan berjalan baik, tim Indonesia tak lepas dari kendala. Jelang keberangkatan, tunggal putri utama Gregoria Mariska Tunjung dipastikan batal ikut serta karena mengalami gangguan kesehatan. Hal ini menjadi kehilangan besar mengingat Gregoria merupakan salah satu andalan di sektor tunggal putri. Untuk mengisi kekosongan tersebut, PBSI memasukkan nama Ester Nurumi Tri Wardoyo ke dalam daftar skuad.

Tak hanya Gregoria, sektor ganda putra juga mengalami kekosongan setelah Leo Rolly Carnando belum menunjukkan pemulihan penuh dari cedera yang dideritanya. Namun, berbeda dengan kasus Gregoria, PBSI tidak mengirimkan pengganti untuk Leo, yang membuat komposisi ganda putra akan bergantung pada pemain yang tersisa.

Meskipun kehilangan dua pemain penting, atmosfer positif tetap terasa dalam rombongan tim. Semangat kolektif untuk membawa pulang kemenangan tetap menyala, terutama setelah berbagai persiapan dilakukan secara intensif oleh pelatih dan tim pendukung. Dukungan penuh dari federasi, strategi matang dalam perjalanan, serta mentalitas para atlet yang tak mudah goyah menjadi modal utama dalam menghadapi Piala Sudirman tahun ini.

Kini, seluruh mata tertuju pada kiprah tim Merah Putih di turnamen tersebut. Akankah mereka mampu menaklukkan lawan-lawan kuat dari negara lain dan membawa pulang Piala Sudirman ke tanah air? Semua akan terjawab dalam beberapa hari ke depan, saat para pahlawan badminton Indonesia unjuk gigi di Xiamen.(Courtesy picture: Dok PBSI)