Wamen Viva Yoga Dorong Payahe Jadi Lumbung Pangan Maluku Utara
Kita Jadikan Kawasan Transmigrasi Payahe Sebagai Lumbung Pangan Dari Maluku Utara
Jakarta, SOFUND.news – Ruang kerja Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, pada Rabu (15/1/2025), dipenuhi oleh anggota DPRD, Kepala Dinas Transmigrasi, dan jajaran Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara. Pertemuan ini bertujuan membahas perkembangan kawasan transmigrasi di Tidore, khususnya di Payahe, yang telah menjadi salah satu kawasan transmigrasi prioritas bidang.
Dalam diskusi tersebut, Viva Yoga menjelaskan bahwa Provinsi Maluku Utara memiliki empat kawasan transmigrasi yang termasuk prioritas nasional serta empat kawasan lainnya yang menjadi prioritas bidang. Salah satu kawasan tersebut adalah Payahe di Tidore. Di kawasan ini, Kementerian Transmigrasi telah menjalankan berbagai program pembangunan, seperti peningkatan jalan poros, normalisasi saluran, pembangunan gorong-gorong, plat decker, box culvert, hingga lanjutan pembangunan tembok tepi. Langkah-langkah ini bertujuan mendukung infrastruktur dasar yang diperlukan untuk pengembangan wilayah transmigrasi.
Viva Yoga juga menekankan bahwa transmigrasi saat ini dilaksanakan melalui pendekatan yang terintegrasi dan kolaboratif antar-kementerian teknis. Dalam pembangunan kawasan transmigrasi, peran berbagai kementerian sangat penting. Contohnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menangani infrastruktur jalan, Kementerian Pertanian mengurus sektor pertanian, sementara Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bertanggung jawab atas legalitas lahan. “Kolaborasi seperti ini memastikan pembangunan berjalan lebih efektif dan efisien,” jelas Viva Yoga.
Sejalan dengan prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan, Viva Yoga menegaskan bahwa kawasan transmigrasi Payahe memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung pangan Maluku Utara.
Dengan lahan yang subur dan keberadaan kelompok-kelompok tani di wilayah tersebut, pengembangan sektor pertanian di Payahe diyakini dapat mendukung ketahanan pangan nasional. Viva Yoga optimis bahwa kawasan transmigrasi di Pulau Halmahera, termasuk Payahe, dapat memainkan peran penting dalam menciptakan lumbung pangan regional.
Ia juga mengingatkan pentingnya peran Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan pemerintah kabupaten/kota di Pulau Halmahera untuk memberikan perhatian khusus terhadap pengelolaan dan pengembangan kawasan transmigrasi. Dengan kerja sama dan sinergi semua pihak, kawasan ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi daerah sekaligus penopang kebutuhan pangan di Maluku Utara.
Melalui pertemuan ini, Viva Yoga berharap kolaborasi yang telah terjalin dapat terus diperkuat. Ia juga menekankan bahwa pembangunan kawasan transmigrasi tidak hanya bermanfaat bagi penghuninya, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar dan pembangunan daerah secara keseluruhan.(Courtesy picture:IGVivayogamauladi)
Wamen Viva Yoga Dorong Payahe Jadi Lumbung Pangan Maluku Utara
Kita Jadikan Kawasan Transmigrasi Payahe Sebagai Lumbung Pangan Dari Maluku Utara
Jakarta, SOFUND.news – Ruang kerja Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, pada Rabu (15/1/2025), dipenuhi oleh anggota DPRD, Kepala Dinas Transmigrasi, dan jajaran Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara. Pertemuan ini bertujuan membahas perkembangan kawasan transmigrasi di Tidore, khususnya di Payahe, yang telah menjadi salah satu kawasan transmigrasi prioritas bidang.
Dalam diskusi tersebut, Viva Yoga menjelaskan bahwa Provinsi Maluku Utara memiliki empat kawasan transmigrasi yang termasuk prioritas nasional serta empat kawasan lainnya yang menjadi prioritas bidang. Salah satu kawasan tersebut adalah Payahe di Tidore. Di kawasan ini, Kementerian Transmigrasi telah menjalankan berbagai program pembangunan, seperti peningkatan jalan poros, normalisasi saluran, pembangunan gorong-gorong, plat decker, box culvert, hingga lanjutan pembangunan tembok tepi. Langkah-langkah ini bertujuan mendukung infrastruktur dasar yang diperlukan untuk pengembangan wilayah transmigrasi.
Viva Yoga juga menekankan bahwa transmigrasi saat ini dilaksanakan melalui pendekatan yang terintegrasi dan kolaboratif antar-kementerian teknis. Dalam pembangunan kawasan transmigrasi, peran berbagai kementerian sangat penting. Contohnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menangani infrastruktur jalan, Kementerian Pertanian mengurus sektor pertanian, sementara Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bertanggung jawab atas legalitas lahan. “Kolaborasi seperti ini memastikan pembangunan berjalan lebih efektif dan efisien,” jelas Viva Yoga.
Sejalan dengan prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan, Viva Yoga menegaskan bahwa kawasan transmigrasi Payahe memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung pangan Maluku Utara.
Dengan lahan yang subur dan keberadaan kelompok-kelompok tani di wilayah tersebut, pengembangan sektor pertanian di Payahe diyakini dapat mendukung ketahanan pangan nasional. Viva Yoga optimis bahwa kawasan transmigrasi di Pulau Halmahera, termasuk Payahe, dapat memainkan peran penting dalam menciptakan lumbung pangan regional.
Ia juga mengingatkan pentingnya peran Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan pemerintah kabupaten/kota di Pulau Halmahera untuk memberikan perhatian khusus terhadap pengelolaan dan pengembangan kawasan transmigrasi. Dengan kerja sama dan sinergi semua pihak, kawasan ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi daerah sekaligus penopang kebutuhan pangan di Maluku Utara.
Melalui pertemuan ini, Viva Yoga berharap kolaborasi yang telah terjalin dapat terus diperkuat. Ia juga menekankan bahwa pembangunan kawasan transmigrasi tidak hanya bermanfaat bagi penghuninya, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar dan pembangunan daerah secara keseluruhan.(Courtesy picture:IGVivayogamauladi)